Part 18

1.4K 98 3
                                    

Happy reading ~~



Jeno sengaja tidak membuat suara terlalu berisik saat membuka pintu dan masuk ke ruangan itu. Ia tak mau mengagetkan makhluk menggemaskan yang sedang tidur. Meski niatnya memang ingin membangun kan kesayangannya itu sih.

Yah, sudah dua hari Jeno gak liat si manis dan rasanya kangen. Melihat dari layar smartphone nya saja tidaklah cukup. Dia ingin menyentuh yang nyata. Dan saat pekerjaannya sudah tidak ada di kantor, langsung saja ia mendatangi kafe untuk menemui si manis.

Dan kata Jinyoung, Jaemin sedang tidur di ruangannya. Lantas, yang membuat Jeno berniat membangunkan karena posisi Jaemin tidur itu pasti sangat tidak nyaman. Dengan duduk di kursi dan sebagian badannya di meja, dan hanya berbantalkan tangannya sendiri. Hm, pasti saat bangun dia akan mengeluh sakit di pinggangnya.

"Na," Jeno mengusap pelan pipinya Jaemin. Bukannya bangun, Jaemin malah tambah lelap tidurnya. Hanya bergerak sedikit membenarkan posisi kepala.

Jeno terkekeh pelan. Manis banget kesayangannya ini bahkan saat sedang tidur seperti ini. Cantik.

"Na...sayang? Hey, bangun yuk."

Tolong siapa pun jika mendengar suaranya Jeno, pasti akan langsung meleleh. Lembut banget.

"Cantik...lanjut tidurnya di rumah aja. Bangun dulu, udah sore kita pulang. Hm?"

"Nanti bund, sebentar lagi Nana masih ngantuk~."

Oh, ayolah...Jeno sedang menahan untuk tidak menerkam Jaemin sekarang. Kenapa gemas sekali sih?

"Nana...bangun dulu coba,"

"Hm?" Jaemin mengernyit mendengar bisikan tepat di telinganya. Bukan, masalahnya yang dia dengar mirip suaranya Jeno.

"Sayang, hey..."

"Eh?"

Akhirnya, Jaemin bangun juga. Tapi dia masih linglung. Baru setelah beberapa detik, Jaemin sadar kalau dia masih di ruangannya di kafe. Dan, di dekatnya ada Jeno sekarang.

"Apa aku masih di alam mimpi?"

"Hahaha...gak dong, kan udah bangun. Kenapa? kamu lagi mimpiin aku ya? Kaget gitu liat aku di sini."

"Jadi...ini beneran kamu?"

"Iya lah."

"Hmmmmmm....," Jaemin menggeliat, otot-ototnya terasa kaku.

"Sejak kapan?" tanya Jaemin.

"Ada kali 10 menit."

"Ahh...jam berapa sekarang?"

"Mau tengah enam."

"Hmm...lama juga ya aku tidur kalo gitu."

"Dari jam berapa emang?"

"Jam...4 keknya."

"Dengan posisi kaya tadi?"

"He'em."

"Kenapa gak di sofa aja? Atau kamu bisa pulang kalo emang cape banget."

"Namanya juga ketiduran."

"Hmmm..."

"Kamu udah pulang kerja?"

"Mn. Aku langsung ke sini dulu tadi."

"Ahh..."

"Kangen."

"Hmmm."

"Kamu gak kangen?"

"Nggak."

"Oh." Jeno langsung berbalik, menuju sofa dan lalu duduk.

Jaemin terkekeh pelan. Jenonya langsung merengut. Yah, bohong banget Jaemin gak kangen. Siapa yang dari kemarin terus kepikiran sama Jeno coba? Sibuk menerka akan siapa kiranya perempuan yang sama Jeno waktu itu.

It's You |Nomin| (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang