Cerita ini adalah cerita Aidan Kim ( dari cerita Menikah Dengan Idola ) yang bertemu dengan seorang perempuan warga negara Indonesia yang bekerja di perusahaan appa nya di Korea.
Cinta Maharani seorang staff humas STAR FOOD, sebuah perusahaan yang...
Dua minggu kemudian aku menepati janjiku pada Cinta untuk menemui ayah dan ibunya di Indonesia, tepatnya di kota Yogyakarta.
Pagi ini kami sudah mendarat di bandara adi sucipto Yogyakarta. Dari bandara kami naik taksi ke rumah orang tua Cinta yang katanya masih sama-sama di kabupaten Sleman. Aku hanya menurutinya saja tanpa banyak bertanya karena aku tidak terlalu familiar dengan Yogyakarta meski aku sudah lama tinggal di Indonesia.
" Kamu gugup?" Tanya Cinta melihatku hanya diam saja sambil memainkan jari tanganku sendiri.
" Bukan cuma gugup tapi gugup banget."
" Santai aja." Ucap Cinta memegang tanganku untuk memberi kekuatan.
" Aku juga dulu santai ketemu sama appa kamu." Sambung Cinta.
" Itu beda kasus sayang. Kamu kan setiap hari ketemu sama appa, udah tahu appa seperti apa tapi ini aku kan sama sekali belum tahu orang tua kamu seperti apa. Aku takut salah bersikap." Ucapku sangat gelisah.
" Makanya kamu yang tenang. Aku kan udah bilang yang penting kamu sopan. Dan aku juga udah ngomong kan kalau ibuku ngefans sama kamu? Ibu pasti bakal banyak bantuin kamu menghadapi ayah. Aku yakin deh. Ayahku juga baik kok cuma emang agak kaku orangnya." Ucap Cinta.
Sekitar 45 menit taksi berhenti di depan sebuah rumah sederhana bergaya klasik dengan tembok bata merah tanpa di tutup semen. Ya mungkin ini konsepnya. Tapi meskipun sederhana rumahnya terlihat asri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Ayo turun!" Ajak Cinta yang kemudian ku turuti. Aku membayar sopir taksi sejumlah argo dan pak sopir keluar dan membantu kami mengambil koper dari bagasi.
" Ini rumahku, Aidan." Ucap Cinta.
Aku memandangi rumahnya dari ujung ke ujung.
" Engga sebesar rumah appa kan? Kami memang bukan dari keluarga kaya soalnya." Ucap Cinta yang membuatku menoleh padanya.
" Udah sih tenang aja. Aku engga mandang harta loh. Aku mencintai kamu apa adanya." Ucapku menggombalinya.
" Dih gombal banget."
" Ih beneran loh." Jawabku.
" Cintaaaaaaaa?"
Seorang wanita berlari dari dalam rumah menyambut kedatangan kami. Dilihat dari wajahnya sepertinya dia adalah ibunya Cinta.
" Ibu." Cinta menyambut wanita itu dan menghambur ke dalam pelukannya.
Mendengar Cinta menyebut ibu berarti dugaanku benar. Beliau memang ibunya Cinta.
Aku membungkuk 90° kepada ibunya Cinta yang saat ini tengah menatapku.
Beliau melepaskan pelukan Cinta kemudian menganggukkan kepalanya sambil tersenyum ke arahku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.