Part 8

1.9K 144 0
                                    

Happy reading ~~






"Halo?"

"..."

"Mommy nya ke mana?"

"..."

"Udah berapa lama?"

"..."

"Apa?! selama itu?"

"..."

"Kenapa baru sekarang ngasih tau sayanya?!"

"..."

"Apa harus nunggu sampe sakit dulu, hah?!"

"..."

"Bawa dia ke rumah sakit sekarang! Gak papa, paksa aja. Saya langsung jalan ke Bandara sekarang."

Jeno keluar dari ruangannya dengan aura yang mencekam. Suasana hatinya sedang buruk. Gelisah dan juga khawatir yang berlebih sedang ia rasakan saat ini. Ia mengambil langkah lebar dan tergesa keluar dari kantornya.

Di kediaman keluarga Dewanta, Haechan merasa bosan hanya berdiam diri di rumah. Rumah nampak sepi meski ada beberapa pekerja.

Sebenarnya setelah menikah, Mark dan Haechan sudah tidak tinggal di rumah ini. Mereka punya rumah sendiri hadiah dari orang tuanya Haechan atas pernikahan mereka. Namun, sudah hampir seminggu ini Haechan tinggal di sini karena Mark tidak ingin Haechan sendirian di rumah karena sekarang Haechan sedang hamil.

Yah, saat itu Haechan mengikuti saran dari Jaemin untuk melakukan pemeriksaan. Ternyata emang bener dia hamil. Haechan dan Mark senang tentu saja. Namun, kandungan Haechan sangat lemah dan Haechan harus bener-bener menjaga kandungannya terlebih usianya masih terlalu muda. Makanya Mark mutusin untuk mereka tinggal bersama orang tuanya supaya ada yang menjaga dan mengawasi Haechan selagi dia kerja.

Ngomong-ngomong soal Jaemin, Haechan baru ingat jika dia belum memberi tahu pemuda itu akan kehamilannya. Ah, mungkin sebaiknya dia ketemu Jaemin sekarang.

"Bu," Haechan menghampiri Taeyong berniat meminta izin keluar.

"Kenapa sayang? Butuh sesuatu?"

"Nggak. Aku mau keluar dulu boleh?"

"Ke mana?"

"Ketemu temen."

"Temen?"

"Iya. Aku mau ketemu Jaemin."

"Jaemin... anaknya Jungkook kan?"

"Hehehe...iya Bu. Gimana? Boleh kan?"

"Tapi kamu gak papa? Perutnya udah gak keram lagi?"

"Nggak kok."

"Hmm...oke deh, tapi inget kamu harus hati-hati jangan banyak gerak."

"Iya, aku bakal hati-hati kok. Lagian aku cuman mau ngobrol sama Jaemin."

"Ya udah, perginya sama supir ya."

"Tapi-,

--"ah, iya deh."

"Hmmm...bubu titip salam kalo gitu buat Jaemin."

"Hm? Ahh...oke, nanti aku sampein. Pergi dulu ya, Bu."

"Iya."

Di kafe,

"Selamat ya Chan, gue bilang juga apa lo hamil."

"Hehehe, thanks Na."

"So, udah jalan berapa kandungannya?"

"3 Minggu."

It's You |Nomin| (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang