" Cinta? Narang sagwillae?"
Entah ide aneh macam apa yang tiba-tiba saja terlintas di otakku ini? Mendengar Cinta mengatakan bahwa jatuh cinta adalah obat paling mujarab untuk patah hati, ide seperti itu terlintas saja di pikiranku. Lagipula tidak banyak wanita di sekitarku selama ini. Dan bukankah Cinta adalah pilihan terbaik? Walaupun baru hitungan jari mengenalnya tapi aku sudah menciumnya dua kali. Aku sudah mengambil ciuman pertamanya juga. Dan satu hal lagi bahwa dia memang pacarku meski hanya di depan teman-teman kantor.
Cinta langsung menarik tangannya dariku.
" App..apa loe bilang?" Tanyanya gugup.
Aku malah jadi ikutan gugup sendiri. Aku mengusap-usap tengkukku untuk mengurangi rasa gugup.
" Iya, loe mau jadi pp..pacar beneran gue engga?" Tanyaku sekali lagi sambil terbata-bata.
" Haha ( tertawa tak lepas )"
" Kenapa loe malah ketawa?" Tanyaku yang merasa aneh dengan respon dari Cinta. Apakah orang yang belum pernah pacaran responnya akan seperti ini?
" Ya.. Ya maksud gue bilang untuk membuka hati buat cewe lain itu bukan gue juga cewenya." Jawabnya.
" Wae? " Tanyaku.
" Ya, kenapa harus gue?" Protesnya sengit.
" Emang loe engga pengen minta pertanggung jawaban gue apa?"
" Pertanggung jawaban apa?"
" Ya first kisseu loe itu."
" Ah udah udah jangan ngaco deh loe. Udah buruan lanjutin makan sama kerjaannya. Kita di deadline besok loh." Akhirnya Cinta mengakhiri aksi penembakan ini. Ahh aku di tolak mentah-mentah ternyata. Lagian emang ada-ada saja sih ide konyol yang terlintas di pikiranku.
" Ya udah deh."
Akhirnya aku menyerah juga kemudian mengambil laptop dan naengmyeon yang tadi sempat ku singkirkan.
Cinta juga kulihat melanjutkan makan dengan cuek. Memang yah si Cinta ini terbuat dari apa sih hatinya? Bisa-bisanya dia tidak canggung sama sekali padaku. Ya mungkin memang dia sama sekali tidak ada perasaan apa-apa padaku. Eh tapi dipikir-pikir bukankah aku juga tidak ada perasaan pada Cinta? Tapi kenapa aku sangat canggung jika terlibat skinship dengannya?
" Loe yakin engga nyesel Cinta?" Tanyaku di sela-sela makan.
" Nyesel kenapa?" Tanyanya.
" Gue anak sajangnim loh. Gue ganteng, multi talent, gue juga artis loh kalo di Indo."
" Ya terus?"
" Loe yakin engga mau jadi pacar gue beneran?"
Cinta menghela napas kemudian tertawa tak lepas.
" Hahahaha.. Loe ngelawak, becanda apa ngeledekin gue sih? Udah dong masih bahas hal kaya gini aja. Intinya gue belom pengen pacaran sekarang."
" Berarti ada kesempatan dong. Kasih tahu gue ya kalo loe udah pengen pacaran."
Cinta menatapku aneh. Ya memang aneh sih, aku tidak memiliki perasaan apa-apa pada wanita di depanku ini tapi aku malah memaksanya menjadi pacarku. Dipikir memakai logika juga terdengar aneh kan?
" Aidan?" Panggilnya yang terdengar serius.
" Eoh? Loe berubah pikiran?"
Cinta menggelengkan kepalanya.
" Bukan. Gue cuman mau kasih tahu kalau loe mau move on jangan buru-buru. Yang penting niat loe dulu untuk harus lepas dari dia. Untuk menjalin hubungan baru lebih baik jangan dulu. Ini bukan karena gue nolak loe atau gimana, tapi alangkah lebih baiknya loe harus lepas masa lalu loe dulu sebelum loe melangkah di cinta yang baru. Loe sendiri pernah rasain gimana rasanya menjalin hubungan sama orang yang belum selesai dengan masa lalunya kan? Ya itu berlaku juga untuk seseorang di masa depan loe."

KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN CINTA IMPIAN
Novela JuvenilCerita ini adalah cerita Aidan Kim ( dari cerita Menikah Dengan Idola ) yang bertemu dengan seorang perempuan warga negara Indonesia yang bekerja di perusahaan appa nya di Korea. Cinta Maharani seorang staff humas STAR FOOD, sebuah perusahaan yang...