Happy reading 💫
•_____________________•
REVKHAN.Utamakan follow terlebih dahulu ygy.
*****Sudah empat hari berlalu, dan hari ini juga Revan akan pulang ke tanah air. Membuat Khanza tak sabar untuk bertemu dengan Revan.
Ting
Suara notifikasi ponsel milik Khanza, mengalihkan pandangannya dari guru yang sedang menjelaskan materi di depan.
Terlihat nomor yang tidak dikenal mengirimkan sebuah foto, karena kepo langsung saja Khanza buka.
+0852xxxxxxxx
Send a photo
Saat melihat foto tersebut, tubuh Khanza menegang, dengan matanya yang sedikit berkaca-kaca. Namun ia langsung bersikap biasa saja.
"Lo kenapa Za?" Tanya Zoya yang duduk di samping Khanza.
"H-hah, emang gue kenapa?" Tanya Khanza balik.
"Ga tau, lo kok kayak habis liat setan" jawab Zoya.
"Ohh, gue gpp kok" cengir Khanza.
"Yang di belakang kenapa?!" Tanya seorang guru, menatap Zoya dan Khanza galak.
"Gpp kok Bu" ringis Zoya, yang di angguki Khanza
"Tolong perhatikan saya di depan!" Ucap nya lagi.
"Baik Bu"
*****
Seperti biasa, Khanza dan kawan-kawan pergi ke kantin, biasanya mereka hanya bertiga, namun sudah beberapa hari ini Edgar, Ivan, Khadafi dan Radit, selalu bergabung dengan mereka.
"Kamu mau pesan apa?" Tanya Edgar pada Zoya.
"Pesan kayak biasanya aja" jawab Zoya.
Memang semenjak hari dimana Khadafi mengomentari panggilan mereka, Edgar dan Zoya mengubah panggilan mereka.
"Aku juga mau di pesenin mas!" Ucap Khadafi manja pada Radit.
"Jijik anjg" sahut Radit, menggeplak kepada Khadafi.
"Sakit goblok!" Sugut Khadafi mengelus-elus kepalanya.
"Gitu doang sakit, lemah" cibir Violet.
"Sini, biar gue jitakin pala lo biar rasain" kesal Khadafi.
"Lo kan laki, sedangkan gue cewek jadi beda dong" sahut Violet.
"Apa nya yang beda? Cuma beda gender doang" ucap Khadafi sinis.
"Lo berdua ribut muluu! Jodoh tau rasa!" Sambung Zoya, jengah.
"Dih amit-amit gue berjodoh sama nih Dugong" jawab Violet, mengetukkan jari nya di meja, lalu mengetukkan di kepala.
"Emang lo pikir gue mau?!"
Mendengar perdebatan Violet dan Khadafi membuat Radit memutar bola mata malas, lalu mata nya beralih melihat ke arah Ivan dan Khanza yang sedari tadi hanya diam.
Semenjak Ivan menyatakan perasaannya pada Khanza beberapa hari lalu, membuat keduanya tampak lebih canggung.
Namun kali ini Khanza diam bukan karena masalah nya dengan Ivan, namun Khanza diam karena memikirkan foto yang di kirimkan nomor yang tidak dikenal tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVKHAN✔️ [TAMAT]
Teen FictionBelom di Revisi, jadi mon maaf kalau tulisannya masih acak-acakan🙏 [ Cover di ubah ] Cerita ini murni hasil imajinasi saya sendiri, maaf jika ada kesamaan nama tokoh, alur, latar,dan tempat peristiwa dari cerita lain. itu murni ketidaksengajaan. **...