29

1.5K 114 4
                                    

Happy reading ~~





"Bubu, aku boleh ikut?"

"Tapi Logan kan masih sakit."

"Aku udah sehat kok bu. Liat, aku udah sembuh."

Taeyong mengehela nafasnya. Tadi, saat ia tengah bersiap untuk pergi ke kediaman Kaevandra, tiba-tiba Logan datang menemuinya dan bertanya ke mana ia akan pergi. Saat dijawab mau menjenguk Jaemin, langsung saja anak itu berkata ingin ikut.

"Hmm...iya sih, badan Logan udah gak panas. Tapi Logan masih pusing kan? Tenaganya juga masih lemes?" Dengan segera Logan menggelengkan kepalanya.

"Nggak kok bu. Please, aku juga mau ketemu kak Nana."

Bukannya tidak mengizinkan Logan untuk ikut, tapi emang Logan masih belum sembuh. Mukanya aja masih agak pucet gitu. Tapi sepertinya anak itu akan tetep keukeuh ingin ikut.

"Baiklah. Logan boleh ikut," putus Taeyong akhirnya.

"Bu, aku udah bilang kak Mark. Nanti dia nyusul katanya. Masih harus ngurusin pasien," kata Haechan yang baru saja tiba.

"Oh, ya sudah. Daddy juga masih ada kerjaan. Kita aja berarti. Sama Logan."

"Eh, Logan udah sembuh?"

"Udah kok aunty."

"Ya sudah, kita berangkat sekarang."

"Tunggu. Logan, Daddy di mana?"

"Tadi Daddy masih tidur Bu."

"Ah, ya sudah biarkan saja kalo gitu. Kasian Daddy kamu juga kurang tidur sebenarnya."

Kemudian, mereka pun bergegas pergi ke kediaman Kaevandra. Sebenarnya Haechan yang memaksa ingin pergi. Karena sungguh, dia khawatir saat denger kondisinya Jaemin. Sampai-sampai ia mengalami keram perut karena saking shoknya. Haechan juga ingin segera tahu cerita lengkapnya dari Renjun. Tadinya malah dia mau pergi sendiri. Tapi tentu saja Taeyong tidak mengizinkannya. Kehamilan Haechan saat ini sudah memasuki usia 7 bulan, dan perutnya sudah membesar. Taeyong takut terjadi sesuatu pada menantunya jika pergi sendiri.

...

Jeno terbangun dari tidurnya. Ia sedikit panik saat tidak menemukan Logan di sampingnya. Buru-buru ia bangun dan keluar dari kamar mencari putranya.

Tapi rumah nampak sepi. Lalu, Jeno pun bertanya pada si mbak. Katanya Logan ikut Taeyong dan Haechan ke rumah keluarga Kaevandra. Hatinya sedikit plong saat tahu ke mana mereka pergi.

Namun, kemudian Jeno teringat akan Jaemin. Ah, bagaimana kondisinya sekarang? Lagi-lagi ia dilanda ketidaktenangan. Tanpa ba-bi-bu, segera Jeno bersiap untuk pergi ke sana.

🌱🌱🌱

Jaemin sedang berada di taman. Halaman samping rumah yang lumayan luas memang sengaja dibikin taman oleh Taehyung. Selain karena Jungkook suka tanaman, lahan di sana juga kosong tadinya jadi lebih baik dibuatkan taman.

Jaemin tentu tidak sendiri. Ingat, untuk sekarang Jaemin tidak diperbolehkan sendiri, harus ada yang menemani. Setidaknya sampai Jaemin sudah kembali ceria lagi.

"Na, ingin sesuatu?" Tanya Guanlin

Jaemin menggeleng.

"Na, aku ingin tunjukkan sesuatu. Mau liat?"

Jaemin hanya menoleh pada Guanlin tanpa bicara.

Guanlin pun menunjukkan sesuatu di ponselnya. Sebuah foto bayi.

"Namanya Linjun. Gemes ya?" Guanlin terkekeh, merasa lucu sendiri saat ia melihat bayi mungil tersebut.

It's You |Nomin| (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang