9

286 26 0
                                    

"Taehyun-ah." Seru Heeseung setelah duduk di bangkunya. Heeseung dari ruang musik untuk menyimpan gitarnya.

Yang dipanggil hanya berdehem tanpa melihatnya.

"Kau tahu."

"Tidak." Taehyun menjawab sebelum Heeseung menyelesaikan ucapannya.

"Yak! Aku belum selesai bicara!" Kesal Heeseung.

"Ah, mian." Taehyun membalikkan badannya dan melihat Heeseung yang sedang kesal. "Baiklah, apa yang ingin kau katakan." Sambungnya.

"Sudahlah, lupakan saja. Tidak penting juga." Heeseung tidak lagi kesal. Dia mengeluarkan bukunya, kemudian bertanya pada Taehyun tentang tugas yang kemarin diberitakan oleh Park Jimin.

Taehyun yang ditanya dengan senang hati mengajari Heeseung yang kurang paham. Sebenarnya Heeseung sudah menjawab semua soal tersebut karena mereka mengerjakannya bersama. Tapi begitulah, Heeseung akan kembali bertanya walaupun telah selesai mengerjakannya. Heeseung bilang untuk jaga-jaga saja, siapa tahu diminta untuk mengerjakannya di papan tulis sekaligus menjelaskan bagaimana mendapat jawabannya. Jadi Dia akan kembali bertanya sebelum pelajaran dimulai.

Taehyun dan Heeseung kembali membahas soal yang diberikan Park Jimin sampai bel pelajaran pertama akan segera dimulai. Dan benar saja tidak lama setelah bel bel berbunyi, Park Jimin ssaem pun masuk.

"Selamat pagi semua." Sapa Park Jimin saat masuk ke dalam kelas.

"Selamat pagi ssaem." Jawab semuanya.

"Baiklah saya akan absen. Dan yang namanya saya sebut silahkan maju kedepan, kumpulkan tugas yang kemarin saya berikan." Park Jimin mulai mengabsen dan satu persatu murid maju kedepan untuk mengumpulkan buku tugasnya.

"Apa ada yang tidak mengumpulkan tugasnya?" Tanyanya kemudian setelah menutup buku absen kelas 2-1.

"Semuanya lengkap ssaem." Jawab Yoona sebagai ketua kelas mewakili.

Jimin mengangguk. "Baiklah kita bahas soal yang kemarin, kemudian melanjutkan pembahasan berikutnya." Ucapnya kemudian.

"Ne." Jawab semuanya.

Lima belas menit membahas soal yang kemarin, semuanya pun selesai. Pelajaran atau pembahasan berikutnya pun dimulai. Semuanya fokus dengan apa yang dijelaskan oleh Jimin, sampai seseorang mengetok pintu kelas yang membuat Jimin berhenti menjelaskan.

"Maaf mengganggu pelajaran anda ssaem." Kim Jisoo sebagai wali kelas 2-1, orang yang mengetok pintu.

Jimin menggeleng, Ia tidak terganggu sama sekali. "Anda butuh sesuatu?" Tanyanya kemudian.

Kim Jisoo tersenyum ramah. "Iya, ada yang perlu saya sampaikan pada mereka semua."

"Kalau begitu silahkan." Jimin mundur beberapa langkah dan mempersilahkan Jisoo berbicara.

"Terimakasih ssaem." Jimin kembali mengangguk dan tersenyum. "Tapi sebelum saya bicara. Nak silahkan masuk." Jisoo memanggil seseorang dan masuklah seorang remaja berwajah blasteran.

"Tujuan saya kesini untuk memberitahu, jika kelas kita kedatangan teman baru." Ucap Jisoo saat orang tersebut berdiri disampingnya. "Baiklah, perkenalkan nama kamu." Lanjutnya.

"Hai semua." Ucapnya setelah membungkuk.

"Hai." Jawab semua yang ada didalam kelas.

"Perkenalkan nama saya Jung Heuning Kai. Saya pindahan dari LA, saya harap kita bisa berteman dengan baik." Kai kembali membungkuk lalu tersenyum.

"Baiklah, Kai kamu boleh duduk di bangku kosong dibelakang Heeseung." Kai mengangguk dan berjalan menuju bangkunya. Saat melewati bangku Taehyun, Kai tersenyum yang membuat Taehyun mengangguk. Sedangkan Heeseung membulatkan matanya tidak percaya.

BROTHER OR RIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang