Part 37

9K 445 25
                                    

Happy reading 💫
•_____________________•
REVKHAN.

Jangan lupa follow terlebih dahulu ya 👍

*****

Sekarang Khanza sudah siap dengan setelan casual. baju lengan pendek dengan mindset di pandukan dengan celana jeans dan jilbab yang senada. Ditemani oleh pak Baron. sekarang tujuan Khanza adalah kantor Revan, ia ingin memastikan Revan berangkat bekerja atau tidak.

Dan ia berharap Revan ada di sana.

Sekarang Khanza sudah berada di loby kantor Revan. sedangkan pak Baron ia Suruh menunggu di dalam mobil.

"Permisi mbak" ucap Khanza sopan saat sudah berada di depan resepsionis.

"Iya mbak, ada perlu apa ya?" Tanya nya ramah.

"Pak Revan hari ini masuk kerja ga mbak?" tanya Khanza.

"Bentar mbak, saya cek dulu" ucap nya.

Setelah mengecek jadwal Revan. resepsionis tersebut kembali menatap ke arah Khanza.

"Maaf mbak hari ini pak Revan sedang cuti," ucap resepsionis itu ramah.

"Oke makasih ya mbak " balas Khanza tersenyum tipis. Lalu pamit pergi.

Setelah keluar dari kantor Revan, senyuman yang menghiasi bibirnya luntur, tergantikan dengan raut wajah sendu.

Khanza kembali berfikir. Jika Revan tidak ada di kantor, lalu diamana sekarang Revan berada? Berusaha mengingat semua tempat yang mungkin akan di kunjungi Revan.  tiba-tiba satu tempat terlintas di pikiran nya. Dengan yakin Khanza akan menuju tempat yang sudah terlintas di otak nya.

"Pak, ke jalan merpati no 30" ucap Khanza saat sudah tiba di mobil.

"Baik non" balas pak Baron.

Setelah tiba di tempat tujuan, Khanza segera turun dari mobil, dengan hati penuh harap.

"Mau bapak temenin non?" Tawar pak Baron.

"Ga usah pak, bapak tunggu di sini aja" tolak Khanza halus.

"Baik non, hati-hati"

Setelah itu, Khanza pergi menuju loby apartemen. Ya sekarang Khanza berada di apartemen tempat mereka tinggali dulu.

Dengan semangat Khanza berjalan menuju kamar apartemen yang ada di lantai 13. Saat sudah tiba di depan pintu kamar apartemen. Khanza langsung menekan pin apartemen tersebut.

Saat pintu apartemen sudah terbuka, tubuh Khanza tiba-tiba terdiam kaku. mematung di depan pintu. Matanya fokus melihat satu objek. Dimana Revan dan seorang wanita sedang berciuman. Tangan nya yang sedari tadi memegang sebuah tas terjatuh begitu saja. mengagetkan kedua insan yang sedang asik bercumbu satu sama lain.

"Mas Revan" lirih Khanza dengan mata berkaca-kaca.

Tanpa di suruh, perlahan air mata Khanza terjatuh begitu saja. Dengan tubuh yang bergetar hebat, Khanza membalikkan badannya tanpa mengambil tasnya yang terjatuh. Tanpa sepatah katapun Khanza langsung berlari sekuat yang ia bisa, dengan tangan yang memeluk erat perutnya.

REVKHAN✔️ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang