2 hari kemudian
Hari ini keluarga Ghevariel akan datang kerumah Tanisha untuk mendengar jawaban Tanisha.
Tok...tok..tokk
Suara ketukan pintu kamar Tanisha dari luar.
"Tanisha sudah siap?" Ucap bunda dari luar
"Eh bentar lea bunda manggil" ucap Tanisha ke telponnya yang sedang telponan dengan Talea."I-iya bentar lagi bunda, bentar lagi Nisha turun" ucap Tanisha dari dalam pintu kamar
"Yaudah jangan lama lama"
"Siap bunda"
--"Eh Talea udah dulu ya, aku disuruh turun sama bunda. By"
"T-tapi..."
Tut..Tut..tutt
Belum sempat Talea menjawab sudah di putuskan sepihak oleh Tanisha. Tanisha belum sama sekali cerita tentang perjodohan nya kepada Talea karena ia tak ingin diketahui oleh teman temannya karena menikah muda.
Tin...tin...
Suara klakson mobil memasuki halaman rumah Tanisha, yang sudah pasti itu keluarga Ghevariel.
Tanisha menengok dari jendela kamarnya, ia belum turun karena ia masih gugup apa yang harus ia katakan nantinya."Udah cantik belum ya Tanisha?" gumam Tanisha didepan cermin
"Udah lah kan aku dari dulu memang udah cakepp" monolog Tanisha
"Is kok Tanisha gugup gini"
Cklek....
Bunda membuka pintu Tanisha dan melihat putrinya yang masih bercermin.
"Tanisha ayo turun mereka sudah menunggu kamu di bawah.""Eh bundaa hehehe... Tanisha udah cakep belum bund" tanya Tanisha
Bunda mengacungkan dua jempol tangannya seolah mengatakan setuju jika ia sudah cantik.
"Ayo turun." Tanisha mengangguk singkat dan turun yang didampingi oleh bundanya
--
"Assalamualaikum" ucap Tanisha yang baru datang dan Salim ke arah Tante Ida dan om Irfan
"Waalaikumsalam" jawab semua orang yang ada disitu
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menerimanya (SELESAI)
Teen FictionSebuah perjodohan terjadi kepada seorang gadis yang baru berusia 19 th. Tanisha Shara dengan seorang pria tampan berusia 22 th. Ghevariel Al-Fath. _____________ "Tentang perjodohan ini apa kamu yakin sama Tanisha dan tidak terpaksa?" "Saya tau kamu...