32

3.4K 115 8
                                    

Happy reading....












"Misi kak, mau pesen."

"Oh, iya kak. Pesen apa?"

"Caramel machiatonya satu, sama red Velvet cake nya satu."

"Baik. Ada lagi?"

"Mau nomer kakaknya boleh?"

Eh? Jaemin sempet terkejut tapi sedetik kemudian dia biasa lagi. Sedikit senyum menanggapi ucapan pelanggannya.

"Kakaknya manis banget."

Lagi, Jaemin cuman tersenyum. Hal semacam ini sering sekali ia dapati jadi sudah biasa.

"Kalau tidak ada lagi yang mau dipesan, kakaknya boleh duduk dulu. Pesenannya segera dibuat."

Bukannya menurut, pelanggan yang merupakan remaja perempuan itu malah tetap berdiri di depan kasir, sembari memandangi paras Jaemin. Tak lupa senyum yang terus melekat pada wajah yang gak cukup cantik itu.

"Aduh, ganteng banget sih kak. Udah punya pacar belum yah kira-kira?" Remaja itu masih saja berusaha menggoda Jaemin.

"Udah! Saya pacarnya!" Bukan cuman remaja itu, Jaemin pun kaget karena tiba-tiba ada Jeno.

"O-oh...," Tanpa banyak kata, remaja itu langsung saja berlalu. Memilih menunggu pesanannya diantarkan ke mejanya saja. Ngeri banget soalnya sama pawangnya, serem.

"Kamu ngapain ke sini?" Tanya Jaemin.

"Kenapa? Aku cuman mau nemuin calon suami aku aja kok," jawab Jeno yang seenaknya main meluk Jaemin dari belakang.

"Jen...kita gak lagi di rumah. Apaan sih, lepas."

"Kalau di rumah boleh lebih berarti."

Demi apa pun, Jaemin udah malu karena ia bisa melihat beberapa pengunjung sedang melihat ke arahnya.

"Ekhem! Mesra-mesraan nya gak di sini juga kali pak," nah kan, ditambah lagi ada Jinyoung, tambah malu lah Jaemin.

"Jen...,"

"Iya iya," Jeno pun melepas pelukannya. "Sebentar lagi Logan pulang, kita jemput bareng-bareng." Setelah itu, Jeno pun keluar dan menunggu di depan kafe.

Jaemin lekas menyelesaikan pekerjaannya. Setelah itu, ia pun pamit pada Jinyoung lalu pergi bersama Jeno menjemput Logan.

Hari pernikahan mereka sebentar lagi. Seminggu yang lalu, Yoenjun dan Soobin sudah menikah. Yah, tinggal nunggu Haechan melahirkan saja, lalu tinggal mereka yang menikah.

Banyak yang nanya, mereka mau menikah tapi kenapa santai-santai aja? Gak ada persiapan apa pun yang mereka lakukan layaknya pasangan yang mau menikah pada umumnya. Bahkan Jeno juga masih kelihatan sibuk di kantornya dan begitu pun dengan Jaemin yang masih saja sibuk di kafe, padahal sudah disuruh buat berhenti dulu. Tapi mereka kompak menjawab, untuk apa persiapan? Toh semuanya sudah siap. Mereka tidak perlu persiapan yang mewah atau persiapan yang memerlukan proses yang rumit. Lagi pula, ini bukan yang pertama untuk mereka. Bagaimana pun, mereka sudah merasakan hal semacam itu.

...

"Mark? Sedang apa?"

"Oh, ini aku lagi bikin jus buat Echan."

"Mau bubu bantu?"

"Nggak usah."

"Oke. Haechan nya di mana?"

"Ada di ruang tv."

Lantas, Taeyong pun beranjak meninggalkan Mark yang sedang membuat jus di dapur. Sementara ia pergi menemui menantunya.

It's You |Nomin| (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang