BAB 1.6

172 27 2
                                    

Jihoon mengumpulkan mereka semua di ruangan putih, ruangan biasa tempat dia dan Ni-ki bertemu, Jihoon sengaja mengumpulkannya di sini karena kalau di tempat lain bisa bisa ke tahuan.

"Kalian tahu kenapa aku kumpulkan kalian di sini, bukan?'' Tanya Jihoon.

"Iya, lalu sekarang bagaimana? Kau dengar sendiri bukan tadi, mereka akan membubarkan kami tapi gue gak mau itu terjadi. Ji, lu punya ide atau apa gitu?'' Balas pemuda bermuka bule itu.

"Aku gak tahu, jangan tanya aku."

"Terus ini gimana?" Tanyanya kembali. 

"Gue ada," serentak mereka menoleh bersamaan, bahkan Jihoon berjalan mendekat kepadanya.

"Apa apa, Katakan?!" Seru Jihoon.

"Kita tetap di rencana awal, tapi kita ubah sedikit."

"Di ubah kayak gimana?" Tanya pemuda berwajah anak kucing di sebelahnya.

Pemuda itu tersenyum, "Ji, jika alur waktu berubah sedikit tidak masalahkan?" Jihoon terdiam berpikir sebentar. ''Sejujurnya tidak bisa, tapi akan aku usahakan.''

Mendengar jawaban tersebut pemuda itu puas lalu menjelaskan rencananya, semua setuju dengan rencana itu bahkan Jihoon si pengatur waktu juga setuju, ya... Walau sebenarnya dia tidak boleh merubah susunan waktu karena terlalu beresiko, tapi semoga saja tidak apa apa, Jihoon yakin bisa mengatasi itu.

''Lu dan Sunoo, kalian berdua yang pergi. Sisanya seperti biasa perhatikan dari belakang."

Sunoo dan orang yang di tunjukan tadi mengangguk lalu pergi bersama menuju tempat yang harus mereka datangin, di susul Jihoon dan yang lain. Jihoon membiarkan mereka kali ini yang mengatur dan bukan dirinya, dia yakin mereka bisa melakukannya sekaligus mengaturnya, dia hanya akan melihatnya. 

































"Ni-ki, Lu baru sembuh jangan macem macem!" Teriak Jake dari tadi mencari si bungsu.

Ni-ki yang mendengar namanya di sebut berusaha diam agar tidak ketahuan sama Jake, kondisinya sudah membaik sejak kemarin sore, tentu karena hyung-hyungnya yang merawatnya. Ya walau masih lemas tapi tidak masalah.

"Aish... Jungwon di mana Ni-ki?" Jungwon menggeleng, Jake mendengus pelan.

"Udah cari di kamar? Gue tadi lihat Ni-ki masuk ke kamar," Balas Sunoo.

Jake segera bergegas mencari di setiap ruangan, awas saja sampai ketemu. 

Bukan tanpa alasan kenapa Jake mencarinya dari tadi, pertama karena Ni-ki, anak itu tidak mau minum obat, kedua dia ngambil cola diam diam dari kulkas. Jake yakin kalau Heeseung ada di sini pasti dia gak bakal berani.

Jake terus mencari di setiap ruangan sedangkan yang di cari bersembunyi di kamar anggota tertua, tenang sudah ijin kok lagi pula siapa yang berani masuk ke kamar Heeseung tanpa ijin atau langsung masuk, begitu?

Ni-ki bersandar ke pembatas antara kasur dan dinding sambil memainkan game di phonsel miliknya, 

"Mentang mentang baru sembuh langsung minum cola, huh? Sakit lagi baru tahu rasa," cibirnya.  "tumben jam segini datang, kenapa?" Tanya Ni-ki.

"Emang kenapa gue datang jam segini, masalah buat lu?" Sinis Sunoo.

"Enggak cuman tumben jam segini lu datang, biasanya agak siang?" Balasnya. 

Sunoo duduk ke sebelah Ni-ki matanya memberi kode ke orang yang datang bersamanya tadi, duduk di sebelahnya.

"Nik, gue mau bicara serius."

MEMORY WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang