BAB 2.2

121 18 5
                                    

Dia menghela nafas berat. Sejujurnya dia sedikit kasian melihat Beomgyu melamun di taman sendirian. Rasa simpati dan empatinya bergejolaknya. Dia tidak tega melihat temannya seperti itu.

"Lu kenapa?"

Beomgyu menggeleng, "gapapa. Gue cuman lagi banyak pikiran, lu tumben pergi sendiri?"

"Lagi pingin, gak ada yang bisa gue ajak jalan sibuk semua."

Beomgyu menganggukkan kepala, pemuda itu kemudian duduk di samping Beomgyu menatapnya dengan bingung.

"Lu yakin cuman banyak pikiran? Bukan karena lu lagi mikirin yang lagi?" Tanya pemuda itu

Beomgyu terkekeh, sudah dua orang yang bilang begitu hari ini. Pertama Beoseo manager, lalu yang kedua temannya sendiri tapi memang benar, ada banyak yang di pikirkannya sekarang.

"Gue beneran gapapa, Ngin." Ucap Beomgyu kepada pemuda di sampingnya.

Pemuda yang tak lain adalah Yang Jeongin member dari Stray Kids, sekaligus teman dari Beomgyu dan Heeseung, itu tahu temannya sedang tidak baik-baik saja.

"Lu mau dengar kabar temen lu si Heeseung itu, gak?"

"Oh ya, gimana kabarnya sekarang? Sorry, gue belum sempat jenguk ke sana," ujar Jeongin.

"Lebih buruk dari sebelumnya." Beomgyu menghela nafas, "ke depannya kita gak bakal bisa ketemu lagi."

"Mereka sudah di bawa sama orang tua mereka."

Jeongin melotot terkejut, "Tunggu! Maksud lu mereka di bawa sama orang tua mereka masing-masing, gitu?!"

Mendengar itu, Beomgyu hanya mengangguk tanpa mengucapkan kata apa pun. Jeongin terdiam, pikirannya sekarang tiba-tiba menjadi kosong setelah mendengar perkataanya yang di ucapkan Beomgyu.

Drett... Drett...

Getaran dari ponsel menyadarkan lamunan keduanya, Beomgyu segera mengambil ponsel di saku.

"Halo, hyung?"

"Halo, lu lagi di mana sekarang?" Tanya Yeonjun dari telfon.

"Gue di taman. Kenapa?"

"Cepat ke sini, Soobin nyariin lu dari tadi."

"Iya hyung, gue ke sana sekarang."

Beomgyu mengakhiri pembicaraanya dengan Yeonjun.

"Nging, sorry gue harus balik sekarang."

"Gapapa, gue juga mau balik," Jeongin kemudian berdiri, "salam buat yang lain, Bye."

Beomgyu tersenyum tipis, dia membalas lambaian Jeongin. Perlahan pemuda itu mulai menjauh, dia sama sekali belum beranjak dari tempat duduknya, Beomgyu menghela nafas panjang lalu beranjak dari tempat, memasukan kedua tangan ke dalam saku celana sebelum pergi dari sana.




































































Seperti biasa, setiap malam dia pergi ke balkon, Ni-ki tersenyum seraya menghirup udara malam. Malam kali ini lebih dingin dari biasanya, Ni-ki menatap ke arah jalan yang mulai macet sekarang.

"Ngapain lu di sini?"

"Seperti biasa, menikmati malam." Jawab Ni-ki menutup mata menikmati hembusan angin.

"Ada yang mau lu temui kali ini?"

"Gak ada. Gue memang mau di sini," Sunghoon berjalan mendekati pemuda itu dan ikut memejamkan matanya. "Lu sendiri ngapain ke sini, hyung?"

MEMORY WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang