24

206 16 1
                                    

Setelah semua rangkaian acara lomba olimpiade selesai, satu persatu orang mulai meninggalkan ruang aula. Ada yang ke kantin untuk mengisi perut mereka, ada yang ke kelas atau pun ke taman, dan ada pula yang menuju lapangan basket, walau pertandingan baru akan di mulai 30 menit lagi.

Begitupun dengan para peserta lomba yang satu persatu ikut meninggalkan aula setelah saling memberi ucapan selamat satu sama lain.

"Taehyun!" Panggil salah seorang dari barisan kursi penonton tadi.

Taehyun yang merasa terpanggil pun menoleh ke sumber suara, dimana seorang pemuda yang berusia lima tahun diatasnya berdiri tidak jauh darinya.

"Ah, Hyung? K Hyung?" Ucap Taehyun saat melihat pada pemuda yang baru saja memanggilnya. Sedang pemuda tersebut hanya tersenyum hangat saat Taehyun memicingkan matanya untuk memastikan apakah Ia salah orang atau tidak.

Dan saat pemuda yang Taehyun sebut K merentangkan kedua tangan dengan isyarat minta berpeluk, dengan segera Taehyun berlari dan menubruk badan pemuda bernama K tersebut.

"Hyung datang? Ini benar Hyung 'kan? Mengapa tidak memberi tahu dulu jika akan datang?" Ucap Taehyun dalam pelukan K, namun masih dapat di dengarnya.

K tidak menjawab, melainkan mengusap sayang kepala Taehyun yang masih betah memeluk dirinya.

"Hyung ingin memberimu kejutan." Ucapnya kemudian.

Taehyun mendongak namun dengan wajah cemberut dan jangan lupakan bibirnya yang monyon. Yang membuat K tidak bisa hanya diam, dan dengan santainya menjawil hidung mancung Taehyun karena gemas dibuatnya.

"Ah, Hyung appo." Rengek Taehyun sambil mengusap hidungnya yang sedikit memerah. Ternyata K tidak main-main saat menarik hidungnya.

"Mian, Hyung hanya terlalu gemas denganmu." K turun mengusap hidung Taehyun dan hanya anggukkan sebagai respon dari Taehyun.

"Ah sampai lupa, dangsinui seunglileul chughahabnida." Ucap K yang kali ini mengusap kepala Taehyun.

"Mwo?" Taehyun terlihat cemberut, lalu melihat pada Beomgyu dan Yoona yang sedari tadi melihat mereka berdua.

Ya, jangan lupakan mereka berdua yang tadinya akan menyusul Kim Namjoon seonsaengnim ke ruangannya untuk menyimpan piala kemenangan malah tertunda sebab kemunculan K. Dan juga, interaksi mereka berdua tidak luput dari penglihatan Beomgyu, lain lagi dengan Yoona yang hanya bisa terdiam melihat sisi lain dari Kang Taehyun.

Benar, Beomgyu tidak melepaskan tatapannya pada dua orang beda usia itu. Jujur ada rasa iri dalam diri Beomgyu melihat interaksi mereka yang sangat hangat itu. Ingin rasanya Ia menarik Taehyun kedalam dekapannya seperti yang dilakukan oleh K tadi, dan mengatakan jika Taehyun adalah adiknya. Tapi itu hanya angan yang tidak mungkin terjadi. Ingatlah jika mereka berdua belum benar-benar berbaikan walau tadinya sempat bicara dan bahkan berpelukan.

Jika boleh jujur, Beomgyu sebenarnya merasa lelah dengan keadaan seperti ini. Ia juga ingin mendengar rengekan dan manjaan dari Taehyun seperti dulu. Tapi saat akan mulai bicara untuk meminta maaf, lagi dan lagi keadaan membuatnya kembali melihat Taehyun musuh yang membuatnya menjadi seperti sekarang ini.

"Ah maaf, maksud saya, selamat untuk kalian bertiga atas kemenangannya. Kalian semua hebat." Dengan segera K mengoreksi perkataan tadi, dan perlahan berjalan mendekat ke dimana Beomgyu dan Yoona berdiri. K kemudian mengulurkan tangannya untuk mengucapkan selamat.

"Terima kasih atas ucapannya." Jawab Beomgyu tanpa ada niat membalas uluran tangan K.

Beomgyu sebenarnya kenal dengan K, sebab salah satu alumni Big Hit School bahkan pernah menjabat sebagai ketua club basket dan osis pas angkatannya. Jadi K cukup terkenal di Big Hit School dulunya, bahkan sekarang pun juga begitu. Namun K mencoba biasa saja.

BROTHER OR RIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang