2. Fourth First

334 43 1
                                        

14 tahun kemudian..

Asahi bekerja sebagai kasir di sebuah cafe untuk sekedar mengisi waktunya. Tunjangan dari tuan Hamada sebetulnya sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari Asahi. Dia hanya ingin menikmati kehidupannya yang sekarang karena sangat berbeda dengan sebelumnya.

Di penghujung musim panas ini, cafe tempat Asahi bekerja mulai mengganti beberapa menu untuk menyambut musim gugur. Mulai banyak menu-menu minuman hangat yang memang dikhususkan untuk musim dingin di cafe tersebut.

"Selamat datang" Bel pintu berdenting tanda seseorang memasuki cafe. Asahi terhenyak, sosok yang ia lihat sekarang tidak jauh berbeda dengan sosok lain di tiga kehidupan sebelumnya.

Dia menepuk kepalanya meski tidak ada apapun di sana. Tangan terkepal pelan dan mulai meniup kepalan tangannya sendiri. Melihat ke arahku, tersenyum sampai menyisakan sedikit garis, lalu berkata..

"Kenapa hari ini dingin sekali? Jangan lupa pakai baju hangat" Perlakuan yang sama dengan tiga kehidupannya yang lalu.

Haruskah aku membalas "Begitu kah caramu menyapa orang baru?" Seakan terhipnotis, Asahi tidak sengaja menyuarakan isi hatinya.

Lelaki itu hanya tersenyum ramah tanpa menjawab pertanyaan Asahi. Asahi ingin sekali menunjukkan kalau ia tersipu. Malu sekaligus merayu.

Tidak Asahi, kamu laki-laki. Jangan memberikan respon berlebihan atau dia akan menganggapmu menjijikkan. Asahi menggelengkan kepalanya pelan sambil menuliskan pesanan lelaki itu. Segelas teh hangat dan beberapa roti manis.

Namanya kali ini adalah "Pesanan atas nama Yoon Jaehyuk ya.. Terimakasih"

Jaehyuk duduk di meja cafe dekat jendela, dia mengeluarkan ponselnya dan berkutat dengan itu sampai pesanan tiba. Asahi sendiri yang mengantarkan pesanannya ke meja Jaehyuk, meskipun biasanya para pelanggan lah yang mengambilnya di meja kasir.

"Anu.. "

"Ya?" Asahi bingung karena dirinya secara spontan mengajak lelaki di hadapannya untuk mengobrol. Asahi bahkan tidak punya kata-kata lagi yang terpikirkan di kepalanya saat manik coklat terang itu menatapnya.

"Ah, semoga harimu menyenangkan" Asahi melantur, mencari alibi agar suasananya tidak canggung. Jatungnya kembali berdegup kencang saat Jaehyuk tersenyum tipis. Sadar Asahi.

Usai mengucapkan terima kasih, Jaehyuk bergegas pergi keluar cafe. Dia memasuki mobil hitam lalu melaju bersama mobil itu sampai tak terlihat di ambang pandangan Asahi. Wajahnya masih selalu sama, Asahi tidak pernah menemui pemuda pujaan hatinya dalam versi yang lebih dewasa.

Apakah setelah kematian Asahi yang sebelum-sebelumnya, sosok yang sekarang bernama Yoon Jaehyuk itu lebih berwibawa dengan bahu tegapnya? Asahi menyukai bau wewangian yang selalu menempel pada Jaehyuk sejak seribu tahun lalu, terutama harum kayumanis. Di kehidupan sebelumnya Jaehyuk suka sekali membiarkan Asahi bersembunyi dibalik tengkuknya saat musim sedang dingin.

Kalau diingat-ingat, Asahi baru saja menyadari satu hal setelah menikmati momen kecilnya. Umurnya tidak akan lama lagi setelah bertemu dengan pujaan hati sejak seribu tahun lalu. Bahkan musim ke lima tidak dapat dia nikmati sampai selesai. Tandanya waktu Asahi akan berhenti sebelum tahun baru selanjutnya.

The Last || JaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang