27

204 12 0
                                    

Seminggu telah berlalu sejak terlaksana lomba olimpiade dan pertandingan basket diadakan.

Dan sekarang telah memasuki pertengahan semester 2. Dimana seluruh siswa siswi Big Hit School disibukkan dengan belajar. Belum lagi kegiatan organisasi lainnya yang semakin membuat mereka tidak memiliki waktu walau sebentar. Sebab di waktu istirahat pun mereka masih saja sibuk dengan kegiatan mereka semua.

Tak terkecuali Beomgyu yang saat ini sedang terburu berjalan ke ruang osis untuk mengikuti rapat. Beomgyu kurang tahu rapat kali ini tentang apa, karena Dia hanya sekilas membaca grup chat osis jika di waktu istirahat pertama akan diadakan rapat. Dan tadinya Beomgyu harus ke perpustakaan terlebih dahulu membantu Yunjin mengembalikan buku biologi yang tadi dipakai saat belajar. Ya, selain menjadi ketua club basket, Beomgyu juga anak osis yang cukup aktif diangkatannya.

Dengan napas yang tidak beraturan, Beomgyu membuka pintu setelah mengetok dua kali. Sedikit mengerutkan keningnya sebab di dalam ruangan sudah ada inti osis juga beberapa rekan yang lain. Ya inti osis, yang tidak lain adalah Soobin, Yeonjun, Lia, Yeji, Giselle, Karina, Haechan, Renjun, Jaemin, Hyunjin dan Changbin. Tidak biasanya mereka semua ikut rapat, paling biasanya hanya sang ketua dan sekretaris saja pikir Beomgyu setelah itu mengambil duduk di tempat biasanya.

Di ruang osis telah diatur nama masing-masing di kursi, jadi tidak ada yang boleh protes dan juga mudah mengetahui siapa yang tidak hadir ataupun lainnya.

Karena rapat belum juga dimulai, Beomgyu memilih untuk memainkan ponselnya, sampai tidak sadar dengan kehadiran dua orang lainnya yang duduk disampingnya. Dan baru tersadar saat seseorang menepuk lengannya.

"Ryu? Sejak kapan?" Tanya Beomgyu saat melihat Ryujin duduk di sampingnya.

"Saat kau serius dengan ponselmu." Tukasnya. Beomgyu mengangguk saja. "Kau cepat juga kesini." Ryujin mencoba membuka obrolan. Masih ada 15 menit sebelum rapat dimulai.

Beomgyu menyimpan ponselnya dalam saku seragamnya. "Aku langsung kesini setelah membantu Yunjin mengembalikan buku biologi tadi."

"Jadi tidak sempat ke kantin?" Tanya Ryujin dan Beomgyu kembali mengangguk. Karena Ryujin benar, Dia tidak sempat ke kantin sekedar membeli minuman atau roti untuk mengisi perutnya. Jujur saat ini Beomgyu sedang menahan lapar, tadi pagi tidak sempat sarapan karena berangkat terlalu pagi. Hari ini atau tepatnya tadi pagi, Beomgyu mendapat jadwal piket di kelas dan lanjut piket osis di gerbang sekolah.

"Bam, kau bisa sakit jika tidak makan." Ryujin tidak habis pikir dengan anak itu, Beomgyu.

"Tidak sempat saja, nanti kalau istirahat kedua. Itupun kalau aku sempat." Dengan seandainya Beomgyu berucap demikian, tidak tahu saja jika Ryujin sudah mengabsen kebun binatang karenanya.

"Tap_." Belum juga Ryujin menyelesaikan ucapannya, dengan tidak tahu dirinya Heeseung ikut bicara yang memang juga duduk di samping Beomgyu.

"Kau belum makan? Ini aku ada roti dan susu stroberi, tadi aku beli lebih." Ucapnya sambil menggeser sebungkus roti dan sekotak susu.

Benar adanya Heeseung membeli lebih tadi, dan sedikit menyesal karena tidak tahu harus diapakan roti dan susu tersebut. Dan saat tidak sengaja mendengar obrolan Beomgyu dan Ryujin, dengan senang hati Dia memberikan pada Beomgyu. Walau Beomgyu mau menerima atau tidak, yang penting Heeseung sudah coba menawarkan.

Beomgyu menatap sekilas roti dan susu yang tadi digeser Heeseung kedepannya.

"Tidak perlu, lagipula aku belum lapar." Dan kembali menggeser roti dan susu ke depan Heeseung.

Heeseung tersenyum masam dengan penolakan Beomgyu. Ternyata Beomgyu masih saja begitu, Heeseung pikir Beomgyu mulai berubah sejak hari itu ternyata tidak sama sekali. Beomgyu masih seperti sejak empat tahun terakhir.

BROTHER OR RIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang