Pukul sembilan pagi Ni-ki baru bangun kepalanya benar benar pusing, Ni-ki melihat ke samping Sunghoon sudah tidak ada di sebelahnya. Sepertinya sudah bangun dari tadi.
CEKLEK
Ni-ki baru ingin berjalan keluar dari kamar tapi pusing di kepalanya semakin menjadi jadi membuatnya berpegang pada pintu.
"Sudah bangun?" Tanya Jungwon melihat si bungsu keluar dari kamar.
"Belum masih tidur, ya lu lihat sendiri dia sudah bangun apa, belum?" Bukan Ni-ki yang balas tapi Sunoo.
"Di mana yang lain, hyung?" Tanya Ni-ki duduk di sebelah Jungwon.
"Gak tahu." kompak keduanya.
"Lu semalam bergadang bareng sama yang lain, kan?" Tanya Sunoo menyelidik.
"H-ha? E-engga gue semalam tidur."
"Lu kira kita gak tahu? Setengah dua belas malam gue ke bangun, gue tahu lu sama Sunghoon hyung keluar dari kamar lima belas menit sebelum gue ke bangun, kenapa gue bisa, tahu? Gue dengar suara decitan pintu kamar ke buka, waktu gue ke bangun gue lihat lu sama Sunghoon Hyung udah gak ada di kasur." Ujar Jungwon panjang lebar.
"Terus sekitar jam satu pagi Jay hyung keluar dari kamar buat mengambil makanan sama minum di meja habis itu masuk lagi ke dalam kamar, kan?" Lanjut Sunoo, menyudutkannya.
"Mungkin Jay hyung lapar atau gak haus terus keluar kamar buat ngambil makan sama minum di meja terus di bawa ke kamar," sangkal Ni-ki.
"Lu kira gue sama Jungwon gak tahu? Semalam gue minta Jungwon nemenin gue ke toilet terus kita dengar suara Sunghoon hyung dari kamar Jay hyung." Jungwon mengangguk, menyetujui.
"Kan Sunghoon hyung bukan gue, kenapa jadinya gue?" Ucap Ni-ki tidak terima.
"Kita dengar Jake hyung manggil nama lu, kita juga dengar suara lu." kali ini Ni-ki gak bisa ngelak
"Jangan kasih tahu Heeseung hyung pliss Hyung..." Mohon Ni-ki.
Bukan Sunoo dan Jungwon namanya kalau tidak jahil.
"Kasih tahu apa?" Tanya Heeseung datang tiba tiba.
"H-hah enggak kok Hyung hehe, habis dari mana hyung?" Heeseung berkacak pinggang sembari menatapnya.
"Ngurusin ketiga kakak mu! Sudah gue bilangin semalam, jangan bergadang kenapa malah bergadang. Kalian pikir gue gak tahu, apa?" Gerutunya.
Sunoo dan Jungwon tertawa melihatnya, Ni-ki hanya tersenyum pasrah.
"Mentang mentang hari libur, lu kira bisa bergadang seenaknya?" Tambahnya.
Ni-ki menunduk matanya melirik ke bagian sudut ruangan, di sana Sunoo sedang, menertawakannya?
"Maaf Hyung." sesal Ni-ki.
Jujur di satu sisi Ni-ki pasrah saja jika dirinya marahi karena dia sudah tahu pasti bakal ketahuan. Tapi di sisi lain kepalanya semakin lama semakin tambah pusing di tambah perutnya, rasanya mual.
"Sudah hyung, kasian Ni-ki." bujuk Sunoo, Heeseung menghela nafas lalu berjalan ke arah meja makan.
"Sini makan dulu, sudah gue angetin yang semalam kalian berdua juga sini makan," ajaknya.
"Ya hyung." Ucap mereka serentak.
ketiganya menghampiri yang lebih tertua, "eh, Nik muka lu kenapa pucat gitu? Lu sakit?" Tanya Jungwon baru sadar.
"Hah? Enggak, gue gapapa kok hyung," Ujarnya. Mereka bertiga sempat tidak percaya tapi, sudahlah.
Ni-ki terus melihat ke arah sudut ruangan Sunoo masih di sana bersama seseorang? Ni-ki baru ingin minum, tapi...
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORY WITH YOU
Short StoryMencegah, bisakah memperbaiki semuanya? Dan itu terjadi? "Andai saja waktu bisa kuputar kembali, inginku menyelamatkan kalian semua" "Bisakah mengubah takdir agar bisa berjalan dengan semestinya, dan bisakah aku memperbaiki semua yang telah terjadi...