7

394 34 0
                                    

Sore hari ini sangat mendukung bagi Taehyun. Karena tidak seperti kemarin, jika hari menjelang sore pasti akan turun hujan. Namun hari ini tidak, bahkan sore hari ini cukup cerah.

Karena itulah Taehyun terlihat bersemangat saat menuruni tangga dengan tas ransel di punggungnya.

"Kamu mau kemana?" Terdengar suara Eunha yang keluar dari pintu dapur.

Taehyun berhenti berjalan dan melihat Eunha yang mendekat.

"Eomma." Taehyun tersenyum saat Eunha berdiri tepat di hadapannya dengan kedua tangan berada di pinggangnya.

"Kamu mau kemana?" Eunha kembali bertanya.

Taehyun tidak dapat menahan tawanya dengan ekspresi wajah Eunha yang dibuat menyeramkan. Tapi menurut Taehyun itu tidaklah seram, lebih tepatnya lucu. Eunha tidak cocok dengan wajah seram, karena menurut Taehyun Eunha itu malaikat.

"Mengapa tertawa?" Eunha menurunkan tangannya.

Taehyun masih tertawa yang mana membuat Eunha kesal padanya.

"Dasar anak nakal." Eunha menjewer telinga Taehyun karena terus tertawa.

"Ya eomma jangan. Ini sangat sakit." Taehyun berhenti tertawa dan malah kesakitan. Bagaimana tidak, Eunha tidak main saat menjewer telinganya.

"Tidak, eomma tidak akan lepas."

"Tapi ini benar-benar sakit. Taehyun tidak bohong."

Eunha kemudian melepas tangannya dan melihat telinga Taehyun yang merah.

"Makanya kalau orang bertanya itu dijawab, bukannya tertawa." Walaupun kesal, Eunha tetap mengusap telinga Taehyun.

"Soalnya eomma lucu." Taehyun kembali akan tertawa, tapi tangan Eunha yang mengusap telinganya bersiap untuk menjewernya.

"Ya eomma jangan. Taehyun bercanda, jangan lagi."

"Jadi kamu mau kemana? Dan untuk membawa tas? Kamu akan ke tempat les?"

"Ani. Taehyun mau ke tempat latihan." Jawab Taehyun.

"Dan ini, ada baju ganti Taehyun." Sambungnya sambil menepuk tas yang ada di punggungnya.

"Latihan? Kamu masih ikut taekwondo?" Eunha bertanya lagi dan Taehyun mengangguk.

"Iya. Dan tahun kemarin Heeseung ikut bergabung." Antusias Taehyun.

"Benarkah? Taehyun mengangguk lagi. "Kalau begitu kalian hati-hati dijalan."

"Ne. Taehyun pergi dulu." Taehyun bergegas setelah pamit pada Eunha.

Untuk sampai ke tempat latihan tidak lama. Karena jaraknya tidak jauh dari rumah, dan kali ini Taehyun juga akan naik sepeda ke sana. Juga saat keluar, Heeseung sudah ada di depan gerbang yang baru saja tiba.

Taehyun sudah bergabung dengan club taekwondo sejak tiga tahun yang lalu. Dan tahun kemarin Heeseung juga ikut bergabung tepat saat Taehyun naik pangkat dengan sabuk hitam. Jika ditelaah, Taehyun adalah senior dan Heeseung adalah junior.

Tapi tidak menutup kemungkinan. Walaupun baru bergabung, Heeseung tidak butuh waktu lama untuk mahir dengan semua gerakan dasar sampai gerakan utama dalam taekwondo. Dan saat penerimaan anggota nanti, Heeseung juga akan naik pangkat sama dengan Taehyun.

"Ja, ppalli!" Teriak Heeseung.

Taehyun menggeleng mendengar teriakan dari Heeseung. Ini bukan kali pertama Heeseung berteriak di depan gerbang. Tapi sudah yang kesekian kalinya. Jika bertanya mengapa tidak menegurnya, jawabannya adalah percuma. Karena orang yang ditugaskan berjaga sudah pasrah dengan kelakuan dari tuan muda Lee itu.

BROTHER OR RIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang