BAB 29

54 10 1
                                    

Setelah menyelesaikan semua jadwal, para member kembali lagi ke perusahaan lalu berlatih lagi untuk performance mereka yang hanya tinggal sisa beberapa hari lagi. Suara pertemuan antara sepatu dengan lantai menyatu dengan sound musik, dan kaca yang membantu melihat gerakan mereka mulai berembun karena panas udara yang dihasilkan dari latihan.

Semuanya berlatih dengan keras dan serius, mereka ingin menunjukkan penampilan yang sempurna untuk para penggemar dan orang-orang yang akan menonton mereka nantinya. Di ujung ruangan, pelatih mereka memperhatikan setiap gerakan para member dengan teliti dan cermat. Ketika musik berhenti pelatih menepuk tangan tanda latihan telah selesai untuk sesi pertama mereka.

“Kerja bagus, kalian boleh beristirahat 15 menit, setelah itu kita lanjutkan latihan lagi bersama tubatu,” ujar pelatih.

Mendengar itu, para member segera berbaris lalu membungkuk kepada pelatih mereka sebelum beristirahat setelah 3 jam mereka melakukan latihan untuk performance grup mereka sendiri.

“Hahh, akhirnya kita bisa istirahat juga,” desah Jake berbaring di lantai dekat dengan cermin yang mereka gunakan untuk latihan.

Melihat Jake berbaring telentang di lantai, Sunoo meminum air dinginnya dan menatap julid pada Jake
“Tapi minimal pakai baju yang bener, bukan kaos hitam kutangan kayak gini.”

“Biarin aja, Sun. Lagian Jake emang sengaja pakai kayak gitu, biar Engene meleyot waktu lihat video latihan kita.”

“Terus lu sendiri apa enggak sama kayak Jake hyung?” ujar Jungwon kepada Heeseung, apa hyung-nya itu tidak sadar kalau dia suka membuat fans mereka meleyot karena ulahnya dan Jake. "Sadar Hyung, lu lebih parah dari pada Jake hyung. Eh nggak, kalian berdua sama aja sih sebenernya.”

Heeseung hanya tertawa mendengar cibiran Jungwon, menyisir rambut hitamnya yang basah karena keringat ke belakang, keringat yang bercucuran membuatnya semakin menambah pesona dirinya, semoga saja kamera masih menyala dan merekamnya. “Kenapa, gue emang pemikat hati Engene.”

Mendengar itu Sunoo dan Jungwon secara bersamaan melihat kedua Hyung mereka dengan julid, meski yang dikatakan Heeseung tidak salah dan fakta karena hampir semua fans mereka selalu oleng dan meleyot ke Heeseung dan Jake. Intinya jika bukan Heeseung maka Jake, dua orang itu selalu membuat fans mereka berpaling ke dua orang itu.

Benar atau tidak?

Ni-ki tertawa kecil dan menggeleng-gelengkan kepalanya, dia menikmati Sunoo dan Jungwon julid ke Heeseung dan Jake seperti itu, Jay dan Sunghoon juga menikmatinya, ya.. kapan lagi bisa menjulid kedua orang itu? Lagipula yang dikatakan Sunoo dan Jungwon tidak salah, bahkan mereka sangat setuju karena sebenarnya mereka ingin mengatakannya kepada Heeseung dan Jake.

Sunghoon kemudian teringat sesuatu, menoleh ke arah Ni-ki yang masih menyaksikan perdebatan kecil di depannya, Sunghoon berdehem sebelum berbicara. "Btw Nik, lu masih punya hutang cerita sama kita, bukan?"

Sunghoon tiba-tiba teringat kembali cerita Ni-ki tadi pagi yang belum sempat selesai diceritakannya, Sunghoon melihat ke arah Ni-ki yang masih menikmati perdebatan kecil di depannya. "Btw Nik, lu gak mau lanjutin cerita lu yang tadi pagi?"

Mendengar itu ketika semua anggota diam sejenak lalu menoleh ke arah Sunghoon. Hampir saja mereka lupa jika Sunghoon tidak mengingatnya kembali.

"Hampir gua lupa kalau lu gak ngingetin lagi, Hoon," kata Jake.

"Tunggu apa lagi? Ayo cerita, Nik." Ujar Sunoo dengan penasaran dan antusiasnya.

Sementara yang lainnya tidak sabar mendengar ceritanya, Ni-ki diam sambil memainkan jarinya dengan rasa gugup dan ragu yang menyelimutinya. Heeseung yang menyadari hal itu meletakkan tangannya di bahu lebar Ni-ki, dan menepuk-nepuk dengan lembut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MEMORY WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang