Happy reading ~~
Beberapa saat setelah selesai makan, sekertaris Jeno masuk untuk memberitahukan jika sekarang waktunya untuk meeting. So, Jeno harus pergi saat itu juga.
"Ya udah, Jen kayanya aku juga mending pulang aja deh. Kasian juga Logan kayanya ngantuk tuh," kata Jaemin.
"Nggak, jangan. Kalian di sini aja. Tunggu aku, nanti kita pulangnya bareng aja."
"Daddy mau ke mana?" tanya Logan.
"Daddy mau meeting dulu, sayang. Meeting nya masih di kantor ini kok, jadi kalian nunggu Daddy ya di sini."
"Lama gak?"
"Mmm...Daddy gak tau, tapi Daddy usahain supaya gak lama ya."
"Hmmm...oke dad."
"Pinter jagoan Daddy."
"Tapi Jen, aku kan ke sini bawa mobil," ucap Jaemin.
"Ya gak papa, nanti biar aku suruh orang buat nganterin mobil kamu ke rumah."
Kebiasaan Jeno juga. Kaya kalo di kafe. Jaemin dari rumah ke kafe itu bawa mobil sendiri. Tapi pas pulang, mobilnya diambil sama supir atau orang suruhan Jeno karena Jaeminnya dijemput Jeno. Jeno gak ngebiarin Jaemin menyetir mobil sendiri kalau ada dia.
"Ya udah, sayang, Daddy pergi dulu ya. Kamu sama kak Nana tunggu di sini dulu. Nanti pulang dari sini, kita jalan-jalan. Gimana?"
"Beneran dad?"
"Iya. Ya udah, tunggu Daddy selesai ya. Cup, cup," Jeno mencium pipi dan puncak kepala Logan.
Lalu dia berdiri dan menatap Jaemin.
"Apa?" Jaemin gak paham sama tatapan Jeno.
"Kamu nanti aja," kata Jeno sembari bersmirik. Dia hanya mengusap kepalanya Jaemin. Lalu keluar dari ruangannya meninggalkan tanda tanya untuk Jaemin.
Sesaat kemudian, Jaemin baru konek. Tanpa diminta, pipinya langsung merona begitu saja.
...
Hal pertama yang dilihat Jeno saat memasuki ruangannya selepas meeting, adalah dua entitas makhluk kesayangannya yang tengah tertidur di sofa. Sofa di ruangan Jeno memang lebar, jadi bisa muat untuk dua orang. Terlebih tubuh Jaemin kecil.
Manis sekali. Jaemin tidur sambil memeluk Logan, begitu pun dengan Logan yang meringkuk nyaman dalam dekapan Jaemin. Yah, layaknya seorang Ibu yang menidurkan anaknya. Jeno rasanya ingin menangis haru melihat pemandangan indah di hadapannya ini.
Perlahan, ia menunduk, dan mengelus kepala anaknya lalu mengusap pipi Jaemin pelan. Kemudian, mendekatkan wajahnya untuk mencium putra sekaligus calon Ibu dari anaknya itu.
Jaemin merasa terusik dalam tidurnya saat merasa bibirnya ada yang melumat. Yeah, pelakunya siapa lagi kalau bukan Jeno Dewanta.
"Mmmhhh~~Jen-,
Jeno melepas pagutannya pada bibir Jaemin. Lalu menjauhkan wajahnya.
"Bisa-bisanya kamu nyium aku pas lagi tidur. Kalo aku mati karena kehabisan nafas gimana?" Jaemin malah ngedumel.
"Hahaha...kamu gemes soalnya."
Jaemin melepas pelukannya pada Logan secara perlahan. Takut anaknya bangun. Lalu dia mengganti posisinya jadi duduk.
"Maaf, aku malah ikut tidur tadi."
"Gak papa, aku tau kamu cape juga jagain plus main sama anakku."
"Hmm...aku seneng."
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You |Nomin| (END)
FanfictionGak ada deskripsi! Langsung baca aja! . . . . . . Warning! #boyslove #yaoi #missgendering #nomin #lokalau Jangan salah lapak! Cerita ini sudah end, tapi dimohon untuk yang mampir diperkenankan untuk vote sama komennya ya, terimakasih. - 7 #guanren 1...