Sebagai paling tertua dia harus menyatukan semua anggotanya, maka dari itu dia menyuruh semuanya, kecuali yang paling bungsu, berkumpul di ruang tengah. Sekarang mereka benar-benar sudah tidak ada waktu lagi.
"Gua gak mau basa-basi, kita sudah gak punya waktu lagi. Jadi, sekarang gue minta kalian buat bantu Ni-ki, bantu apa pun itu."
"Tapi hyung, bukannya itu sama aja kita melanggar peraturan lagi?" Celetuk Jungwon.
"Iya, tapi kali ini beda. Jadi gue minta tolong sama kalian lakukan apa pun itu," balas pemuda satunya.
"Hyung... Kita terlambat, ya?" Tanya Sunoo ragu.
Pemuda itu tidak menjawab pertanyaan dari Sunoo, karena pada nyatanya mereka memang terlambat.
Hening. Pemuda itu tidak menjawab pertanyaan dari Sunoo, karena pada nyatanya mereka memang terlambat.
"Di bilang telat ya kalian memang telat. Tapi kalian bisa lakukan sesuatu yang lain."
Jake dan pemuda di sebelahnya terlonjat kaget. Jihoon tiba-tiba ada di belakang mereka. Kapan dia ada di belakangnya?
"Lakukan apa? Bukannya kau sendiriyang bilang."
Jihoon tersenyum tipis, dia kemudian memaksa duduk di tengah-tengah Jake dan pemuda itu. Jake bergeser mundur ke belakang biar tidak sempit, sedangkan pemuda itu tetap diam di tempatnya. Dia tidak perduli.
"Kalian bisa minta tolong sama diri kalian sendiri."
Taehyun menghela nafas. Dia merasa kasihan kepada dua orang yang lebih tua darinya, dia tidak tega melihat orang yang biasanya ceria tiba-tiba berubah jadi pendiam. Kai yang di sampingnya ikut menghela nafas, dia menatapi dua pitu yang tidak terbuka dari kemarin, entah apa yang pemiliknya lakukan di dalam dia tiba tahu tapi semoga mereka tidak melakukan hal yang berbahaya atau yang aneh-aneh.
"Di mana Yeonjun hyung?"
Kai menggeleng. "Gue gak tahu, mungkin dia keluar kayak biasa."
Taehyun mengangguk sebagai jawabannya, dia lalu berbalik berjalan menuju sofa yang tak jauh di belakangnya. Melihat itu Kai ikut menyusul Taehyun dari belakang lalu duduk di sebelahnya.
Hening. Tidak ada yang membuka suara sama sekali, Taehyun dan Kai mereka fokus dengan pikiran mereka sendiri. Taehyun kembali menghela nafas kemudian menyenderlan badannya ke sofa, pandangannya tertuju kepada jam di dinding.
Sejujurya dia igin berteriak sekarang, kenapa waktu berlalu begitu cepat. Dia belum siap. Tidak, bukan dia ingin memaki waktu hanya saja dia, ah... Ralat mereka belum siap.
Jam sudah meunjukkan pukul 11.57 itu berati mereka akan mulai sebentar lagi. Taehyun langsung mengambil remot tv lalu membuka salah satu stasiun channel berita. Di saat ingin mulai Kai menyuruh mengeraskan sedikit volume suaranya, agar bisa sampai ke dalam kamar. Taehyun mengiyakan. Dia menekan tombol volume suara, sampai benar-benar keras.
Tak butuh waktu lama, beerapa orang yang mereka kenal, sangat amat kenal malah, mulai terlihat di tv. Mereka tak lain dan tak bukan adalah orang-orang penting di perusahaan, bahkan Beoseo manajer pun termasuk orang penting. Acara kemudian dibuka oleh salah satu petinggi.
Petinggi perusahaan tersebut tidak banyak basa-basi dia langsung mmbhasa pada intinya. Taehyun dan Kai serta Soobin dan Baeomgyu yang ada di dalam kamar mendengarkan apa yang di sampaikan olehnya, sampai pada dimana akhirnya kalimat yang tidak ingin mereka dengar, akhirnya terucap juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORY WITH YOU
Short StoryMencegah, bisakah memperbaiki semuanya? Dan itu terjadi? "Andai saja waktu bisa kuputar kembali, inginku menyelamatkan kalian semua" "Bisakah mengubah takdir agar bisa berjalan dengan semestinya, dan bisakah aku memperbaiki semua yang telah terjadi...