part 9

15.3K 796 91
                                    

Khanza Az-Zahra salova

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Khanza Az-Zahra salova.

_
_
_

Tiga bulan kemudian....

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, hingga tiga bulan sudah berlalu, yang artinya sudah tiga bulan juga pernikahan Revan dan Khanza berjalan.

Selama tiga bulan ini rumah tangga mereka masih terlihat baik-baik saja, bahkan Revan dan Khanza terlihat semakin lengket. Tak jarang pertengkaran-pertengkaran kecil terjadi, namun semua itu masih bisa mereka atasi.

Seperti saat ini, terlihat dua pasutri yang masih tertidur pulas sambil berpelukan.

"Euhg," lenguhan Khanza terdengar saat sinar matahari memasuki sela-sela gorden.

Khanza terdiam beberapa saat sambil mengumpulkan nyawanya. lalu pandangan Khanza beralih menatap Revan yang tengah memeluknya. Tangan Khanza perlahan naik untuk mengelus wajah Revan yang masih terlelap. Wajah yang terpahat sempurna itu membuat Khanza memandang nya tak berkedip, alis yang tebal, bulu mata lentik, hidung mancung, dan terakhir bibir tebal berwarna pink alami. Tangan Khanza yang semula mengelus wajah Revan turun untuk mengelus bibir itu.

"Sudah puas memandang wajah ku, hm?" tiba-tiba Revan bertanya dengan seutas senyuman tipis dibibirnya.

Karena terkejut, dengan refleks Khanza menjauhkan tangan nya dari wajah Revan. dengan wajah yang sudah memerah.

Hua bunda Khanza malu bangt lohh!! Teriak Khanza dalam hati.

Sebenarnya Revan sudah terbangun saat Khanza memegang wajahnya tadi, namun ia berpura-pura tetap tidur, ia ingin melihat apa yang sedang dilakukan istri kecilnya ini.

"E-eh kakak udah bangun?" tanya Khanza gugup, tanpa menatap wajah Revan.

"Sudah dari tadi sayang," jawab Revan serak.

Suara Revan yang terdengar serak, membuat tubuh Khanza merinding. Khanza yang sudah terlanjur malu, merangkak pelan untuk menuruni ranjang.

Melihat Khanza yang akan kabur, dengan cepat Revan langsung memeluk tubuh Khanza kembali, lalu menenggelamkan kepala Khanza di dada bidangnya.

"Ihh lepas kak, aku ga bisa nafass!" ujar Khanza sambil mendorong-dorong dada Revan.

Bukannya melepaskan, Revan malah tertawa.

Karena wajah Khanza yang sudah memerah, Revan melepaskan pelukannya.

"Kakak mau bunuh aku?!" sugut Khanza ngos-ngosan.

"Kamu lucu banget sihh," dengan wajah tanpa dosa Revan mengacak-acak rambut Khanza. yang mana malah membuat Khanza bertambah kesal.

"Ihh jangan diacak-acak ish!" Khanza merengek sambil memukul pelan dada bidang Revan.

REVKHAN✔️ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang