32🍃

1.1K 79 0
                                    

Empat bulan sudah berlalu,kini Arkana sedang menemani Jihan di rumah sakit terlihat Jihan yang menahan sakit pada perutnya.

"Yeobo kamu yakin enggak mau sesar aja"ucap Arkana

"Ssshh enggak apa-apa mas sshh aku kuat kok buat lahiran normal"jawab Jihan yang masih menahan sakit pada perutnya

"Tapi yeobo aku enggak tega lihat kamu kesakitan kaya gini,sesar aja ya"ucap Arkana

Jihan menggelengkan kepalanya,Arkana tidak tega melihat Jihan yang kesakitan menahan kontraksi pada perutnya.

"Akhh ssshh"

"Yeobo perut kamu sakit lagi ya,aku panggil dokter dulu ya"ucap Arkana

Arkana keluar dari ruangan Jihan untuk memanggil dokter, beberapa menit kemudian Arkana dan dokter masuk ke ruangan Jihan.

"Saya periksa dulu ya bu"ucap dokter

Dokter mulai mengecek kondisi Jihan,Arkana terus menggenggam tangan Jihan sampai dokter selesai memeriksa Jihan.

"Bu Jihan sudah bisa melakukan persalinan,suster tolong bawa bu Jihan keruangan bersalin"ucap dokter

"Baik dokter"jawab suster

Suster mulai mendorong brankar Jihan keluar dari ruangan Jihan dan membawanya ke ruangan bersalin.

Sedangkan kini di rumah Lintang sedang rewel dan terus mencari keberadaan Jihan.

"Mama intang ana, intang au ama mama"ucap Lintang

"Lintang sama Tante dulu ya,kan sebentar lagi Lintang bakal jadi kakak jadi Lintang enggak boleh nakal ya"ucap putri

Lintang menganggukkan kepalanya,putri menggendong Lintang dan mengalihkan perhatian nya agar Lintang tidak kembali rewel mencari Jihan.

"Ante intang au iat dedeknya intang ya"ucap Lintang

"Iya sayang nanti kita lihat dedeknya Lintang, sekarang Lintang main sama Tante dulu ya"ucap putri

Lintang menganggukkan kepalanya, perlahan putri menurunkan Lintang dari gendongannya dan mengajaknya bermain.

                                   🦋🦋

Arkana menatap bayi mungil yang baru saja terlahir di dunia,Arkana meneteskan air matanya betapa besarnya perjuangan Jihan melahirkan malaikat kecilnya itu ke dunia.

"Sayang terimakasih ya kamu sudah hadir di tengah-tengah keluarga papa,kamu harus tahu mama kamu berjuang melawan rasa sakitnya untuk melahirkan kamu ke dunia ini, kamu harus menjadi anak yang berbakti kepada orang tua ya"ucap Arkana sambil melihat wajah bayi mungil itu

"Silahkan bapak mengadzani putra bapak"ucap suster

Arkana menerima bayi itu dan mengadzani putranya itu, setelah selesai mengadzani putranya Arkana memberikan putranya kepada suster.

"Suster gimana sama istri saya?"tanya Arkana

"Istri bapak dalam kondisi baik,dan sudah di pindahkan ke ruangan rawat inap pak"jawab suster

"Terimakasih suster"ucap Arkana

Arkana segera menuju ruangan rawat inap Jihan untuk melihat kondisi Jihan,Arkana membuka pintu ruangan tersebut terlihat di sana Jihan sedang mengobrol dengan mama Arkana.

"Jihan Arkana sudah datang mama pulang dulu ya,nanti mama kesini lagi bawa Lintang"ucap mama Arkana

"Terimakasih ya ma sudah menemani Jihan"ucap Jihan

"Sama-sama yasudah mama pulang dulu,Arkana jagain istri kamu"ucap mama arkana

"Iya ma"jawab Arkana

Mama Arkana pun keluar dari ruangan Jihan,kini hanya ada Jihan dan Arkana di ruangan tersebut perlahan Arkana mendekati Jihan dan mencium kening nya.

"Terimakasih kamu sudah berjuang membawa dia ke dunia ini"ucap Arkana

"Aku juga berterimakasih karena mas Arkana selalu ada di samping aku di saat aku berjuang melahirkan malaikat kecil kita"ucap Jihan

"Dia mirip siapa mas Arkana atau aku?"tanya Jihan

"Dia mirip kamu tapi matanya mirip sama aku"jawab Arkana

"Aku jadi enggak sabar buat lihat dia, semoga saja saat Lintang bertemu dengan adiknya dia tidak cemburu aku takut nanti dia cemburu dengan adiknya"ucap Jihan

"Aku yakin Lintang tidak akan cemburu"jawab Arkana

Arkana menatap Jihan dengan tatapan yang berbeda hal itu membuat Jihan gugup karena di tatap Arkana terus.

"Ke-kenapa mas Arkana ngelihatin aku kaya gitu"ucap Jihan

"Aku masih enggak menyangka saja aku bisa memiliki seorang istri seperti kamu, dan mempunyai dua pangeran kecil yang akan menjadi pelindung kamu nanti di saat mereka sudah dewasa"ucap Arkana

"Aku merasa hidup aku bahagia bisa menjadi istri mas Arkana,di keluarga Mahendra aku bisa mendapatkan kasih sayang yang belum pernah aku dapatkan sebelumnya"ucap Jihan

Arkana tersenyum perlahan mencium kening Jihan, sungguh Arkana merasa jika dirinya adalah orang yang sangat beruntung memiliki istri seperti Jihan.

Seorang suster masuk ke dalam ruangan Jihan dengan menggendong bayi.

"Permisi ibu,bapak ini baby nya langsung di kasih asi ya ibu"ucap suster

Jihan menggendong bayi tersebut terlihat wajah putranya yang begitu menggemaskan.

"Terimakasih suster"ucap Jihan

"Ibu,bapak baby-nya mau di kasih nama siapa?"tanya suster

"Narendra Graham Mahendra"ucap Arkana

"Wah namanya bagus,saya permisi dulu pak,Bu"ucap suster

"Terimakasih ya suster"ucap Jihan

Suster pun keluar dari ruangan Jihan, Jihan memberikan asi kepada putranya tersebut.

"Sekarang saingan aku ada dua,pasti nanti mereka berdua bakal rebutan buat sama kamu "ucap Arkana

"Mas Arkana harus ngalah sama Lintang dan baby Narendra"jawab Jihan

"Yeobo, terimakasih ya kamu sudah memberikan kebahagiaan yang luar biasa buat aku"ucap Arkana

"Aku juga berterimakasih karena mas Arkana sudah menjadikan aku perempuan yang beruntung bisa menjadi istri mas Arkana,dan ibu buat Lintang dan baby Narendra"ucap Jihan

"Aku berharap Lintang bisa menjadi kakak yang baik nanti buat Narendra, walaupun mereka bukan saudara kandung aku berharap kasih sayang mereka berdua bisa seperti saudara kandung atau bahkan lebih"ucap Arkana

"Amin,tapi sampai kapan kita bakal merahasiakan identitas Lintang yang asli mas"ucap Jihan

"Aku rasa biar ini menjadi rahasia kita,biarkan Lintang tahu jika kita orangtua kandungnya bukan orangtua angkatnya"jawab Arkana

"Apa kita enggak egois nantinya dengan terus-menerus menyembunyikan identitas asli Lintang,aku yakin putri pasti merasa sedih jika dia teringat almarhum kedua orangtua Lintang"ucap Jihan

"Kita tunggu waktu yang pas ya buat bilang ke Lintang,kita tunggu Lintang dewasa aku yakin dia pasti bisa mengerti nantinya"ucap Arkana

Jihan menganggukkan kepalanya, Arkana memandangi wajah baby Narendra yang terlelap tidur setelah kenyang meminum asi.

Love From Mr.Ceo|SELESAI|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang