21

177 15 0
                                    

Suasana dalam ruang club sains kembali hening setelah kepergian Heeseung. Tapi juga sedikit mencekam.

"Yak! Bukannya tadi kau mengatakan jika Beomgyu akan setuju buat ikut olimpiade? Terus mana, malahan hanya kau yang datang dan tersenyum seperti orang bodoh." Sarkas Lia.

Bagaimana tidak, sedari Soobin datang dengan membuat keributan tanpa rasa bersalah dan malah senyum-senyum tidak jelas, yang terlihat seperti orang bodoh atau tepatnya orang gila.

Merasa perkataan Lia tertuju padanya, dengan segera Soobin menegakkan duduknya dan melihat ketiga temannya satu persatu tidak lupa dengan senyum dimple.

"Yak! Berhentilah tersenyum bodoh!" Emosi Yeonjun dengan tingkah Soobin.

"Tidak perlu melempar juga!" Soobin ikut emosi. Ya, Yeonjun tidak hanya mulutnya yang emosi, tapi tangannya juga gatal sampai melempar Soobin dengan sebuah spidol dan tepat mengenai leher bagian kirinya.

"Masih mending Yeonjun melempar dengan spidol." Saut Yeji, namun fokusnya tetap pada laptop di depannya. "Aku malah berfikir untuk melempar dirimu dari atap ke lapangan." Ucapnya lagi sambil melihat pada Soobin dengan menopang dagu, dan itu dianggukkan oleh Lia.

"Aku setuju dengan Yeji." Ucap Lia.

Soobin yang mendengar ucapan dari dua sahabatnya hanya bisa tersenyum masam. Beda lagi dengan Yeonjun yang tidak dapat menahan tawanya atas ucapan dari Lia dan Yeji.

"Jika kalian butuh bantuan, aku siap." Ucap Yeonjun masih dengan tawa mengejeknya.

"Kalian ini teman bukan." Soobin kembali memperbaiki duduknya.

"Tentu saja bukan." Kompak ketiganya mengejek. Soobin hanya bisa menghela nafasnya pasrah atas ulah ketiga sahabatnya itu.

"Jadi bagaimana, apa kau sudah bicara dengan Beomgyu?" Kali ini Yeji berucap serius.

"Hm, belum. Aku belum bicara dengannya, bertemu saja belum. Tapi aku sudah bicara dengan kepala sekolah. Dan beliau akan membantu bicara dengan Beomgyu." Jelas Soobin.

Yeonjun mengangguk menanggapi. "Aku harap Beomgyu setuju." Ucapnya dan dianggukkan oleh tiga lainnya.

"Bagaimana mana dengan Taehyun dan Yoona, apa mereka sudah tiba?" Tanya Lia.

Soobin, Yeonjun dan Yeji sontak menatap Lia, yang membuatnya seketika kaget.

"Yak! Ada apa? Mengapa kalian menatapku seperti itu?"

"Jika aku disini, sudah jelas jika Yoona pun sudah tiba." Ucap Yeonjun sedikit sewot. Apa Lia lupa jika Yeonjun dan Yoona itu saudara. Yang sudah jelas, mereka berdua berangkat bersama.

"Dan juga, tadi Heeseung mencari Taehyun. Dimana ada Heeseung disitu pasti ada Taehyun, begitupun sebaliknya." Sambung Soobin.

"Ah, bukan begitu. Maksud aku, mereka berdua dimana. Apa mereka sudah bertemu kalian semua." Jelas Lia cepat.

"Taehyun tadinya disini, lalu pergi entah kemana. Dan tidak lama Yeonjun datang, yang mengatakan jika Taehyun ke lapangan basket untuk menemui Beomgyu." Jelas Soobin.

"Apa Beomgyu benar akan setuju?" Guman Yeji namun masih dapat di dengar oleh Yeonjun yang duduk disampingnya.

"Kau juga berpikiran sama denganku?" Ucap Yeonjun yang membuat Lia dan Soobin menatapnya bingung.

"Apa maksudnya berpikiran sama?" Tanyanya Soobin.

Yeji menghela nafasnya dan menatap Yeonjun meminta untuk menjelaskan. Yeonjun yang mengerti maksud Yeji pun mengangguk saja.

BROTHER OR RIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang