Disarankan sambil dengerin musik NCT Dream misal Dear Dream, Beautiful Time, Puzzle piece, atau Rainbow. My Youth juga boleh😁
Happy Reading 🤗
[Hanya fiksi]
•••
Ceklek
Tangan besar itu membuka pintu putih di depannya setelah menekan pin. Untuk satu detik, ia menahan napasnya kemudian menghembuskan pelan.
Ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam ke rumah itu, dan menutup pintunya pelan. Dilihatnya sekeliling, air matanya turun begitu saja.
Belum apa-apa, ia sudah kalah. Ia menggigit bibir bawahnya, menahan isakannya. Sebuah ruangan kosong, tapi penuh dengan kenangan.
Park Jisung, laki-laki tinggi itu memberanikan dirinya untuk kembali ke dorm lamanya. Dorm NCT Dream, tempatnya tinggal selama tujuh tahun.
"Jisung-ah!"
Laki-laki itu menoleh ke arah dapur, dan seorang laki-laki kurus lebih pendek darinya berjalan menembus tubuhnya menuju sebuah kamar.
"Renjun Hyung," gumamnya.
Secara otomatis, kakinya melangkah mengikuti bayangan seorang Renjun hyungnya.
Itu adalah kamarnya. Renjun mendekatinya yang sedang asik tiduran sambil bermain game di ponselnya. Renjun mengelus kepala Jisung pelan.
"Jisung-ah berhenti bermain game, ayo kita makan. Jaemin baru saja memasak untuk kita. Ayo!"
"Arraseo, jamkkanman Hyung lima menit lagi."
"Lima menit? Lima menit keburu Jaemin marah. Ayo cepat!"
"Arraseo Hyung, aku akan menyusul. Hyung duluan saja."
Renjun menggelengkan kepalanya, menyerah. Renjun pergi dari kamar Jisung, sementara empu pemilik kamar masih asik bermain game tanpa ada niatan untuk beranjak dari tempatnya.
"Kau harus berhenti bermain. Waktu bersama mereka, sangat berharga. Kau tidak tau 'kan, tahun depan kau tidak bisa makan bersama mereka."
Park Jisung menyesalinya, anggap saja begitu. Laki-laki itu menyesal, karena tidak menurut. Harusnya ia menurut dengan Renjun, dan buru-buru ke meja makan.
"Jisung-ah uri aegi! Ayo makan!"
Laki-laki yang paling menunjukkan kasih sayangnya kepada Jisung, Na Jaemin.
Laki-laki itu memeluk Jisung yang sedang asik bermain game ponsel dan menggelitiki."Aaa Hyung! Arraseo, jamkkanman hahaha!"
"Uri aegi, palliwa. Kita harus makan, setelah ini kita berangkat latihan."
"Lima menit Hyung, lima menit saja. Aku hampir menang."
"Aku— aaa hahaha arraseo Hyung, berhenti menggelitiki!
"Uri Jisungie tidak mau makan hng?"
"Aaaa Jaemin Hyung, geli. Arraseo, aku akan makan."
"Aku harus cuci muka dulu, Hyung duluan saja."
Jaemin melepaskan Jisung, dan keluar dengan senyum lebarnya. Sementara si empu kembali memegang ponselnya. Park Jisung sangat bandel, tidak mendengarkan perkataan Hyungnya.
"Park Jisung!!"
"Aaaa Jeno Hyung! Appa appaa! Arraseo aku akan makan, lepaskan Hyung!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 2. I'm Tired : Park Jisung
Fanfiction[Lengkap] Dengan Chenle menyelamatkan Jisung setelah melihat mimpi buruknya, apakah itu memang hal yang terbaik untuk Jisung? Ini tentang Jisung yang lelah dengan permainan takdir untuk hidupnya. Kenapa hidupnya sangat rumit? Benar-benar melelahkan...