Chapter 20

18 3 14
                                    

Pukul enam sore, aku mengirimkan email pada Cinta kemudian membereskan meja kerja bersiap untuk pulang. Eh lebih tepatnya bersiap untuk ngedate.

" Sayang, aku udah kirim desain terbaru yang di minta Choi timjang tadi siang. Cek email ya."

" Eoh? Oke." Jawab Cinta masih fokus pada komputernya.

" Kamu belum selesai kerjaannya?" Tanyaku penasaran karena Cinta belum juga bersiap-siap dan masih asyik dengan pekerjaan.

" Iya nih, timjangnim kasih kerjaan tambahan. Kayanya kita gagal ngedate malem ini deh."

" Hah?" Aku terkejut mendengar jawaban Cinta.

" Maaf ya soalnya ini urgent dan karena besok weekend jadi bener-bener harus selesai malem ini. Besok Choi timjang akan bawa materi ini untuk rapat karena rekan kita meminta rapat santai saat weekend."

" Yah gagal dong first date kita." Ucapku kecewa.

Cinta menoleh ke arahku.

" Maaf ya, jangan manyun gitu." Cinta meminta maaf padaku.

" Janji deh besok kita jalan yah?" Cinta membujukku.

Terbalik memang. Bukankah seharusnya aku yang membujuk? Aku yang berbuat salah, aku yang mengajak kencan tapi malah aku yang ngambek.

" Aku mau maafin kalau aku boleh nginep di apartemen kamu." Ucapku.

" HAH? Kamu bilang apa?" Cinta terkejut mendengar kata-kataku.

" Aku mau nginep di apartemen kamu." Jawabku mengulang.

" Jangan ngaco deh kamu. Ngapain kamu nginep-nginep di apartemenku?"

" Loh emang kenapa? Kamu kan pacarku, gapapa dong. Lagian aku juga pernah nginep di sana kan?"

" Engga engga engga. Jangan ngaco deh kamu. Meskipun kamu pernah nginep tapi itu kan karena kamu mabuk. Lagian kamu kan punya rumah nanti appa ngomelin aku lagi kalau tahu kamu nginep di tempatku. Lagipula kasurku cuma satu, kamu mau tidur dimana?" Jawab Cinta panjang lebar.

" Ya kita berbagi tempat tidur lah."

" Huuuuuu enak aja." Jawabnya melemparkan kertas yang sudah di remasnya.

" Lagian aku selalu engga tenang karena Rama sebelahan apartemen sama kamu. Dia kan suka sama kamu. Dan kamu juga dulu suka sama dia. Aku takut perasaan kamu balik lagi sama Rama karena keseringan ketemu."

" Ya ampun Aidan, jadi kamu cemburu?"

" Iya lah. Emang aku harusnya engga cemburu?" Tanyaku tidak terima.

" Ya bukan gitu. Lagian Rama itu sahabatku. Aku udah kenal dia sejak SMA." Jawab Cinta.

" Tapi kan kamu bilang kamu suka sama dia."

" Iya dulu. Sekarang kan sukanya sama kamu."

" Engga usah gombal."

" Loh kok gombal?"

Kalau di pikir-pikir jadi terbalik kan? Biasanya perempuan yang suka ngambek tapi kali ini malah aku yang ngambek, Cinta yang bujukin. Hahaha.

" Lah iya kan?"

" Ya udah kalau kamu engga mau di sukain sama aku, aku suka sama orang lain aja."

" Eh eh eh kok gitu?"

" Ya lagian kamu tuh kenapa sih? punya pikiran yang engga engga aja."

Aku beranjak dari dudukku dan pindah ke sofa. Kulipat kedua tangan di dada kemudian menyandarkan punggungku di sandaran sofa. Aku memanyunkan bibir karena moodku yang berubah buruk.

BUKAN CINTA IMPIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang