Happy reading ~~
Lagi-lagi suasana seketika hening. Dan, tiba-tiba Jungkook pergi begitu saja. Membuat Jeno semakin bingung.
"Sebaiknya kamu yang cerita. Mamih mau nyusul Kookie," ujar Xiao Zhan kepada Renjun. Lalu ia beranjak dan bergegas menyusul Jungkook.
"Haahh...kenapa harus Nana? Tch, Karina sialan! Awas aja kalo ketemu, gue cakar tuh muka sok cantiknya!!" Renjun masih saja emosi. Dan ia akan terus begitu sebelum dia meluapkan emosinya.
"Hmm, jadi, bisa kamu jelaskan?" Jeno sepertinya tak sabar ingin segera tahu kebenaran soal Jaemin dan masa lalunya.
Renjun tak langsung bicara. Yah, dia perlu tenaga ekstra untuk mulai bicara. Bagaimana pun, kejadian itu hampir membuat keluarganya hancur. Bukan, tapi memang sempat hancur. So, cukup berat saat Renjun harus kembali mengingat dan menceritakannya.
"Apa yang lo mau tau? Jujur, gue bingung harus mulai dari mana," kata Renjun.
"Tentu saja semuanya. Semua tentang masa lalu Nana."
"Haaahh...," Renjun menghela nafas cukup panjang.
Jeno yang melihat Renjun, jadi berpikir seberat dan seburuk apa kejadiannya hingga Renjun nampak kesulitan seperti itu.
"Sebelumnya gue mau nanya. Lo tau kenapa Jaemin bercerai?"
Jeno menggeleng. Itu lah yang ingin sekali Jeno ketahui.
"Lo gak pernah nanya?"
Jeno menggeleng lagi. Dia terlalu takut untuk bertanya. Sudah dibilang bukan, Jeno hanya tidak ingin membebankan Jaemin dengan pertanyaan yang sekiranya membuat Jaemin tidak nyaman sehingga apa pun, lebih baik Jeno menunggu Jaemin sendiri yang bercerita.
"Gue seneng Nana akhirnya bisa deket lagi sama orang, dalam artian deket sebagai pasangan. Meski Nana terlihat baik-baik aja, ceria, dan seakan tidak pernah yang namanya trauma ketika ada yang menyinggung soal pernikahan, tapi jauh di lubuk hatinya Nana itu ketakutan.
Menurut lo, apa Nana udah bener-bener nerima lo? Apa lo yakin kalau Nana sudah beneran membuka hatinya?"
"Itu...itu yang selalu gue tanyain. Tapi gue terlalu takut untuk bertanya langsung. Kita pernah bahas masalah ini, tapi gue liat Nana selalu gak nyaman sehingga...ya udah, gue gak maksa Nana buat cerita. Gue udah ada niat buat cari tahu diem-diem, tapi mungkin lo bisa bantu gue jelasin semuanya."
"Hmmm...Nana itu dari dulu gak pernah deket atau jalin hubungan sama siapa pun. Sementara, banyak dominan yang deketin dia dan berusaha untuk dapetin hatinya. Nana itu anak yang super ramah dan baik ke semua orang, sampe banyak yang salah paham sama kebaikannya. Dulu, Nana gak pernah yang namanya overthingking. Pikirannya selalu lurus dan positif. Menganggap semua orang juga baik.
Karena itu, di saat ada satu orang dateng ke kehidupannya, Nana gak pernah sekali pun berburuk sangka pada orang itu. Pertemuan yang diawali dengan ketidaksengajaan, hingga berujung dengan pernikahan.
Orang itu, aish...males sebenernya gue nyebut namanya. Hmm, tapi ya udahlah lo juga perlu tau. Namanya Yena. Perempuan yang...gak cantik-cantik banget menurut gue. Nana ketemu dia karena hampir ketabrak sama mobil yang Nana kendarain. Waktu itu posisinya udah malem dan Nana baru mau pulang dari kafe. Karena gak tega, Nana turun dan berniat nolongin dia meski yah gak kena juga soalnya Nana keburu ngerem. Ternyata, Yena ini emang berniat bunuh diri. Konyol emang. So, berhubung Nana gak tegaan dan punya hati bak malaikat, dibawalah Yena ke rumah. Bunda sama Ayah termasuk bang Ojun tentu aja kaget karena pulang-pulang Nana bawa perempuan. Tapi Nana langsung cerita kejadian sebenarnya hingga bunda sama ayah ngizinin untuk Yena nginep di rumah malem itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You |Nomin| (END)
FanfictionGak ada deskripsi! Langsung baca aja! . . . . . . Warning! #boyslove #yaoi #missgendering #nomin #lokalau Jangan salah lapak! Cerita ini sudah end, tapi dimohon untuk yang mampir diperkenankan untuk vote sama komennya ya, terimakasih. - 7 #guanren 1...