BAB 0.7

212 28 0
                                    

Hari semakin malam semua member kembali ke dorm dengan selamat sekarang mereka menunggu bergiliran kamar mandi untuk membersihkan diri lalu mengisi tenaga.

"Ingat langsung tidur, jangan bergadang." Tegas Heeseung mengingatkan.

"Iya Hyung." Serentak jawab

"Sekarang masuk kamar terus tidur, ingat jangan bergadang." Ujarnya sebelum masuk ke dalam kamar.

"Heeseung hyung gue tidur sama lu, ya?" Heeseung berhenti lalu berbalik.

"Tumben? Biasanya juga lu tidur sama gue?" Tanya Sunoo heran.

"Gapapa lagi pingin, boleh ya hyung?"

"Iya boleh, tapi jangan ganggu gue. Gue ngantuk." Ni-ki senang sudah lama mereka tidak tidur bareng.

Jam menunjukkan pukul setengah dua belas malam semua pasti sudah tertidur kecuali Ni-ki, anak itu pergi ke balkon.

Ni-ki menggeser pintu jendela, angin malam meniup rambut hitamnya, sesaat Ni-ki menghela nafas pelan, kepalanya ia menoleh kebelakang melihat ruang tengah tempat biasa mereka kumpul. Ni-ki tersenyum lalu kembali menghadap arah luar jendela.

"Dua Minggu gue harus bisa menyelesaikannya, dan jika semua berakhir Jihoon ambil ingatan gue sama yang lain." Monolognya.

"Ngapain di situ?" tanya seseorang disampingnya.

"Kamjagiya! Jay hyung jangan bikin kaget!" Jay hanya tertawa mendengarnya.

"Lagian ngapain lu disini? Bukannya tidur malah disini."

"Gue kebangun terus haus, lu sendiri kenapa belum tidur? Gue bilangin Heeseung Hyung kalau lu bergadang." Ancamannya.

"Jangan kasih tahu kenapa. Gue gak bisa tidur, tadinya gue mau ambil minum terus liat lu disini yaudah gue samperin." Jawab Jay, Ni-ki mengangguk sebagai jawaban.

CEKLEK

"Ngapain lu berdua disitu? Bukannya masuk kamar terus tidur." Kata Heeseung yang baru keluar dari kamar mandi melihat kedua adiknya berada di balkon bukan dikamar.

Ni-ki dan Jay panik mendadak keduanya berusaha mencari asalan yang tepat.

"Itu Hyung... Gue kebangun tadi, terus haus." Ni-ki mencoba menjawab.

"Gue kebangun karena haus juga," Jawab Jay. Semoga Heeseung percaya.

"Banyak alasan lu berdua. Lu kira gue gak dengar tadi, hah? Sekarang lu berdua masuk kamar terus tidur! Jay, awas lu masih berdagang. Ni-ki balik ke kamar!" Jay dan Ni-ki langsung berlarian ke kamar masing masing takut Heeseung mengomeli mereka.

"Yang lain juga tidur! Lu kira gue gak tahu lu nguping hah!" Suara kegaduhan terdengar jelas di setiap sudut. Semoga tetangga mereka tidak terganggu.

CEKLEK

Pintu kamar terbuka menampakkan Heeseung hendak masuk. Segera Ni-ki meletakkan ponselnya di nakas samping kasur.

"Kenapa lama?" tanya Ni-ki.

"Urusin kakak kakakmu. Sudah tahu besok masih ada kegiatan bukannya tidur malah bergadang, lu juga kenapa belum tidur? Tadi gue sudah suruh buat tidur kenapa belum tidur juga?" Semprot Heeseung.

Dengan santai Ni-ki jawab, "gue nungguin lu hyung, gue mau tidur bareng sama lu bukan tidur sendiri. Sama aja gue numpang kamar sama lu Hyung."

Sebenarnya Ni-ki gak masalah jika dirinya diomelin, dimarahi, atau sebagainya. Selama itu Hyung nya dirinya gak masalah sama sekali

"Terserah lu Nik, dah sekarang lu tidur."

"Gue peluk lu ya Hyung?" Tanya Ni-ki ragu ragu.

"Terserah." Mendapat jawaban tersebut Ni-ki segera membaringkan diri menghadap Heeseung di sampingnya lalu tidur memeluknya, Heeseung gak masalah jika anak itu memeluknya dia ngantuk.

MEMORY WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang