Pagi hari aku terbangun dengan kepala yang terasa sangat sakit. Semalam saat aku pergi dari apartemen Cinta, aku tidak langsung pulang ke rumah. Aku mencari hotel untuk melanjutkan minum. Rasanya aku belum siap menerima kenyataan bahwa Rama menyatakan cinta pada wanita yang kucintai saat ini. Entah apa status mereka sekarang. Apakah mereka sudah berpacaran? Ah aku bahkan rasanya tidak ingin berangkat ke kantor tapi kemudian aku ingat bahwa hari ini syuting iklan BTS akan di mulai, aku tidak mungkin mengabaikan begitu saja. Aku juga baru ingat bahwa aku harus mengambil mobil di parkiran taman yeouido. Aku bergegas chek out dari hotel meski hari masih terbilang pagi.
Aku sampai di kantor. Baru saja sampai di parkiran, aku sudah melihat mobil Cinta yang baru saja tiba. Aku mengurungkan niat untuk keluar dari mobil. Aku tidak ingin bertemu dengan Cinta.
Kulihat Cinta bersama seseorang, mungkinkah itu Rama? Dari jauh memang kulihat seperti Rama. Aku menunggu Cinta sampai masuk ke dalam baru aku keluar dari mobil.
Aku keluar dari mobil dan segera masuk ke gedung selang beberapa menit sejak Cinta masuk.
" Aidan?" Panggil seseorang sebelum aku masuk ke dalam gedung. Aku menoleh dan kudapati Rama sudah keluar dari mobil dan berlari menghampiriku.
Aku berhenti dan menunggunya bahkan tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
" Loe semalem pergi kemana? Cinta khawatir banget sama loe." Ucap Rama begitu sampai di hadapanku.
" Gue cuma lanjut minum aja." Jawabku datar.
" Ngomong-ngomong selamat atas hubungan kalian. Gue cuma minta tolong kasih gue waktu buat jelasin semua sama keluarga gue kalau gue sama Cinta udah putus." Sambungku kemudian meninggalkannya.
" Tapi Aidan gue...."
Aku tidak mendengarkan Rama kemudian masuk ke lift yang sudah terbuka.
Sampai di lantai empat, aku ragu untuk masuk ke ruangan. Aku tidak sanggup melihat Cinta yang sudah jadi milik orang lain.
" Aidan?" Panggil seseorang di belakangku yang ternyata adalah Choi timjang.
" Ah timjangnim joeun achimimnida." Ucapku membungkuk sambil mengucapkan salam padanya.
" Kamu kenapa tidak masuk ke dalam?" Tanyanya.
Aku tersenyum kikuk.
" Ah ini baru mau masuk."
" Ngomong-ngomong kamu tidak apa-apa masuk kerja dengan wajah masih lebam seperti itu?"
" Ah ini gapapa kok. Sudah tidak terlalu sakit mungkin hanya tinggal bekas lukanya saja."
" Oke kalau gitu. Kamu sama Cinta siap-siap ke lokasi syuting iklan dengan BTS yah!" Perintah Choi timjang.
" Ne, timjangnim. Saya masuk dulu." Ujarku kemudian pamit masuk ke ruangan.
Saat aku masuk, Cinta ternyata sudah berdiri di belakang pintu sehingga mau tidak mau aku dan Cinta saling berhadapan. Aku langsung membuang pandangan ke bawah, menunduk menghindari bertatapan dengannya. Aku pun langsung melewatinya hanya dengan ucapan salam, tidak lebih.
" Joeun achimimnida seonbaenim." Ucapku dengan bahasa formal selayaknya hoobae kepada seonbaenya. Aku membungkuk kemudian langsung meninggalkan Cinta yang masih terdiam.
Aku langsung membuka laptop dan menyiapkan berkas yang nanti di butuhkan untuk syuting, salah satunya naskah yang kemarin sudah di kirimkan oleh kru.
" Aidan?" Panggil Cinta masih dari tempatnya berdiri tadi.
" Ne." Panggilku tanpa menatapnya, aku berpura-pura sibuk dengan laptop.
" Aidan? Liat gue." Ucap Cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN CINTA IMPIAN
Teen FictionCerita ini adalah cerita Aidan Kim ( dari cerita Menikah Dengan Idola ) yang bertemu dengan seorang perempuan warga negara Indonesia yang bekerja di perusahaan appa nya di Korea. Cinta Maharani seorang staff humas STAR FOOD, sebuah perusahaan yang...