Selamat membaca!
"Bismillah Sayang!"Berulang kali Ghev mengingatkan Tanisha dengan di selingi kecupan di kening Tanisha.
Ya, saat ini Tanisha sedang menjalani operasi nya yang masih berlangsung.
"Aku takut.." lirih Tanisha
"Sttt, engga. Aku ada disini nggak usah takut"
"Semangat Bunda! Bentar lagi adek keluar ketemu Bunda!" Lanjut Ghevariel dengan suara seperti anak kecil, tapi tidak lebih ke suara kecetit. Wkwkwk bercanda
Tanisha terkekeh sedikit dengan air mata yang terus saja masih mengalir.
"Bentar lagi sayang! Bertahan"
"Kalo aku nggak bertahan?" Ujar Tanisha lirih dan pelan namun terdengar di telinga Ghevariel.
"Kamu ngomong apa sih Sha, bertahan kamu harus bertahan. Zavi, Zara, adek masih butuh Bunda nya"
"Kan ada kamu Mas"
"Nggak, udah ngga usah mikir macem macem kamu selamat sayang, jangan tinggalkan kami" Ghevariel mengecup kening Tanisha dan melantunkan doa doa agar istri dan anak nya selamat. Ia sama sekali tak ingin kehilangan keduanya.
Tak lama suara tangis bayi terdengar, ya itu anak Ghev dan Tanisha yang sudah berhasil keluar.
"Hallo Ayah, Bunda. Adek laki laki"
Seru Dokter yang menangani Tanisha ia mengangkat bayi yang masih kotor itu agar Tanisha dapat melihat.Tanisha dan Ghevariel tersenyum haru seraya mengangguk.
"Adek bayinya di periksa dulu ya" ucap dokter membawa bayi Tanisha itu, karena takut terjadi sesuatu akibat pendarahan tadi.
Tanisha tersenyum haru menatap Ghevariel, begitupun Ghev setelah melihat anaknya di bawa keluar dari ruangan ia menatap istrinya yang saat ini masih ditangani untuk menutup kembali jalan lahir anaknya.
"Terimakasih sayang"
Cup.
Tanisha tersenyum getir dan..
"Sha, Sha. Kamu kenapa, bagun sayang" Ghevariel panik bukan main saat melihat istrinya menutup matanya namun tak kunjung membukanya.
Salah satu dokter yang sudah selesai menjahit Tanisha ia langsung mendekat kearah Ghevariel.
"Dokter istri saya kenapa?"
"Tenang pak, tolong bapak keluar dulu biar saya tangani istri nya"
"Tapi Dok–"
"Mohon Keluar dulu pak, saya akan berusaha sebaik mungkin"
Ghevariel pasrah akhir nya ia keluar dengan didorongan suster.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menerimanya (SELESAI)
Roman pour AdolescentsSebuah perjodohan terjadi kepada seorang gadis yang baru berusia 19 th. Tanisha Shara dengan seorang pria tampan berusia 22 th. Ghevariel Al-Fath. _____________ "Tentang perjodohan ini apa kamu yakin sama Tanisha dan tidak terpaksa?" "Saya tau kamu...