[Hanya fiksi]
•••
"Jal jinesseo?"
Seorang laki-laki yang memakai jaket tebal itu berdiri di balkon, menatap ke atas. Langit malam yang gelap tanpa bintang.
"Aku, aku sudah melakukan operasi Jisung-ah. Kau bahkan tidak tau kalau aku sakit 'kan?"
Chenle tersenyum kecut. "Takdir memang sulit ditebak."
"Bagaimana bisa seseorang melakukan operasi di kepala, tiga kali dan masih hidup?"
Chenle menggosok-gosok kedua tangannya, sekarang sebenarnya sangat dingin.
"Bukan hanya hyungdeul, sekarang aku tidak bisa berbicara denganmu atau menelepon mu? Kau jahat, Park Jisung."
"Aku selalu menemani mu, aku selalu membantu mu, aku selalu memberimu makan. Aku sangat baik padamu, tapi kau malah meninggalkan ku."
Pandangan Chenle menurun, ia menunduk mengingat beberapa hari yang lalu.
"Kau tau? Semua yang ada di mimpiku waktu itu, menjadi nyata."
"Rumah sakit yang sama, orang yang sama, pemakaman yang sama, cuaca yang sama."
"Sungguh? Saat itu aku sungguh menyelamatkan mu dan menunda kematian mu? Benarkah? Bukankah aku hebat? Tapi, kenapa kali ini aku tidak bisa menundanya lagi?"
Chenle kembali mendongak. Ia tersenyum tipis. "Ah! Ada yang berbeda."
"Hari itu, seseorang yang datang ke pemakaman mu secara mengejutkan bukan aku. Tapi Mark."
"Chenle-ya ... "
Chenle membalikkan tubuhnya, menatap seseorang yang berjalan kesulitan menghampirinya. Seorang laki-laki yang memakai kaki palsu untuk membantunya berjalan.
"Kenapa kau di sini? Kau harus masuk, atau kau akan kedinginan."
Chenle tersenyum lebar, lalu memeluk Mark erat. Laki-laki yang lebih tua dua tahun itu membalas pelukan Chenle, mengelus punggung Chenle. Pandangannya juga menatap langit di atas.
"Mark, kenapa aku merindukan Jisung?" tanya Chenle dengan suara yang bergetar.
"Aku sangat menyesal tidak datang lebih awal," gumam Mark.
"Sekarang, hanya tersisa kita Chenle-ya ... "
Chenle melepas pelukannya, dan menggandeng tangan Mark kembali menatap langit.
"Menurut mu, bagaimana kabar mereka?"
"Ku harap sekarang mereka bahagia dan tersenyum lebar. Kuharap mereka akan bersinar, hingga sinarnya bisa kita lihat dari sini."
Bagaimana kabarmu?
Orang-orang bilang sekarang kamu bahagia
Meski aku kesulitan dan sangat merindukanmu
Aku harap kamu memang bahagia
Aku harap kamu selalu bersinar terang
Dan aku akan melihat senyum mu yang terang di atas langit sana, sebagai bintangJisung-ah, uri maknae ...
Semoga kamu bahagia di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 2. I'm Tired : Park Jisung
Fanfiction[Lengkap] Dengan Chenle menyelamatkan Jisung setelah melihat mimpi buruknya, apakah itu memang hal yang terbaik untuk Jisung? Ini tentang Jisung yang lelah dengan permainan takdir untuk hidupnya. Kenapa hidupnya sangat rumit? Benar-benar melelahkan...