3

580 56 10
                                    

Hari sudah malam, dan jam sudah menunjukkan pukul 9 KST. Namun Beomgyu belum pulang dan membuat Taehyun khawatir dengannya. Walau terus diabaikan dan bahkan tidak dianggap, Taehyun tetap akan khawatir jika Beomgyu tidak berada dirumah terlebih hari sudah malam.

Taehyun duduk di ruang tamu masih menunggu Beomgyu pulang. Rumah sudah sepi, karena para pekerja sudah kembali ke tempat mereka untuk istirahat yang berada tepat di halaman belakang rumah. Kecuali penjaga keamaman yang saat ini masih bekerja.

Taehyun terus melihat jam yang terus berputar dan otomatis hari semakin larut bergantian dengan pintu masuk. Heeseung juga sudah pulang sekitar 2 jam yang lalu, setelah makan malam. Dan selama itu pula Taehyun duduk menunggu Beomgyu pulang.

Untuk yang kesekian kalinya Taehyun melirik jam yang kurang dari lima belas menit akan tepat pukul 10 KST. Dan Beomgyu belum juga ada tanda akan pulang. Taehyun tidak bisa tenang, Ia kemudian berjalan keluar, hanya diteras depan rumah. Taehyun melihat langit malam yang gelap tanpa bulan dan bintang yang menghiasi, serta angin yang terasa semakin kencang. Dari perkiraan cuaca, malam ini akan turun hujan disertai angin kencang. Dan itu semakin membuat Taehyun tidak tenang, karena tidak tahu dimana Beomgyu saat ini. Taehyun sudah mencoba menghubunginya, tapi tidak dijawab oleh Beomgyu.

"Beomgyu hyung kau dimana?" Taehyun bertanya entah pada siapa. Dan saat itu pula hujan turun dengan derasnya beserta angin kencang, yang membuat Taehyun kembali masuk, karena teras terkena cipratan air hujan.

Karena yang ditunggu belum juga datang sampai jam menunjukkan pukul 11.07 KST. Taehyun akhirnya memilih kembali ke kamarnya. Setelah masuk tadi, Taehyun sempat tertiduran. Tapi sekali lagi Taehyun melihat keluar dari jendela karena hujan masih saja deras. Taehyun menghela nafasnya, Ia pikir saat tidur tadi, Beomgyu sudah pulang tapi tidak membangunkannya. Namun Ia salah, karena motor Beomgyu tidak ada di depan saat Ia mengintip lewat jendela.

Dan tepat saat Taehyun berada di gundukan anak tangga teratas, Ia mendengar suara motor Beomgyu yang memasuki halaman depan, terlihat dari lampunya yang terpantul pada kaca jendela rumah.

Taehyun tidak jadi ke kamarnya dan kembali kebawa untuk melihat Beomgyu yang baru pulang. Saat pintu terbuka, hal yang dilihat Taehyun adalah Beomgyu yang basah. Tapi bukan itu yang membuat Taehyun membulat tidak percaya. Sebab tidak hanya basah, tapi Beomgyu pulang dalam keadaan yang tidak baik-baik. Terbukti dengan Beomgyu yang tidak sadar jika Taehyun berada disana. Dan Taehyun semakin yakin jika Beomgyu tidaklah baik, karena hampir tersungkur kedepan seandainya Ia tidak sigap menahannya.

"Yak hyung!" Taehyun memeluk Beomgyu yang terlihat sangat pucat.

"Yak hyung. Beomgyu hyung, apa kau mendengarku." Taehyun menepuk pipi Beomgyu karena matanya terpejam, yang ternyata Beomgyu pingsan.

"Yak Beomgyu hyung!" Taehyun terus memanggil nama Beomgyu. Taehyun sudah tidak peduli jika saat ini Ia sedang menangis. Ya, Taehyun menangis karena Beomgyu. Dan kali ini bukan karena terabaikan seperti 4 tahun yang lalu. Dimana pertama kalinya Beomgyu menjauhinya.

Karena tidak ada respon dari Beomgyu. Taehyun akhirnya menggendong Beomgyu ke kamarnya yang berada di lantai dua samping kamarnya. Taehyun pun dengan segera menghubungi Bibi Kim untuk datang kerumah utama. Tapi sebelumnya Taehyun sudah mengganti pakaian Beomgyu dengan yang baru.

Sekitar sepuluh menit terlihat wanita berusia 50-an pun datang ke kamar Beomgyu yang sering Taehyun panggil Bibi Kim. Taehyun yang melihat Bibi Kim berdiri disamping kasur Beomgyu langsung memeluknya. Taehyun juga telah menghubungi dokter pribadi keluarga Kang.

"Bibi, apa hyung akan baik-baik saja?" Taehyun bertanya dalam pelukan Bibi Kim. Taehyun tidak malu melakukan hal itu. Karena Taehyun sudah menganggap Bibi Kim keluarga. Bibi Kim sudah menjadi pekerja sebelum Ia lahir. Setelah lahir, Bibi Kim yang akan menjaga dan mengurusnya jika orang tuanya sibuk. Dan sekarang Bibi Kim menjadi kepala pekerja.

BROTHER OR RIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang