Part 26

1.5K 112 6
                                    

Happy reading ~~






Waktu makan malam tiba, Jungkook sudah selesai menata makanan di meja. Tinggal menunggu Taehyung yang saat ini sedang mandi karena baru pulang beberapa saat yang lalu. Yoenjun mungkin akan pulang malam hari ini. Sementara anak bungsunya, sedari tadi belum juga keluar dari kamar.

"Hmm...sepi banget perasaan. Nana masih di kamar?" Kata Taehyung yang baru saja muncul.

"Nana belum mau keluar, aku udah berusaha bujuk," ucap Jungkook dengan nada sendu.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Dia lagi berantem sama Jeno apa gimana?"

"Itu diaaa...aku juga gak paham. Tadi sore pas pulang, dia langsung masuk aja ke kamar. Ada aku padahal di depan, tapi dia main lewat aja. Mukanya murung, agak sembab juga kalo aku gak salah liat kaya abis nangis," adu Jungkook.

"Jeno?"

"Aku gak liat dia pulang sama Jeno. Biasanya kalo Jeno yang nganter, dia pasti ikut masuk meski gak mampir. Tapi tadi nggak."

"Terus sekarang Nana masih di kamar, dia harus makan. Coba kamu bujuk sekali lagi. Atau sekalian aja bawa aja makanannya, biar dia makan di kamar."

Jungkook pun menuruti ucapan suaminya. Ia membawa makanan untuk Jaemin.

"Jen, ada apa?"

Di kediaman Dewanta, Taeyong nampak bingung dengan sikapnya Jeno. Pasalnya sejak datang, Jeno tak banyak bicara. Ia bahkan menolak untuk makan malam.

"Apa Logan udah tidur?" Bukannya menjawab, Jeno justru melayangkan pertanyaan lain.

"Hmmm...sudah." Taeyong beralih duduk di samping Jeno. Mengusap bahu tegap milik lelaki itu.

"Gak mau cerita sama bubu Jen? Bubu tau kamu ada masalah. Apa soal Nana? Kalian berantem?"

Jeno menghela nafasnya beberapa saat sebelum menjawab.

"Nggak, kita gak berantem."

"Terus?"

"Aku cuman khawatir sama kondisi Nana sekarang."

"Kenapa? Terjadi sesuatu sama Nana?"

Namun Taeyong tak mendapat jawaban atas pertanyaannya itu. Jeno lekas pamit untuk masuk ke kamar sesaat kemudian.

...

Jaemin terbangun. Tapi rasanya dunia seakan berputar saat ia mencoba untuk membuka matanya. Rasanya kepalanya terasa berat dan seakan mau pecah saking pusingnya. Belum lagi perutnya yang tiba-tiba saja seperti diaduk-aduk dari dalam membuatnya ingin mengeluarkan semua yang ada di dalam perutnya tersebut.

"Bundaaa," niatnya ingin teriak memanggil bundanya. Tapi suaranya gak keluar sama sekali. Lemas, Jaemin tak punya daya untuk sekadar mengeluarkan suara.

Brakkk

"Akhh," Jaemin terjatuh saat berusaha bangun dari kasur.

Bertepatan dengan itu, seseorang baru saja membuka pintu kamar dan sontak langsung teriak kala melihat tubuh Jaemin tergeletak di lantai.

"Nana!"

Beberapa saat kemudian...

"Hmm, sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Zhan.

Saat ini, di ruang keluarga tengah berkumpul Jungkook, Zhan, Renjun, dan Yoenjun.

Beberapa saat yang lalu, Yoenjun selesai meriksa keadaan Jaemin. Jaemin mengalami anemia yang membuat dirinya tak bertenaga sama sekali karena kurangnya sel darah merah. Mungkin karena beberapa hari ini Jaemin terus bergadang dan kurang asupan makanan.

It's You |Nomin| (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang