17

210 9 0
                                    

Sesuai dengan yang dikatakan, tepat pukul sebelas siang waktu korea selatan. Choi Minho, Seulgi dan tentunya Beomgyu pun pindah ke mansion Choi. Walaupun dengan berat hati, Beomgyu tetap menarik kopernya dan juga satu tas ransel yang berada di punggungnya.

Dan sebelum berangkat, Beomgyu pamit kepada semua orang di mansion Kang, tidak terkecuali para maid. Walaupun mereka maid, Beomgyu tidak akan pernah lupa dengan mereka. Karena beberapa diantara mereka menjadi saksi bahwa Ia pernah dilahirkan dan tumbuh menjadi seorang remaja seperti saat ini. Terutama bibi Kim, beliau sudah bekerja jauh sebelum Ia dan Taehyun lahir. Ah Taehyun, saat turun dari kamarnya Ia tidak melihat anak itu. Apa Dia tidak ingin melihatnya pergi? Itu adalah pertanyaan pertama yang muncul di benak Beomgyu.

Tapi itu tidak jadi masalah, walaupun Dia berdiri diantara semua orang yang saat ini hendak melihatnya pergi, Beomgyu juga akan melewatinya begitu saja. Ingatlah mereka berdua itu terlibat perang dingin, tepatnya Beomgyu yang mendiami Taehyun.

Setelah acara pamit selesai, Minho pun dengan segera mengajak Beomgyu dan juga sang istri untuk berangkat sebab mereka sudah dinanti di mansion Choi.

Dan sinilah Beomgyu sekarang. Dalam kamar yang memang menjadi kamar miliknya sewaktu kecil jika hendak tinggal di mansion Choi. Tapi itu waktu masih kecil dan tinggal di sini pun hanya bebarapa hari jika masuk hari libur. Kamar yang dulunya penuh dengan figuran action favoritnya masih sama sampai saat ini. Hanya warna cat dan ukuran kasurnya yang berbeda. Ya, saat kecil dulu warna cat dinding kamarnya adalah warna terang dan cocok untuk nuansa anak-anak, serta ukuran kasur yang mini. Dan sekarang sudah berubah seratus delapan puluh derajat. Cat dinding yang lebih netral, atau tepat putih dipaduh dengan warna seprai kasur hitam polos menjadi dominan. Tapi itu tidak menjadi masalah, sebab kamarnya sekarang tidak jauh beda dengan yang dulu.

Setelah membereskan semua barang yang Ia bawa, Beomgyu lantas beranjak ke kamar mandi. Ah, setelah perjalanan kurang lebih dua jam sebab terjebak macet ditambah acara penyambutan yang juga cukup lama menurut Beomgyu, lalu lanjut membereskan barangnya membuat tubuhnya gerah oleh keringat. Beomgyu pun berjalan ke kamar mandi tidak lupa mengambil satu buah handuk yang sudah tersedia di lemari samping pintu kamar mandi.

Hanya butuh lima belas menit Beomgyu berada dalam kamar mandi, dan sekarang sudah selesai juga lengkap dengan pakaian rumah yang santai. Begitu simpel, tapi itulah kebiasaan yang sudah nyaman bagi Beomgyu.

Beomgyu berjalan pada salah satu sisi kasur dimana ponselnya berada, yang ternyata ada beberapa chat. Beomgyu hanya melihatnya tanpa ada niat buat membalasnya, jangankan membalas membaca saja tidak. Sedikit keterlaluan memang, tapi chat tersebut tidak terlalu penting bagi Beomgyu. Ya, itu hanya chat dari grup kelasnya. Jujur Beomgyu jarang ikut jika ada pembahasan di grup kelasnya, sebab isinya hanya tentang pelajaran yang berujung keluhan sampai merembes curhatan dari beberapa teman kelasnya. Hm, sangat tidak penting.

Karena tidak ada hal menarik lagi yang Beomgyu temukan pada ponselnya, Ia lalu berjalan menuju meja belajar. Ia mengambil gitarnya yang tadi disimpan di kursi meja belajarnya. Dan setelahnya Beomgyu menuju balkon kamarnya. Sudah Beomgyu katakan, jika kamarnya yang sekarang tidak jauh beda dari kamarnya yang dulu. Beomgyu kemudian mengambil posisi nyaman di salah satu kursi kayu yang tersedia di balkon.

Perlahan Beomgyu memetik senar pada gitarnya yang menciptakan alunan nada yang indah. Ah, selain menjadi kapten club basket, Beomgyu juga berbakat dalam bidang musik termasuk gitar. Beomgyu sangat pandai dalam memainkan alat musik satu itu. Dulu saat masih duduk di kelas 1, Beomgyu sempat menjadi anak club musik. Beomgyu mulai jarang ikut saat terpilih menjadi salah satu pemain inti di club basket. Ya, di Big Hit School tidak ada larangan untuk mengikuti ekstakulikuler lebih dari satu, asal bisa membagi waktunya. Dan Beomgyu mengajukan surat pengunduran diri dari club musik saat pertengahan semester kelas 1 kemarin.

BROTHER OR RIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang