26🍃

1K 81 2
                                    

Setelah kejadian itu Lintang menjadi takut jika bertemu dengan orang lain bahkan kini Lintang terus ingin dekat dengan Jihan.

"Sayang Lintang lihat mama bawa buah segar buat Lintang"ucap Jihan yang datang menghampiri Lintang dengan membawa mangkuk berisikan potong buah

"Lintang mamam buah dulu ya"ucap Jihan

Lintang masih fokus mencoret-coret kertas yang ada di meja,Jihan terkejut melihat Lintang yang mencoret-coret kertas itu dengan bolpoin.

"Astaga Lintang kenapa di coret-coret sayang"ucap Jihan

"Mama intang agi ambal"ucap Lintang yang masih fokus mencoret-coret kertas tersebut

"Sayang sudah ya jangan di coret-coret lagi nanti papa marah sayang"ucap Jihan

Jihan benar-benar bingung sekarang bagaimana jika Arkana marah melihat berkas pentingnya sudah dicoret-coret oleh Lintang.

"Sayang sudah ya coret-coret nya Lintang mamam buah yuk,nanti papa marah sayang"bujuk Jihan

"Endak au intang au ambal ulu"ucap Lintang

Jihan masih berusaha untuk membujuk Lintang agar mau berhenti mencoret-coret, Arkana datang membawa laptop nya menuju ruang tamu dimana kini Jihan dan Lintang berada.

"Kamu kenapa kelihatannya panik gitu?"tanya Arkana

"i-itu ker-kertas milik mas Arkana di coret-coret sama Lintang"jawab Jihan gugup

Arkana melihat ke arah Lintang yang masih mencoret-coret kertas itu dengan sesekali dia mengoceh.

"Sudah biarin saja mungkin dia lagi pengen coret-coret,lagian bagus tahu Lintang coret-coret kaya gitu bisa melatih motorik halus nya"jawab Arkana

"Ta-tapi mas yang di coret-coret Lintang itu berkas-berkas penting kamu"ucap Jihan

"Yasudah biarin saja lagian aku masih ada copy an filenya kok,nanti tinggal aku print lagi selesai kan"jawab Arkana

"Kamu enggak marah?"tanya Jihan

"Ngapain aku marah,lagian aku juga yang salah naro berkas itu sembarangan sampai akhirnya di coret-coret sama Lintang"jawab Arkana

"Serius mas kamu enggak marah?"tanya Jihan

"Serius yeobo,aku enggak marah lihat muka aku emang aku kelihatan lagi marah enggak kan"jawab Arkana

"I-iya sih,mas tapi beneran itu berkas penting kamu loh kamu beneran enggak marah"ucap Jihan

"Harus berapa kali aku jawab aku enggak marah yeobo"jawab Arkana

"Syukurlah kalo mas Arkana enggak marah,aku sudah takut banget kalo mas Arkana marah gara-gara berkas penting itu di coret-coret sama Lintang "ucap Jihan

"Kamu itu kebiasaan apa-apa selalu di bawa panik"ucap Arkana

"Gimana enggak panik coba Lintang coret-coret berkas penting punya kamu,dan itu isinya pekerjaan kamu"ucap Jihan

"Yasudah sekarang semuanya sudah clear, biarin saja Lintang coret-coret dulu pakai berkas-berkas itu"ucap Arkana

Jihan bernafas lega karena Arkana tidak marah melihat Lintang mencoret-coret berkas penting miliknya.

"Lintang mama suapi buah ya sambil Lintang coret-coret"ucap Jihan

Jihan menyuapi Lintang buah yang dia bawa tadi, sedangkan Arkana harus kembali mengulang pekerjaan nya untung Arkana masih mempunyai copy an file nya jadi tidak mengulang banyak hanya merubah sedikit dan tinggal print.

                                 🦋🦋

Sedangkan kini di sebuah rumah yang terlihat besar, seorang perempuan sedang marah-marah dengan seseorang.

"Ini semua ulah kamu putri seandainya kamu enggak datang aku sudah bisa bawa Reyhan pulang"ucap Maura

"Kak harus berapa kali aku bilang Reyhan itu sudah meninggal"jawab putri

"Kamu pikir kakak bodoh percaya sama kamu begitu saja,selama ini kakak diam-diam mencari tentang kecelakaan itu dan kakak mendapatkan informasi kalo Reyhan itu selamat dari kecelakaan itu ,karena dia di selamat sama seorang laki-laki dan kakak yakin kamu menjalin kerjasama dengan orang itu iya kan"ucap Maura

Deg

Putri terkejut dirinya tidak menyangka jika selama ini kakaknya diam-diam mencari informasi tentang Reyhan.

"Kakak tahu dari mana soal orang itu"ucap putri

"Jadi benar kan kamu kerja sama dengan orang itu untuk menyembunyikan Reyhan,dasar egois kamu putri"ucap Maura

"Egois,kakak yang egois kakak mau manfaatin Reyhan buat mendapatkan harta almarhum ibunya Reyhan dan juga harta pemberian dari papa"ucap putri

"Putri jangan munafik kamu bilang saja kalo kamu juga mau harta itu kita pasti akan bagi tenang saja"ucap seorang laki-laki

"Kak Rizky pikir aku sama seperti kalian yang gila harta enggak kakak,lebih baik aku kerja banting tulang buat memenuhi kebutuhan aku dari pada menikmati harta yang bukan milik aku"ucap putri

"Heh putri ingat ya, kalo bukan kami yang mengurus kamu membiayai pendidikan kamu mungkin sekarang kamu jadi gelandangan,balas budi kek kamu sama kita"ucap Maura

"Balas Budi dengan mengorbankan nyawa,enggak kak sampai kapanpun aku enggak akan biarin kalian buat menyakiti Reyhan walaupun nyawa aku taruhannya aku akan tetap melindungi Reyhan"ucap putri

"Dasar adik enggak tahu diri kamu ya masih untung kita mau menampung kamu di rumah ini,kalo bukan kita yang nampung kamu di sini kamu itu sudah hidup susah mengerti kamu"ucap Maura

"Oke aku akan pergi dari rumah ini dan aku enggak akan biarin kalian menyakiti Reyhan sedikit pun"ucap putri

Saat putri akan pergi tangannya di tahan oleh kakaknya.

"Enak saja kamu pergi gitu saja enggak bisa,mas bawa dia ke gudang"ucap Maura

Rizky segera menarik paksa putri ke gudang, Rizky mendorong putri masuk ke dalam gudang lalu mengunci gudang tersebut.

"Kak buka pintunya kenapa kalian kunci aku di gudang"ucap putri

"Mulai sekarang itu tempat kamu putri,nikmati saja tidur dengan tikus dan kecoa di gudang"ucap Maura

"Kak aku mohon buka pintunya jangan kunci aku di gudang"ucap putri

"Sudahlah diam saja kamu di sana jangan berisik"ucap Rizky

Maura dan Rizky terlihat senang setelah mengunci putri di dalam gudang.

"Selanjutnya gimana?"tanya Rizky

"Kamu tenang saja setelah ini aku akan pastikan Reyhan akan jatuh di tangan kita"ucap Maura

Maura tersenyum smikr sambil menatap pintu gudang itu, dirinya akan melakukan apapun agar Reyhan bisa jatuh ke tangan nya dan bisa dia manfaat.

Love From Mr.Ceo|SELESAI|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang