11

264 21 1
                                    

"Selamat pagi Paman, Bibi dan Oppa." Sapa Bahiyyih saat bergabung di meja makan untuk melaksanakan sarapan.

"Selamat pagi sayang." Balas Seulgi, sedangkan Eunha menghadiahi dengan kecupan di dahi Bahiyyih.

"Selamat pagi." Balas Minho, Daniel, dan Kai hampir bersamaan.

Bahiyyih yang mendapat perlakuan itu sangat senang.

"Apa kamu tidak mendengar Beomgyu?" Tanya Minho setelah Bahiyyih duduk di samping Kai.

"Ah, tidak Paman. Aku kira Oppa sudah disini, jadi Aku tidak mengetok pintu kamarnya." Ucap Bahiyyih.

"Sudah tidak apa. Bibi akan melihatnya, kamu sarapan saja." Dan mereka kembali melanjutkan sarapan. Sedangkan Seulgi naik lantai dua untuk memanggil sang putra.

"Oh eomma?" Beomgyu baru menutup pintu kamarnya dan melihat Seulgi yang baru tiba di lantai dua.

Seulgi yang melihat Beomgyu telah selesai dan rapi pun tidak dapat menyembunyikan senyumnya.

"Anak eomma selalu tampan." Seulgi mengusap pipi kanan Beomgyu.

"Aku akan selalu tampan, karena aku adalah anak eomma." Beomgyu mengambil tangan Seulgi dan menciumnya.

"Baiklah anak tampan eomma. Ayo kita turun, yang lain sudah mulai sarapan." Seulgi mengajak Beomgyu turun dan Beomgyu hanya menurut.

"Selamat pagi." Sapa Beomgyu setelah tiba di meja makan.

"Selamat pagi." Jawab semuanya.

"Kamu duduk, biar eomma siapkan sarapanmu." Beomgyu kembali menurut dengan perintah Seulgi.

Sarapan pagi ini hanya terdengar suara sendok dan garpu yang beradu dengan piring. Karena sudah peraturan di keluarga Kang, jika sedang melaksanakan makan tidak ada yang boleh bicara. Walau itu mendesak, harus menunggu sampai mereka semua telah selesai makan.

Setelah menghabiskan sarapannya, Beomgyu lantas berdiri dan bersiap berangkat ke sekolah.

"Aku selesai." Ucapnya lalu menggendong tasnya.

"Hyung sudah selesai?" Kai melihat Beomgyu yang telah berdiri di sampingnya. Beomgyu hanya berdehem. Ya, Beomgyu dan Kai duduk berdampingan.

"Aku pamit." Beomgyu membungkuk sebelum pergi.

"Aku juga selesai." Kai lalu membungkuk. "Hyung, aku ikut!" Ucapnya lagi sedikit berteriak sebab Beomgyu sudah keluar.

Bahiyyih yang melihat Beomgyu dan Kai pergi pun cemberut. "Terus Hiyyih berangkat sama siapa?" Ucapnya.

"Paman yang akan mengantarmu." Daniel berucap setelah menyesap kopinya.

"Terimakasih paman." Bahiyyih lalu menghabiskan sarapannya.

Beralih pada Beomgyu dan Kai yang telah sampai di parkiran sekolah. Saat ini keduanya menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak, Beomgyu yang merupakan siswa populer dan cucu dari pemilik sekolah, juga Kai seorang siswa baru pindahan dari LA yang tidak dapat diragukan akan visualnya blasterannya. Dan tidak lupa, di hari pertama kemarin Kai terlihat akrab dengan Taehyun, yang seluruh siswa tahu jika Beomgyu dan Taehyun adalah rival.

"Gomawo hyung." Ucap Kai sambil mengembalikan helm yang dipinjamkan oleh Beomgyu.

"Ne." Balas Beomgyu lalu berjalan meninggalkan Kai yang tadinya tersenyum cerah, menjadi murung.

Kai menghela nafasnya berat. "Aku pikir dengan berangkat bersama, Beomgyu hyung akan sedikit hangat. Ternyata aku salah. Memang benar, sekali dingin akan tetap dingin." Ucapnya kemudian menyusul Beomgyu. Ah tepatnya akan ke kelasnya.

BROTHER OR RIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang