Anak SMA

708 92 15
                                    

[Hanya fiksi]

•••

"Katanya sore?"

Chenle mengernyit melihat Jisung di depan pintunya. Hari ini memang ia akan bertemu Jisung, tapi ia kira sore dan sekarang masih siang.

"Latihannya selesai cepat, jadi aku langsung ke sini."

"Ya sudah masuklah, aku juga baru saja memasak ramyeon."

Jisung menutup pintu rumah Chenle, dan mengekor. "Kenapa ramyeon terus? Chenle-ya, makan makanan yang sehat."

"Iya, nanti."

"Daegal-ah ini."

Chenle berjongkok menaruh makanan anjing di tempat makan Daegal. Anjing putih itu pun berlari kecil lalu memakannya.

Jisung tersenyum tipis. Daegal memang lucu, dan menurut tidak seperti Chenle. Jisung ingin mengelus Daegal, tapi sedikit takut.
Jisung mengelus kepala Daegal dengan hati-hati, terkesan canggung.

"Daegal nggak akan gigit, dasar penakut."

Jisung menatap kesal Chenle. Ia menghampiri Chenle yang memakan ramyeonya. Chenle juga menaruh semangkuk ramyeon untuk Jisung di meja.
Jisung pun memakannya. Siapa yang menolak ramyeon? Ramyeon itu terbaik!

"Chenle-ya, kenapa kau ingin bertemu denganku?"

"Nanti saja, habiskan makananmu."

Jisung mengangguk, dan kembali menyuap ramyeonya. Sepertinya sesuatu yang besar memang telah terjadi. Akan lebih baik Jisung mengisi tenaganya terlebih dahulu.

"Ikuti aku."

Setelah menghabiskan ramyeon, Jisung mengekori Chenle ke dalam kamarnya. Jisung melebarkan matanya.
Sejak kapan di kamar Chenle ada komputer.

Komputer di meja dekat tempat tidur, laptop di kasur, barang-barang teknologi lain. Jisung tidak terlalu mengerti semuanya, mungkin hanya tau USB yang ada di samping laptop.

Sekarang, kamar Chenle seperti kamar seorang hacker. Bukankah Chenle seorang produser lagu?

Chenle duduk di kursi, dan menghidupkan komputernya. Jisung berdiri di samping Chenle, menatap kagum jari-jari Chenle yang bergerak lincah di atas keyboard.

"Lihat ini."
Jisung melihat layar komputer yang ditunjuk Chenle, menyipitkan matanya.
Itu adalah livenya beberapa minggu lalu bersama hyungdeul, dan komentar buruk tentangnya.

Park Jisung kau harus mati!

Seperti itulah komentar yang ada di foto itu.

"Aku ingat-ingat lagi, yang mengetik komen ini sejak awal kau live itu akun yang sama."

"Karena itu aku meminta tolong kepada Hyungku untuk mencari orang ini, dan Hyungku menemukan akun ini."

"Hyung mu?" ulang Jisung.

"Hm. Kau tidak lupa, Hyung ku polisi 'kan?"

Tentu saja Jisung lupa. Jisung menggaruk belakang kepalanya, dan Chenle sudah tidak heran.

"Sebenarnya lumayan sulit untuk mendapatkan informasi tentang dia, tapi Hyung ku akhirnya bisa mendapatkan data tentangnya."

"Dia adalah anak SMA, Jisung-ah. Aku ragu, tapi mungkin anak ini yang meneror mu."

Jisung membelalakkan matanya. "Mwo?! Anak SMA?!"

Jisung membelalakkan matanya, tangannya menutup mulutnya yang tidak percaya dengan perkataan Chenle.

[✓] 2. I'm Tired : Park Jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang