[Hanya fiksi]
•••
Tidak terasa waktu terus berjalan.
Jisung melupakan tentang sepatu dan paket, karena sejak itu tidak ada paket lagi yang datang.Hari ini, semua member berkumpul di kamar Taeil. Taeil sudah bersiap akan berangkat militer. Bahkan Taeil sudah memotong rambutnya hingga botak.
"Uri maknae ... "
Jungwoo memeluk Taeil, dan dibalas oleh si empu. Taeil mengelus punggung Jungwoo.
"Aigoo gwenchana. Aku bukannya akan pergi selamanya."
"Tidak ada yang tau itu Hyung," ucap Jisung membuat semua orang terdiam.
Tidak! Bukannya Jisung berpikir yang tidak-tidak tentang Taeil, hanya saja ia kembali mengingat kejadian yang sudah hampir dua tahun lalu.
Saat itu, Jaemin pun mengatakan kalau ia hanya akan pergi merekam radio. Tapi, ternyata pergi selamanya.
"M–mian ... Aku, a–aku tidak bermaksud seperti itu."
Taeil tersenyum, dan menghampiri Jisung. Ia memeluk Jisung, dan mengusap kepala Jisung.
"Gwenchana, Hyung mengerti kok. Tidak perlu khawatir, Hyung pasti akan kembali dengan selamat. Jangan lupa kunjungi Hyung sesekali oke?"
Jisung mengangguk dalam pelukan Taeil. Ia harap, perkataan Taeil itu benar.
Tidak kunjung melepaskan pelukannya, member lain pun memeluk Taeil dan Jisung.
"Hyung aku akan merindukan mu."
"Hyung hati-hati."
"Hyung jangan lupa oleh-oleh setelah kau dipulangkan."
Dan mereka pun tertawa karena perkataan Johnny.
Seperti itulah Taeil pergi. Dengan pelukan hangat adik-adiknya yang sudah ia anggap seperti adik kandung. Juga teman tentunya. Mereka itu sudah seperti keluarga.
Salah satu pergi, keadaan dorm menjadi sedikit suram. Ya, bisa dibilang seperti itu. Jisung sekarang ikut duduk di ruang tengah, bersama Hyung lainnya.
Tidak ada yang Jisung lakukan, hanya menatap sekeliling dan menelitinya.
Dorm lumayan luas, berlantai dua.Begitu pintu dibuka, maka akan langsung berada di ruang tengah dimana member biasa berkumpul. Dipojok kanan ada tangga untuk ke lantai dua.
Empat kamar di lantai bawah, dan lima kamar di lantai atas.Satu kamar di atas kosong, karena ... Kalian pasti tau alasannya. Ya, itu adalah kamar Mark. Lalu, di pojok kiri ada dapur yang lumayan luas dengan meja panjang tempat mereka makan.
Dorm ini terbilang luas, mewah si jika dibandingkan dorm Jisung terakhir kali bersama NCT Dream.
Jisung lalu melirik member yang masing-masing sibuk dengan ponsel mereka. Akhirnya Jisung pun bermain ponsel juga.
Jisung tiba-tiba mendapat ide, untuk mengirim bubble. Sudah lumayan lama ia tidak mengirim bubble. Sebelum itu, Jisung melakukan selca.
Cekrek
Jisung tersentak saat suara kamera berbunyi. Karena suasana hening walaupun hanya suara kamera pun membuatnya terkejut, seketika menatap semua member merasa bersalah.
Jaehyun yang di samping Jisung pun terkekeh kecil seraya mengacak rambut Jisung gemas. Yang lainnya hanya menggelengkan kepala, dan terkekeh.
Jisung langsung mengirim foto selcanya di bubble.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 2. I'm Tired : Park Jisung
Fanfiction[Lengkap] Dengan Chenle menyelamatkan Jisung setelah melihat mimpi buruknya, apakah itu memang hal yang terbaik untuk Jisung? Ini tentang Jisung yang lelah dengan permainan takdir untuk hidupnya. Kenapa hidupnya sangat rumit? Benar-benar melelahkan...