BONUS CHAPTER 🍃1

1.4K 81 1
                                    

Lima tahun sudah waktu berjalan begitu saja,ruang tamu yang awalnya tenang kini berubah penuh dengan suara tangisan Lintang yang entah apa membuatnya menangis.

"Lintang kenapa nangis sayang?"tanya Jihan

"Hiks.. Lintang enggak mau di panggil tuan muda ma hiks.."tangis Lintang

"Kenapa Lintang enggak mau di panggil tuan muda sayang"ucap Arkana

"Hiks.. pokonya enggak mau, sekarang Lintang masih kecil di panggil tuan muda kalo nanti Lintang sudah besar pasti di panggil tuan tua hiks... Lintang enggak mau hiks.."ucap Lintang yang masih menangis

Arkana tertawa mendengar ucapan Lintang yang menurut nya sangat lucu.

"Kok papa ketawa jadi benar ya nanti kalo Lintang sudah besar bakal di panggil tuan tua hiks.."ucap Lintang

Seketika Lintang semakin menangis tersedu-sedu,Jihan langsung menatap Arkana agar berhenti tertawa.

"Sayang Lintang dengarkan mama sayang, walaupun nanti Lintang sudah besar Lintang akan tetap di panggil tuan muda kok itu hanya sebuah panggilan saja sayang "ucap Jihan

"Memangnya iya,kalo Lintang sudah besar bakal tetap di panggil tuan muda bukan tuan tua"ucap Lintang

"Iya sayang, Lintang jangan sedih ya katanya pahlawan super kok nangis sih sekarang anak mama yang ganteng ini harus tersenyum enggak boleh sedih lagi"jawab Jihan

Lintang mengusap air matanya dan tersenyum,Jihan mengusap kepala Lintang sambil tersenyum.

"Jadi Lintang enggak boleh sedih lagi sampai kapanpun Lintang tetap jadi tuan muda"ucap Arkana

"Lintang enggak mau bicara sama papa"ucap Lintang sambil memasang wajah marah

"Kok gitu"ucap Arkana

"Habisnya tadi papa ngetawain Lintang,kita musuhan"ucap Lintang

"Yasudah papa minta maaf papa salah,papa janji enggak bakal mengulangi lagi"ucap Arkana

"Tidak semudah itu"ucap Lintang

"Yasudah papa harus apa biar Lintang mau maafin papa?"tanya Arkana

"Lintang mau eskrim,tadi eskrim di kulkas dimakan Narendra jadi Lintang enggak kebagian"jawab Lintang

"Yasudah papa bakal beliin Lintang eskrim kalo perlu papa borong semua eskrim nya"ucap Arkana

"Jangan banyak-banyak beli dua saja,satu buat Lintang satu lagi buat Narendra kata Bu guru kita enggak boleh boros harus rajin menabung"jawab Lintang

Jihan dan Arkana saling pandang satu sama lain dan tersenyum, Lintang tumbuh menjadi anak yang pintar dan baik.

"Yasudah nanti papa belikan dua buat Lintang satu dan buat Narendra satu"ucap Arkana

"Oiya Narendra mana kok enggak sama Abang?"tanya Jihan

"Ada Narendra lagi main di halaman sama pak satpam"jawab Lintang

"Kok main sama pak satpam,kan pak satpam nya lagi kerja sayang masa di ajak main"ucap Jihan

"Habisnya katanya pak satpam ngantuk,jadi kita ajak main saja biar enggak ngantuk"jawab Lintang

"Yasudah sekarang panggil Narendra buat masuk kita makan siang dulu"ucap Jihan

"Oke"jawab Lintang

Lintang langsung pergi ke halaman rumah buat memanggil Narendra,di halaman rumah Narendra nampak duduk sambil melihat Langit.

"Kamu ngapain?"tanya Lintang

"Lagi liat pesawat"jawab Narendra

Lintang melihat ke atas dirinya tidak melihat pesawat hanya awan yang berjalan di langit.

"Mana pesawatnya?"tanya Lintang

"Sudah pergi bang Lintang lama"jawab Narendra

"Ayo masuk mama suruh makan siang"ucap Lintang

"Tapi Narendra sudah kenyang"jawab Narendra

"Memangnya kamu habis makan apa?"tanya Lintang

"Tadi ada cilok di beliin sama pak satpam"jawab Narendra

"Buat aku?"tanya Lintang

"Sudah habis aku makan, habisnya bang Lintang tadi pakai nangis sih jadi aku makan aja ciloknya "jawab Narendra

"Kamu tuh ya suka banget makan,lain kali jangan makan punya orang kalo belum izin enggak sopan"ucap Lintang

"Iya maaf habis ini enggak ngulangin lagi" jawab Narendra

Lintang hanya menganggukkan kepalanya,mereka berdua mulai berjalan masuk ke dalam rumah untuk makan siang.

🦋🦋

Kini semuanya sedang menikmati makan siang mereka dengan tenang hingga Arkana membuka pembicaraan.

"Lintang gimana suka enggak sama sekolah nya kemarin?"tanya Arkana

"Suka tapi Lintang enggak suka sama teman-teman"jawab Lintang

"Loh kenapa gitu?"tanya Jihan

"Habisnya mereka suka banget ngasih Lintang jajan,terus ada yang suka ngasih Lintang surat ada gambar love nya"jawab Lintang

Jihan dan Arkana tercengang Lintang baru kelas satu SD tapi sudah banyak yang menyukainya, bukan hanya teman-teman sekolah saja bahkan anak-anak tetangga pun sering sekali menitipkan hadiah kepada satpam untuk diberikan ke Lintang.

"Terus Lintang apa kan surat-surat nya?"tanya Arkana

"Lintang simpan di kamar"jawab Lintang

"Mangkanya kamar bang Lintang banyak jajan ternyata dari teman-teman bang Lintang"ucap Narendra

"Lintang pernah marah sama mereka?"tanya Jihan

"Enggak soal mereka cuman ngasih terus pergi,belum sempat Lintang ngomong mereka sudah langsung pergi"jawab Lintang

Jihan tidak menyangka jika Lintang menjadi incaran teman-teman perempuan di sekolah Lintang yang menyukai Lintang.

Malam ini Lintang sedang mengerjakan tugas sekolah sedangkan Narendra yang sedang menembaki garis-garis yang berbentuk angka di bukunya.

"Bang Lintang punya cita-cita enggak?"tanya Narendra

"Ada, bang Lintang pengen jadi dokter biar bisa nyembuhin orang banyak"jawab Lintang

"Kalo Narendra pengen jadi polisi biar bisa Lindungi mama dari orang jahat"ucap Narendra

"Kita harus saling melindungi mama kan mama perempuan jadi kita harus jagain mama"ucap Lintang

"Setuju"ucap Narendra

Lintang dan Narendra memanglah kakak beradik yang selalu kompak, walaupun mereka tidak ada ikatan darah namun kasih sayang yang mereka berikan untuk satu sama lain melebihi dari saudara kandung.

Love From Mr.Ceo|SELESAI|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang