28

1.5K 102 1
                                    

Happy reading ~~






Masih di kediaman Kaevandra. Jeno masih bersama Renjun. Beralih terlebih dahulu ke Jungkook yang sekarang juga dalam keadaan tidak baik-baik saja. Dalam kamar, Jungkook kembali menangis. Ia pun kembali merasakan sakit itu.

"Kook, udah ya, gak usah diingat. Toh, semuanya udah berlalu kan?" Xiao Zhan datang untuk menangkan adiknya. Ia sama terpuruknya, ia sama merasakan bagaimana terlukanya tapi ia tahu Jungkook lebih merasakan semua itu.

"A-aku...aku takut kak," lirih Jungkook dengan suara yang bergetar.

"Aku tau. Tapi aku juga yakin, Nana sudah jauh lebih baik sekarang. Dia akan lebih mengerti dan Nana pasti baik-baik aja," kata Xiao Zhan.

"Lagi pula... sekarang ada Jeno. Dia pasti membantu Nana untuk sembuh dan menguatkan Nana. Gak usah khawatir, banyak orang yang menyayangi Nana. Gak akan terjadi apa-apa sama Nana," tambahnya.

...

Jaemin sudah bangun dan sekarang lagi sama psikiater yang menangani Jaemin waktu itu. Namanya dokter Kun. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, dokter Kun keluar dan sudah ditunggu oleh keluarga besar Kaevandra plus Jeno. Iya, ada Taehyung, Yibo, juga Guanlin sekarang. Yoenjun masih di rumah sakit.

"Gimana dok?" Tanya Jungkook

"Mmm...kondisi mentalnya masih belum stabil, tapi sudah lebih baik sekarang," papar Kun

"Saran saya, dimohon untuk tidak mengatakan atau melakukan sesuatu yang sekiranya mengganggu pikiran Jaemin dulu, sebab perasaannya masih sangat sensitif. Dia akan mudah down, ketika ada sesuatu yang membuatnya berpikir ia telah melakukan kesalahan. Terus temanin Jaemin, dan ajak dia bicara. Kalau perlu, buat dia selalu tertawa karena itu sangat baik untuk mengembalikan kondisi mentalnya. Intinya, jangan biarkan Jaemin merasa sedih," lanjut Kun.

"Kami mengerti dok, terima kasih," ucap Taehyung.

"Sama-sama. Dan oh ya, saya sudah buatkan resep obat, ada di dalam. Saya taruh di atas nakas samping tempat tidur. Nanti jangan lupa ditebus."

"Baik dok, sekali lagi terima."

"Mn, kalau begitu saya permisi."

"Ah, ya. Sayang, tolong antar dokter Kun ke depan ya," titah Taehyung pada Renjun.

Renjun mengangguk, dan kemudian mengantar dokter Kun ke depan.




🌱🌱🌱



Sementara itu, di tempat lain. Di kediaman Dewanta lebih tepatnya. Taeyong cukup kesulitan membujuk cucu kesayangannya untuk makan. Padahal, anak itu harus minum obat. Iya, Logan sakit. Sejak bangun pagi tadi, badannya cukup panas. Dia demam. Lalu sekarang Taeyong sedang berusaha membujuk Logan untuk makan karena harus meminum obatnya.

"Sayang...makan ya? Dikiiit aja. Satu suap deh, ya? Logan kan harus minum obat biar cepet sembuh sakitnya. Mau sembuh gak?" Logan mengangguk pelan.

"Makanya, makan dulu ya."

Tapi Logan masih keukeuh menolak.

"Mau Daddy," lirih Logan.

"Iya, nanti Daddy pulang kok. Makan dulu ya sayang." Logan masih menggeleng.

Taeyong mengehela nafasnya pasrah. Sangat sulit ternyata membujuk anak itu untuk mau makan.

Entah kenapa, Taeyong seperti merasa ada yang berbeda dengan cucunya ini. Gak tahu sejak kapan tepatnya, tapi Taeyong ngerasa Logan lebih banyak diem. Ya emang sih, anak itu gak terlalu banyak omong, cuman akhir-akhir ini tuh bener-bener kek diem banget. Ditambah, akhir-akhir ini juga Daddynya, alias Jeno juga kek aneh. Sepertinya memang sudah terjadi sesuatu dengan Jeno, dan Jaemin. Kalau pun iya, hubungannya sama Logan apa? Atau... jangan-jangan Logan sudah tahu jika Daddynya dan Jaemin memiliki hubungan dan dia gak setuju? Bukan kah waktu itu Logan pernah bilang jika ia tak setuju jika Daddynya menikah lagi? Tapi kata Jeno, Logan bilang dia menyukai Jaemin. Mereka pun nampak akrab, dan Jeno sendiri merasa cukup heran karena tidak biasanya Logan bisa cepat akrab bahkan menyukai seseorang yang sebelumnya gak dia kenal. Ah, Taeyong jadi pusing memikirkan soal itu.

It's You |Nomin| (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang