Stress

950 117 6
                                    

[Hanya fiksi]

•••

Brukk

Doyoung membuka kasar matanya saat mendengar benda jatuh. Ia membelalakkan matanya saat Jisung tidak ada di sampingnya.

"Jisung-ah!!"

Doyoung segera turun dari kasur dan menghampiri Jisung yang tergeletak di lantai. Ia sudah akan menangis melihat keadaan Jisung. Wajahnya lebih pucat dari semalam, dan keringat membanjiri pelipis Jisung. Bahkan suhunya semakin tinggi.

"Jisung-ah buka matamu!"

Doyoung sangat panik saat tubuh Jisung benar-benar tidak bertenaga, lemah lunglai.

"Andwae Jisung-ah."

"Hyung!!! Taeyong!! Johnny Hyung!!"

Doyoung tidak bisa meninggalkan Jisung dalam keadaan seperti ini. Doyoung berteriak di sela tangisnya. Pagi buta pukul empat pun dorm 127 kembali ribut.

"Apa yang terjadi?"

"Jisung-ah!!"

"Doyoung apa yang terjadi?"

"Hyung ... Hiks tolong lakukan sesuatu! Jisung sangat panas ... "

Taeyong benar-benar panik. Ia mencoba menjernihkan pikirannya. Ia harus berpikir! Ia leader!

"Johnny apa yang kau lakukan! Bantu Doyoung mengangkat Jisung ke kasur!"

Benar. Mereka semua panik, dan tidak tau harus melakukan apa.

"A–aku akan menelepon manajer—"

"Tidak ada waktu Hyung! Manajer sedang tidur. Kita langsung bawa Jisung ke rumah sakit!"

Jaehyun berteriak, menyadarkan Taeyong yang sepertinya tidak bisa berpikir.

"Baiklah. Ayo kita bawa Jisung ke rumah sakit."

"Biar aku dan Doyoung yang membawa Jisung. Kalian tetap di dorm. Johnny-ya hubungi manajer terus."

"Yuta bantu aku memapah Jisung."

Akhirnya mereka pun membawa Jisung ke rumah sakit. Mereka harus bergerak cepat, sebelum terjadi hal fatal pada Jisung. Mereka tidak tau, apa yang terjadi sebenarnya kepada Jisung. Dan mereka tidak ingin terjadi sesuatu apapun terhadap Jisung, apalagi kehilangan Jisung. Tidak! Tidak boleh.

Doyoung menangis melihat wajah pucat Jisung dan tubuh Jisung yang sangat lemah.

"Doyoung diamlah! Aku tidak bisa fokus menyetir. Aku harus fokus!"

Taeyong sedikit menyesal membentak Doyoung, tapi sekarang ia sungguh sangat panik dan tubuhnya bergetar. Ia harus tenang, dan fokus menyetir. Tidak boleh terjadi sesuatu yang besar juga.

Doyoung pun mencoba menahan isakannya. Ia menggenggam erat tangan Jisung, berdoa dalam hati. Tolong, jangan ambil Jisung juga dari mereka.

•••

"Pasien tidak apa-apa."

Doyoung jatuh ke lantai. Tenaganya benar-benar hilang karena lega. Kakinya sudah tidak kuat menahan tubuhnya.

Taeyong melirik sekilas. Sedikit khawatir kepada Doyoung, tapi ia membungkuk kecil sebagai rasa terima kasih.

"Terima kasih dokter."

"Pasien memang tidak apa-apa, akan sadar dan membaik setelah mendapatkan cairan infus. Tapi, penyebab pasien demam tinggi adalah kelelahan dan stress kronis."

"Sepertinya pasien sangat lelah, stress dan ketakutan. Berhati-hatilah dengan stress yang seperti itu, karena bisa membahayakan kesehatan mentalnya. Cobalah menghibur pasien, dan hilangkan penyebab stress pasien. "

Taeyong benar-benar merasa bersalah kepada Jisung. Ia melirik ruangan VIP yang hanya ditempati Jisung dengan tatapan sendunya.

"Saya akan berusaha menghiburnya nanti. Terima kasih sudah menyelamatkan adik saya, dokter."

Sekali lagi Taeyong membungkuk hormat. Doyoung juga bangkit, dan membungkuk.

"Tidak apa-apa, saya juga senang bisa menyelamatkan pasien. Kalian juga sudah melakukan kerja bagus dengan cepat-cepat membawa pasien ke rumah sakit."

"Tidak perlu khawatir, demam pasien pasti akan turun dan sebentar lagi akan sadar. Temanilah adik kalian, karena adik kalian bisa sadar kapanpun."

Taeyong tersenyum, ia menundukkan kepalanya berterima kasih untuk yang terakhir kemudian masuk ke kamar rawat Jisung bersama Doyoung.

Doyoung benar-benar lega saat melihat wajah Jisung tidak sepucat beberapa menit lalu. Ia mendudukkan dirinya di kursi dekat brankar. Sementara Taeyong hanya berdiri, menatap Jisung.

"Terima kasih Jisung-ah. Terima kasih karena kau tidak apa-apa. Cepatlah sembuh, dan jangan sakit lagi Park Jisung."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] 2. I'm Tired : Park Jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang