Happy reading 💫
•_____________________•
REVKHAN.*****
Setelah pulang menemani Khanza membeli martabak, hingga bertemu seseorang. Raut wajah Revan terlihat tak bersahabat. Saat Khanza ingin mengajaknya bicara selalu ia urungkan saat melihat wajah Revan yang tak bersahabat.
Yang Membuat Khanza bertambah bingun adalah, setelah bertemu wanita yang beberapa kali bertemu dengan nya. Raut wajah Revan yang berubah drastis.
Yang ada di benak Khanza, siapa wanita tersebut? Ingin bertanya namun ia urungkan.
Sekarang Khanza sedang berada di ruang keluarga sambil menonton televisi. Sedangkan Revan mengurung diri di dalam kamar.
"Kak Revan mau makan?" Tawar Khanza.
Saat melihat Revan yang sudah turun. Dengan wajah yang lebih fresh.
"Engga, masih kenyang" tolak Revan halus. Lalu duduk di samping Khanza.
"Maaf" ucap Revan membawa Khanza ke dalam pelukannya.
"Buat apa?" Tanya Khanza. Mendongakkan kepalanya.
"Buat tadi," jawab Revan. "Maaf udah nyuekin kamu" lanjut nya.
"Iya gpp kok" ucap Khanza tersenyum tipis.
"Makasih sayang" ucap Revan, sembari mengecup puncak kepala Khanza.
"Kamu ga mau nanya?" Tanya Revan heran.
Pasalnya Khanza tidak ada menanyakan perihal wanita tadi, tidak menanya kan perubahan sikap Revan membuat Revan heran.
"Nanya apa?" Ucap Khanza.
"Masalah tadi"
"Aku ga akan nanya. Nanti takutnya kakak ga nyaman, kalaupun kakak emang mau cerita, tanpa aku tanya pun pasti kakak bakal cerita" sahut Khanza bijak
Mendengar penuturan Khanza membuat Revan terdiam sejenak. Memandang wajah Khanza yang bersandar di dada nya. Lalu ia kecup bertubi-tubi wajah tembem Khanza. Rasanya ia sangat bersyukur memiliki istri seperti Khanza.
"Ihh geli tau!" Ucap Khanza tertawa.
Mendengar suara tawa Khanza membuat Revan ikut tertawa.
"Emm kamu ga mau ubah panggilan kamu buat aku?" Tanya Revan. Setelah meredakan tawa nya.
"Aku juga bingung mau manggil kakak apa" sahut Khanza.
"Gimana kalau, sayang, honey, baby?" Usul Revan.
"Ga mau, gelii ihh!" Ucap Khanza, begidik geli. Membuat Revan terkekeh.
"Mas aja gimana?" Lanjut Khanza.
"Boleh deh" sahut Revan.
"Oke mas Revan" ucap Khanza, terkekeh.
Lalu, mereka kembali fokus melihat televisi. Dengan Revan yang memeluk Khanza.
"Wanita tadi, itu masa lalu mas" Ucap Revan. Mengalihkan pandangan nya menatap Khanza.
"Mantan mas?" Tanya Khanza.
"Heem" jawab Revan "kamu ga marah?" Tanya Revan.
"Enggak, buat apa juga aku marah" jawab Khanza "lagian dia cuman masa lalu mas, sedangkan aku masa depan mas"
"Lagi ngegombal nih ceritanya?" Tanya Revan. Terkekeh geli.
"Enggak, emang kenyataan nya kok" jawab Khanza.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVKHAN✔️ [TAMAT]
Teen FictionBelom di Revisi, jadi mon maaf kalau tulisannya masih acak-acakan🙏 [ Cover di ubah ] Cerita ini murni hasil imajinasi saya sendiri, maaf jika ada kesamaan nama tokoh, alur, latar,dan tempat peristiwa dari cerita lain. itu murni ketidaksengajaan. **...