Hari yang di tunggu pun tiba hari ini di rumah Arkana sedang melakukan pengajian untuk setahunan Lintang sekaligus aqiqah an untuk Lintang.
"Saya mengucapkan terimakasih banyak untuk adik-adik panti,pak ustadz dan bapak,ibu yang hadir di acara setahunan dan aqiqah putra kami Lintang Jiar Mahendra"ucap Arkana
"Saya berharap apa yang kita lakukan pada hari ini bisa menjadi kebaikan untuk kita di masa yang akan datang,kita bisa memulai acaranya sekarang"ucap Arkana
Acara pengajian di mulai semuanya mulai melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an bersama-sama, acara berjalan dengan lancar hingga kini acara telah selesai Arkana dan keluarga membagikan amplop dan bingkisan kepada anak-anak panti asuhan.
"Pak Arkana saya izin untuk pamit, semoga nak Lintang bisa menjadi anak yang Sholeh serta berbakti kepada kedua orangtua"ucap pak ustadz
"Amin,saya berterimakasih karena pak ustadz sudah mau datang di acara keluarga saya"ucap Arkana
"Saya juga berterima,kalo begitu saya pamit dulu Assalamualaikum "ucap pak ustadz
"Wa'alaikumsalam "jawab semuanya
Kini di rumah Arkana hanya tersisa Arkana,Jihan dan kedua orangtua Arkana.
"Alhamdulillah acaranya berjalan dengan lancar tanpa halangan apapun"ucap mama Arkana
"Alhamdulillah tadi anak-anak panti juga kelihatan bahagia dan menikmati acara"jawab Arkana
Bik ana datang menghampiri semua orang yang ada di ruang tamu.
"Permisi tuan diluar ada orang yang nyari nyonya Jihan"ucap bik ana
"Nyari Jihan"ulang Arkana
"Iya tuan katanya sih bibinya"jawab bik ana
Jihan langsung berdiri dan berjalan keluar rumah Arkana dan kedua orangtua Arkana mulai mengikuti Jihan keluar rumah.
Saat Jihan sampai di luar Jihan melihat seorang wanita paruh baya yang sedang berdiri membelakangi Jihan.
"Bi indah"panggil Jihan
Wanita paruh baya tersebut menatap ke arah Jihan seketika air mata Jihan meluncur bebas,Jihan langsung menghampiri bibinya dan memeluk bibinya itu.
"Bi Jihan kangen sama bibi"ucap Jihan
"Bibi juga kangen sama kamu Jihan"ucap indah
Perlahan Jihan melepas pelukannya Jihan menatap wajah bibinya yang terlihat pucat.
"Bibi kenapa pucat gini bibi sakit ya,kita ke rumah sakit ya"ucap Jihan
"Bibi enggak apa-apa kok Jihan,Jihan bibi ke sini mau mengasih sesuatu sama kamu"ucap indah
"Bibi mau ngasih apa ke Jihan?"tanya Jihan
Bibi Jihan mengeluarkan sebuah kotak dari tasnya,saat ingin memberikan kotak itu tiba-tiba seseorang merampas kotak tersebut.
"Paman"ucap Jihan
Ya orang yang merampas kotak tersebut adalah Wiguna paman Jihan.
"Mas kamu apa-apaan sih kasih kotak itu"ucap indah
"Enak saja barang ini lumayan kalo aku jual dapat uang banyak"ucap Wiguna
"Mas itu haknya Jihan itu peninggalan dari ibunya Jihan mas"ucap indah
"Halah Jihan sudah enggak butuh perhiasan ini dia sudah kaya pasti suaminya bisa kasih lebih banyak dari ini"jawab Wiguna
"Enggak mas aku sudah janji sama mbak Sarah kalo Jihan sudah menikah aku akan memberikan perhiasan itu kepada Jihan"ucap indah
"Halah mbak Sarah itu sudah meninggal dia enggak akan tahu"ucap Wiguna
Arkana yang melihat keributan itu langsung berjalan ke arah Jihan dan bibinya.
"Anda bertamu ke rumah saya jadi jangan buat keributan"ucap Arkana
"Saya minta maaf nak Arkana saya ke sini ingin memberikan perhiasan peninggalan ibunya Jihan"jawab indah
"Mas aku mohon kembalikan perhiasan itu mas itu haknya Jihan bukan hak kita"ucap indah
Bibi Jihan berusaha untuk merebut perhiasan itu dari paman Jihan karena tenaga bibi Jihan yang tidak sekuat paman Jihan membuat bibinya terdorong hingga terjatuh.
"Bibi"ucap Jihan
Jihan segera menghampiri bibinya yang terjatuh dan membantunya berdiri,Arkana yang melihat hal itu langsung memukul wajah paman Jihan sampai terjatuh.
"Mas Arkana"teriak Jihan
Arkana memegang kerah baju Wiguna dan memaksanya untuk berdiri.
"Saya tidak suka ada orang yang kasar dengan perempuan,apakah anda tidak sadar jika anda barusan melukai istri anda"ucap Arkana
Jihan menghampiri Arkana dan memegang tangan Arkana, perlahan Arkana melihat ke arah Jihan perlahan Jihan menggelengkan kepalanya Arkana langsung melepaskan cengkeramannya.
"Paman Jihan mohon kasih perhiasan itu ya itu peninggalan dari almarhumah ibu Jihan"ucap Jihan
"Heh jihan kamu itu sudah hidup enak tinggal di rumah mewah bergelimang harta masa kamu juga mau minta perhiasan ini,jangan serakah kamu Jihan"ucap Wiguna
"Yang serakah itu anda yang ingin menguasai semua apa yang Jihan punya,anda yang menjadikan Jihan jaminan untuk melunasi hutang anda kepada saya, dan sekarang anda ingin mengambil hak Jihan atas peninggalan almarhumah ibunya"ucap Arkana
"Saya tidak perduli lagian saya itu tidak suka dengan Jihan dari dulu bahkan saya tidak pernah menyayangi Jihan"ucap Wiguna
Deg
Seketika air mata Jihan meluncur bebas membasahi pipinya,Arkana merasa geram dengan semuanya Arkana kembali memukul wajah Wiguna.
"Anda memang paman yang tidak tahu diri,anda berhak mendapatkan pukulan itu bahkan anda berhak mendapatkan lebih dari ini semua"marah Arkana
"Mas kasih saja perhiasan itu kepada Jihan sudah cukup kamu membuat hidup Jihan sengsara,biarkan Jihan bahagia mas aku mohon"ucap indah
"Keponakan sama bibi sama saja sama-sama menyusahkan"ucap Wiguna
Wiguna langsung pergi dengan membawa kotak perhiasan itu.
"Jihan bibi minta maaf,bibi janji bibi akan mengambil perhiasan ibu kamu dari paman kamu"ucap indah
"Bibi jangan dipikirkan ya Jihan enggak apa-apa kok,Jihan sudah ikhlas jika perhiasan itu di pakai sama paman yang terpenting paman tidak melukai bibi lagi"ucap Jihan
"Tapi Jihan itu hak kamu nak itu milik kamu"ucap indah
"Enggak apa-apa bibi Jihan ikhlas kok"jawab Jihan
"Bibi minta maaf ya nak sudah membuat keributan di sini,bibi juga minta maaf tidak bisa mengasih perhiasan peninggalan almarhumah ibu kamu sesuai dengan amanah nya"ucap indah
"Enggak apa-apa bi Jihan ngerti kok,jangan di pikirkan lagi ya"ucap Jihan
Arkana benar-benar kesal dengan apa yang terjadi barusan ingin rasanya Arkana menghabisi paman Jihan, namun dirinya tidak mau membuat suasana semakin rumit apalagi di hadapan Jihan tidak mungkin dirinya melakukan hal itu terhadap paman Jihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love From Mr.Ceo|SELESAI|
RomanceBagaimana perasaanmu jika dirimu di paksa menikah dengan orang yang tidak kamu kenal hanya untuk melunasi hutang pamanmu sendiri,dan hal itu dirasakan oleh Jihan Syahila seperti apakah pernikahan Jihan kedepannya?