Jangan lupa tinggalkan jejak sebelum membaca.
°
Happy reading!°°°
Matahari yang sebelumnya menerangi sebagian bumi, kini sudah bertukar posisi dengan sang rembulan. Dan Sekarang adalah malam Minggu, dimana orang-orang yang memiliki pasangan pergi untuk sekedar jalan bersama, namun tidak dengan gadis yang hanya tiduran di kamar tanpa melakukan apapun."Khanza, bangun sayang dibawah ada tamu tuh," bunda Syafira terdengar membangunkan anak sulungnya.
"Hm, apa bun Khanza mau tidur," sahut Khanza malas, lalu semakin menenggelamkan kepalanya didalam selimut.
"Ck kamu ini cepetan bangun!" decak bunda sembari menarik selimut yang menutupi badan Khanza.
"Iya iya bun Khanza bangun," Khanza menatap sang bunda malas.
"Dandan yang cantik ya di bawah ada Revan, katanya mau ngajakin kamu jalan," bunda tersenyum menggoda anak gadisnya.
"Ngapain bun dia kesini," tanya Khanza bingung.
"Ga sopan banget kamu ngomong gitu," degus bunda Syafira. "Udah dibilangin mau ngajak kamu jalan sayang," lanjut bunda Syafira.
"Cepetan ihh mandi sana kasian tuh Revan udah nunggu lama," cercah bunda mendorong pelan bahu khanza.
"Ck Khanza malas Bun, suruh pulang aja deh," ucap Khanza lalu kembali akan merebahkan tubuhnya. Namun bunda Syafira dengan sigap menarik tangan Khanza dengan raut wajah kesal.
"Kamu ini, cepat mandi sana," paksa bunda Syafira.
"Iya-iya bunda," degus Khanza.
Lalu dengan ogah-ogahan Khanza melangkah menuju kamar mandi.
Setelah memastikan Khanza memasuki kamar mandi, baru lah bunda kembali menunju ruang tamu yang sudah ada suami dan calon mantu nya. sedangkan Ririn menginap di rumah temannya karena ada tugas kelompok.
"Ck mager banget guee," gerutu Khanza. Melangkah gontai menuju kamar mandi.
Selang 15 menit berlalu. sekarang Khanza sudah siap dengan pakaian casual dipandukan dengan jilbab pashmina, setelah dirasa siap Khanza pun melangkah menuju ruang tamu.
"Malam semua," sapa Khanza tak seceria biasanya.
"Malam," jawab ayah, bunda dan Revan.
"Yaudah om, kalo gitu saya langsung pamit dulu sama Khanza, assalamualaikum," ucap Revan sopan dan tak lupa menyalimi tangan orang tua Khanza yang diikuti Khanza.
"Waalaikumsalam hati hati kalian," ucap bunda.
"Jagain anak om ya Van," sambung ayah Adam.
"Siap om, tenang aja pasti dijagain," balas Revan tersenyum tipis. lalu berlalu dari sana bersama Khanza.
"Yaudah ayo," ajak Revan yang di angguki Khanza.
Keduanya melangkah menuju gerbang yang dimana mobil Revan terparkir.
Didalam mobil avanza berwarna hitam tersebut, hanya keheningan yang melanda kedua anak manusia yang berbeda gender itu.
"Za, kamu mau kemana?" tanya Revan basa-basi.
"terserah, aku ngikutin kakak aja," jawab Khanza acuh tak acuh.
Mendengar jawaban Khanza, Revan menghela nafas pelan.
"Gimana kalo kita ke Dufan aja," tawar Revan.
"Boleh," jawab Khanza sambil tersenyum tipis. Sudah lama sekali ia tidak mendatangi tempat, itu pikir Khanza.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVKHAN✔️ [TAMAT]
Novela JuvenilBelom di Revisi, jadi mon maaf kalau tulisannya masih acak-acakan🙏 [ Cover di ubah ] Cerita ini murni hasil imajinasi saya sendiri, maaf jika ada kesamaan nama tokoh, alur, latar,dan tempat peristiwa dari cerita lain. itu murni ketidaksengajaan. **...