Hanya Kamu Milikku [25]

703 104 31
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote dan  komentar ya. Karena komentar kalian sangat berarti untuk membangkitkan semangatku.

♡♡♡

Aku melangkahkan kaki keluar dari rumah. Menatap langit yang terlihat cerah membuatku bersemangat. Siang ini bersama Deandra, aku akan menemui salah seorang muridnya⸻lebih tepatnya menemani. Karena aku ingin sesekali keluar menikmati waktu di tempat yang lain, yang ramai. Tiga bulan lebih aku lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan cafenya Mas Kanda bersama Deandra.

Ah... menyebut Mas Kanda, aku mengingat pernyataannya hari itu. Hingga sudah lewat dua minggu lamanya, aku tak lagi mendengar pernyataan itu. Namun Mas Kanda berubah, dia menjadi lebih banyak tersenyum dan menyambut kehadiranku. Tapi hingga kini aku masih belum bisa mengatakan yang sebenarnya pada Dean soal statusku sebagai seorang istri.

Mengingat statusku, rasanya aku terus merindukan Abang, bahkan tiba-tiba aku merindukan rumah kami.
Mungkin ide yang bagus untuk datang ke rumah selepas pergi bersama Deandra.

Deandra mengirimi ku pesan setelah berdiri di depan teras. Dia akan tiba beberapa menit lagi. Dean diantar Mas Kanda dengan mobil⸻Dean tak bisa naik kendaraan sendiri⸻melihatnya, membuatku tersenyum tiap kali Mas Kanda bersikap sangat baik pada Dean.

Siapapun wanita itu nanti, pasti dia akan sangat bahagia bersama Mas Kanda. Walau bukan aku orangnya.
Diriku hanya milik Abang.

Bunyi klakson menyadarkanku. Deandra bersama Mas Kanda telah tiba di depan.

Bergegas, aku masuk kedalam mobil. Menyapa Mas Kanda sebentar sebelum akhirnya Dean membuka pembicaraan.

“Siap have fun hari ini, Ta?” Tanya Dean berkelakar. Aku mengangguk antusias.

It must be! Jalan-jalan sama Deandra yang uangnya banyak, nanti jangan lupa belikan gue jajan yang banyak, ya.” Candaku.

Mas Kanda tiba-tiba ber celetuk.
“Habiskan saja uang Dean, Ta. Dia itu kalau sama saya pelitnya minta ampun. Sama kamu saja dia loyal,” Ujar Mas Kanda terdengar seperti keluhan. Aku hanya terkekeh melihat interaksi dua orang di kursi depan ini.

“Mas bohong saja deh. Siapa yang bulan lalu belikan Mas blender baru? Aku, kan? Ish, nggak menghargai. Menyebalkan!” Keluh Deandra sebal.

“Iya adikku sayang, Mas bercanda. Jangan serius-serius betul, kali Yan! Malu tuh bibir maju begitu dilihat Tata.” Mas Kanda melirik ku dari kaca tengah mobil.

Aku hanya menggeleng dengan senyum.

“Senangnya punya Mas yang sayang sama lo, Dean,” Aku menatap Deandra dengan kekehan, “Lo nggak mau disayang begini, Ta?” Tanya Deandra membuatku mengernyit bingung.

“Ya mau lah⸻”

“Jadian saja sama Mas Kanda mau, nggak?” Tanya Dean tiba-tiba.

Aku dan Mas Kanda mendadak menatap Deandra dengan kaget. Kami tiba-tiba hanya diam tak membalas. Dean menatap kami bergantian, merasa ucapannya mungkin salah.

“Nggak aneh kan aku tanya begini, Ta? Mas Kanda itu boyfriend material loh⸻nggak, bahkan dia husband material. Ya kan Mas?” Tanya Dean menatap Mas Kanda yang tampak pura-pura sibuk mengemudi.

Saatnya Jatuh Cinta! [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang