Part 38

9.3K 449 14
                                    

Happy reading 💫
•______________________•
REVKHAN.

Jangan lupa follow terlebih dahulu ya 👍


*****

Sudah satu jam berlalu. Namun Khanza selalu menolak dengan keras saat Revan akan menemui nya. Membuat Revan terpaksa menunggu.

Tatapan mata Khanza terlihat kosong, dengan bersandar di kepala ranjang, Khanza mendongakkan kepalanya menatap langit-langit kamar.

"Bunda, Khanza mau pulang," lirih Khanza dengan mata yang kembali akan menumpahkan air mata.

Entah kebetulan atau apa. tiba-tiba bunda Shafira dan ayah Adam sudah berada di ambang pintu kamar. Dengan Revan yang mengekor dari belakang.

Sebenarnya Revan memang ingin menghubungi kedua mertuanya untuk memberi tau kondisi Khanza, namun tak di sangka keduanya lebih dulu sudah berkunjung.

Melihat kondisi sang putri yang memprihatinkan, bunda Syafira langsung menghampiri Khanza dengan raut khawatir. 

"Sayang kamu Kenapa?" Tanya bunda khawatir.

Saat itu juga tangis Khanza pecah, lalu langsung berhambur ke pelukan bundanya.

Ayah yang masih berada di ambang pintu, langsung menghampiri kedua wanita yang sangat di cintai nya itu. Meninggalkan Revan yang masih terdiam kaku. Menatap ketiga nya dengan tatapan amat begitu bersalah. Terutama pada sang ayah, karena ia gagal menjaga Khanza.

"Bunda Khanza mau pulang hiks" tangis Khanza, dengan memeluk bunda nya erat.

Dengan amarah yang memuncak, ayah Adam berjalan ke arah Revan dengan langkah lebar, tak hanya sampai di situ, ayah langsung memukul tepat di perut Revan.

Bugh

"Kamu apakan anak saya hah!!" Bentak ayah dengan nafas memburu.

"Maaf" lirih Revan.

"Saya gagal menjaga Khanza" lanjut Revan lirih, tak lupa tangannya yang memegang perut.

Bugh

Lagi-lagi satu pukulan melayang tepat di wajah Revan. Namun Revan diam tak membalas ataupun mengelak. Karena ia tau bahwa ia pantas mendapatkan nya.

Melihat Revan yang mendapat amukan dari sang ayah, membuat hati keci Khanza tak tega. Ingin menolongnya namun ia urungkan saat mengingat kejadian tadi siang. dimana kejadian yang membuat hatinya begitu sakit.

Bugh

Sekali lagi ayah melayangkan pukulan tepat di tempat tadi, membuat Revan tersungkur ke lantai, tanpa perlawanan Revan tetap diam.

"Maaf" hanya itu yang keluar dari mulut Revan.

"Ayah, Khanza mau pulang!" Isak Khanza. sejujurnya Khanza sudah tidak tahan melihat kondisi Revan.

Ingin menghentikan ayah nya, namun rasa kecewanya pada Revan lebih besar.

Mendengar ucapan sang putri, membuat ayah menghentikan tangannya di udara saat akan kembali memukul Revan.

Sebelum pergi ke arah Khanza, ayah kembali berujar "Saya tidak tau masalah kalian apa, tapi saya kecewa sama kamu. saya menitipkan putri saya pada kamu karena saya percaya kamu bisa menjaganya, membahagiakan nya, namun hari ini rasa kepercayaan saya pada kamu sudah lenyap saat melihat kondisi putri saya seperti ini."

Lalu ayah Adam melangkah ke arah Khanza yang masih memeluk erat tubuh bunda Syafira.

"Kita pulang" ajak nya lembut. dengan memeluk Khanza erat, tak lupa mengecup pelan kening Khanza. "Maafin ayah sayang..."

REVKHAN✔️ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang