14

242 18 0
                                    

"Jadi mereka berniat jahat pada Yoona?" Tanya Heeseung setelah mendengar penjelas Taehyun.

"Yak, bukan niat tapi sudah berbuat jahat." Kai melempar sepotong kentang goreng pada Heeseung.

Ya, sekarang sudah waktunya istirahat dan bisa ditebak mereka ada dimana. Yap, benar. Kantin. Dan satu keajaiban dimana seorang Kang Taehyun menginjakkan kakinya di kantin. Sebenarnya bukan kali pertama Taehyun ke kantin, tapi ini adalah kali pertama Ia menetap untuk menghabiskan makanannya.

Taehyun hanya mengangguk saja menanggapi dua sahabatnya itu. Dan mungkin ini juga yang membuat Taehyun ke kantin, sebab Yoona tidak masuk sekolah hari ini yang otomatis tidak ada belajar bersama. Dan penyebabnya sudah pasti karena kejadian kemarin sore. Taehyun sebenarnya tidak masalah jika belajar sendiri, karena sudah terbiasa. Tapi ingatlah jika Taehyun mempunyai dua sahabat yang, ah kalian tahulah.

Taehyun juga sedikit bersyukur, sebab Kai dan Heeseung tidak melihat dirinya yang berpelukan dengan Yoona. Ah ralat, Yoona yang memeluk itu lebih tepatnya.

"Taehyun-ah." Seru Kai.

"Hm." Balas Taehyun yang membuat Kai agak kesal. Ini orang kenapa sih, sariawan atau apa, jangan bilang bibirnya sedang di lem sehingga tidak bicara dan berdehem. Pikir Kai kesal. Sedangkan Heeseung sudah tertawa dengan hebohnya, menertawakan Kai atas balasan dari Taehyun.

"Yak! Diamlah!" Kai kembali melempar sepotong kentang goreng pada Heeseung yang kali ini tepat sasaran. Yap, tepat di mulutnya sebab tertawa. Dan Kai pun balas tertawa, sebab Heeseung tersedak kentang goreng yang di lemparnya.

"Ada apa?" Ucap Taehyun kemudian.

"Ah itu." Taehyun menaikkan sebelah alisnya menunggu kelanjutan dari Kai. "Apa kau mengenal orang yang mencoba jahat pada Yoona?" Tanya Kai setelah mengurus Heeseung yang tadi meminta minum karena tersedak. Kai juga kasihan melihatnya, jangan sampai Heeseung meninggalkan karena tersedak kentang goreng, nanti yang ganti posisi tuan Lee Min Ho siapa? Tidak mungkin Kai 'kan.

Taehyun kembali bergumam disertai anggukkan kecil. "Kau mengenal mereka?" Kali ini Heeseung yang bertanya setelah tenggorokannya terasa lebih baik.

"Aku hanya mengenal satu, dan satunya tidak." Taehyun kemudian meminum susu pisangnya.

"Benarkah?" Heboh Heeseung sampai menggebrak meja, yang otomatis membuat seisi kantin melihat pada mereka bertiga.

Taehyun menghela nafasnya pasrah dengan kehebohan Heeseung. Sedangkan Kai tidak perlu ditanya, jika Ia bisa menghilang mungkin sudah Ia lakukan. Heeseung jika heboh tidak tahu tempat, pikirnya.

Tapi bagi Heeseung itu tidaklah masalah, toh mereka sedari dulu sudah menjadi pusat perhatian saat mereka tiba sampai pulang sekolah. Jadi Heeseung sudah biasa.

"Dari mana kau bisa mengenal salah satu dari mereka?" Kai kembali bertanya. Katakanlah Kai wartawan, sebab terlalu banyak tanya disebabkan oleh rasa penasarannya yang terlalu besar.

Taehyun tidak langsung menjawab, Ia hanya melihat keduanya yang fokusnya tertuju padanya. Sampai tiga puluh detik Taehyun tidak bersuara, lagi dan lagi Heeseung membuat keributan.

"Yak! Kang Taehyun! Mengapa hanya diam!" Kesalnya. Dan itu sudah jelas kembali mengundang perhatian dari semua orang. Bahkan beberapa dari mereka terdengar berbisik, mengapa Heeseung bisa sampai kesal bahkan terdengar sedang marah pada Taehyun.

Dan lagi dan lagi Taehyun hanya bisa menghembuskan napasnya pasrah. "Sekarang kau bisa duduk." Titah Taehyun yang dituruti oleh Heeseung. Yah, tidak hanya menggebrak meja, Heeseung juga berdiri. Dasar tuan muda Lee satu ini.

BROTHER OR RIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang