BAB 0.3

273 39 0
                                    

Ni-ki terbangun ketika mencium bau dari luar kamarnya perlahan Ni-ki coba bangun berpegangan pada penyangga kasur mencoba mengambil tongkatnya di dekat pintu, setelah berhasil mendapat tongkatnya Ni-ki menoleh, Soobin masih tidur mungkin capek semalam. Ni-ki tersenyum tipis sebelum berjalan keluar, tentu di dengan tongkat.

''Selamat pagi Ni-ki, bagaimana tidurmu semalam?'' tanya Kai dari dapur.

''Baik, apa yang kau buat hyung?''

''Roti dan teh, Soobin hyung masih tidur?'' Ni-ki mengangguk, ''iya mungkin Soobin hyung capek semalam.'' Kai yang masih sibuk menyiapkan minuman mengangguk.

Kai merasa tidak ada suara menoleh kebelakang ''Ni-ki jangan! kamu gak usah bantu. Sudah diam saja.'' Cegah kai. Bukan masalah kalau Ni-ki membantunya tapi jika ketahuan Kai yakin bakal ada ceramah pagi.

''Gapapa hyung jangan khawatir ini sedikit lagi selesai,'' ucap Ni-ki membuat sereal cadangan.

CEKLEK

Pintu kamar mandi terbuka terlihat Taehyun baru selesai mandi di susul trio marga Choi keluar dari kamar masing masing.

Semua sarapan dengan tenang, dan seperti yang Kai tebak bakal ada ceramah pagi dadakan, untung ada Taehyun.

kalian tahu siapa..

''Ni-ki, lain kali gak usah bantu. Udah diam aja biar hyung yang urus kamu gak usah ikutan. Kamu masih dalam penyembuhan jangan banyak gerak, nanti kalo ada apa gimana? Kamu gak mau kan pakai itu terus atau minum obat terus? Udah jangan banyak gerak kalo gitu, mengerti?!''

Sedangkan yang di nasehatin hanya diam gangguk.

"Sudah Hyung. Gue capek dengerinnya," celetuk Beomgyu.

"Bukan gitu Gyu! Tapi gue khawatir kalo nanti dia kepeleset atau jatuh gimana? Lu tahu gue, hmmm!!" Ucapannya terhenti

Taehyun menyumpal mulutnya dengan roti. "Gini kan enak," ucapnya tanpa dosa, Soobin menatap Taehyun tajam, Taehyun bodo amat. Yang lain tertawa terbahak bahak.

Ni-ki jadi ingat setiap pagi Jay selalu masak siapin sarapan sama Heeseung, Sunoo di jahilin Sunghoon, Jungwon, Jake dan dirinya tim nyimak. Pagi yang selalu ribut tapi menyenangkan.

Tanpa sadar air matanya keluar tanpa ijin darinya, Kai yang disampingnya melihatnya jadi kelabakan, "Nik kenapa?! Ada yang sakit?!" Serentak semua beralih ke Ni-ki.

Yeonjun segera berdiri dari tempatnya memutarnya menghadap langsung dengannya, Yeonjun tersenyum kecil sebelum duduk di depannya.

"Kenapa, hm? Cerita ke kita jangan di pendam sendiri, ok?" ujar Yeonjun mengelus rambutnya.

Ni-ki melihat sekelilingnya Soobin hyung, Beomgyu hyung, Taehyun hyung, Kai hyung dan orang di depannya, Yeonjun hyung. Benar mereka semua di sini.

"Gapapa Hyung, cuman keingat sesuatu tadi," Ni-ki mencoba menunjukan senyumnya sebagai tanda dia tidak apa apa tapi Yeonjun tidak. Yeonjun berdiri menariknya ke dalam dekapannya, tangannya ia gunakan mengelus punggung serta kepala pemuda yang lebih muda enak tahun darinya.

"Shuut... Sudah jangan di tahan lagi ada kami di sini, kamu gak sendiri, ada hyung, Beoseo manager hyu-nim, dan para fans mu di luar sana, jangan ngerasa sendiri. Gapapa keluarin semuanya sekarang jangan di tahan." Bsik Yeonjun.

Ni-ki terdiam dia sadar, dia tidak sendiri banyak fansnya yang mendukungnya di luar sana. Ni-ki memeluk erat orang di depannya tangisnya pecah tidak kuat dia tahan lagi jika harus menahannya lebih lama lagi.

"Maaf maaf hiks aku sering pendam sendiri maaf maafin aku." pelukannya semakin di pererat seolah tidak ingin ia lepas, Yeonjun terus mencoba menenangkannya tangannya setia mengelusnya, matanya memberi kode yang untuk mendekat.

MEMORY WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang