13

259 19 0
                                    

"Bibi Hiyyih pulang!"

Suara Bahiyyih bergema saat memasuki rumah.

"Oh?"

Saat melewati ruang tamu, Bahiyyih terkejut melihat orang duduk di salah satu sofa disana.

"Tuan putri sudah pulang. Bagaimana sekolahnya hari ini?" Ucap orang tersebut.

Bahiyyih yang mendengarnya lantas mendekat.

"Kakek Yeong?" Dengan segera Bahiyyih memeluk orang yang disebut Kakek Yeong itu. Dan dengan senang hati Kakek Yeong membalas pelukan Bahiyyih.

"Ya kakek kapan sampai? Mengapa tidak memberitahu Hiyyih jika pulang? Kan Hiyyih bisa menjemput kakek di airport." Bahiyyih berucap dengan sangat cepat yang membuat Yeong, atau tepatnya tuan Kang Ki Yeong terkekeh dengan tingkat Bahiyyih.

"Kakek ingin memberi kejutan." Yeong mengusap kepala Bahiyyih sayang.

"Dan kakek berhasil memberi kejutan." Heboh Bahiyyih dengan mengangkat kedua tangannya.

"Eh tuan putri sudah pulang." Ucap Eunha yang datang dari arah dapur.

Bahiyyih yang mendengar Eunha yang mendekat dengan segera melepas pelukan dari Yeong dan beralih pada Eunha.

"Ah Bibi." Manja Bahiyyih di pelukan Eunha.

Eunha tersenyum dan balas memeluk Bahiyyih. "Bagaimana hari ini, apa menyenangkan?" Tanya Eunha.

Bahiyyih mendongak untuk melihat Eunha yang sedang tersenyum padanya.

"Hm, sangat menyenangkan. Hari ini Bahiyyih mendapat teman lagi." Antusias Bahiyyih.

"Benarkah?" Bahiyyih mengangguk dengan senyum manisnya dan Eunha tidak tahan untuk tidak menciumnya.

"Ah Bibi sudah, nanti oppa dan Mina marah jika tahu." Bahiyyih berusaha menghentikan Eunha yang terus menciumnya, ya berusaha padahal Bahiyyih suka.

"Ah iya." Seru Bahiyyih saat Eunha berhenti menciumnya. "Apa kakek bersama Mina?" Tanyanya kemudian.

Yeong yang mendapat pertanyaan meletakkan cangkir tehnya. "Tidak, Mina tidak bersama kakek." Jawabnya.

"Ah, benarkah?" Bahiyyih menelengkan kepalanya.

"Mina akan datang bersama Byungchan." Seulgi pun ikut bergabung dengan mereka bertiga.

"Benarkah?" Seru Bahiyyih dan dianggukkan oleh tiga orang dewasa tersebut.

"Jadi bukan hanya Mina yang pulang, tapi oppa juga." Bahiyyih terlihat sangat bahagia mendengar kabar tersebut.

"Iya, mereka berdua akan pulang setelah semua urusan Byungchan di rumah sakit disana telah selesai." Ucap Yeong.

"Jadi belum ada kepastian kapan oppa dan Mina akan pulang." Bahiyyih yang tadinya tersenyum bahagia menjadi murung.

"Hei, ada apa? Mengapa cemberut begitu?" Eunha mengusap pipi Bahiyyih.

"Hiyyih masih akan sendiri ternyata." Suara Bahiyyih terdengar tidak semangat.

"Siapa bilang tuan putri sendiri, hm. Disini ada bibi, paman juga ketiga oppa-mu, dan sekarang kakek juga ada. Jadi tuan putri jangan sedih begitu." Eunha menghibur Bahiyyih dengan kembali memeluknya.

Bahiyyih menghela nafasnya lesu. "Paman dan bibi memang ada untuk Hiyyih, tapi paman dan bibi juga masih punya kesibukan yang lain selain Hiyyih." Bahiyyih mendongak untuk melihat Eunha dengan bibirnya yang dimonyongkan.

"Dan juga oppa, mereka semua juga sibuk dengan kegiatan mereka." Sambung Bahiyyih yang semakin terdengar sedih.

Eunha semakin mengeratkan pelukannya dan juga menghujani ciuman pada puncak kepala sang ponakan.

BROTHER OR RIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang