PERTEMUAN PERTAMA

283 16 0
                                    

Baca dulu sebelumnya biar tau 😉😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baca dulu sebelumnya biar tau 😉😊

___________________

Ketika seseorang tulus mencintai, ia akan rela orang yang dincintainya bahagia meski bukan bersama nya. Tetapi jika cinta itu dipaksakan itu bukan cinta, melainkan sebuah obsesi yang melatar belakangi cinta.

_Terpaksa Menerimanya_
By: Citra Aprilia





"Ekhem, maaf menunggu lama kak. Hai Talea." Sapa Tanisha ke Talea

Karena Tanisha yang tiba tiba datang Ghevariel berharap Tanisha tak mendengar ucapan Talea. Ia berharap

Sedangkan saat Tanisha tiba tiba hadir membuat perasaan kesal Talea bertambah, kenapa harus sahabatnya?
Talea hanya tersenyum kecut.

Tanisha mendekati Ghevariel dan mengusap surai lembut Ghevariel.
Ghevariel hanya diam menerima perlakuan secara tiba tiba Tanisha sedangkan Talea yang melihat itu mengepalkan tangannya, maksudnya apa? Apakah ingin memanas manasi dirinya?

Tanisha pun duduk di samping Ghevariel dan tangannya digenggam oleh Ghevariel,
Tanisha mendongak dan tersenyum manis ke Talea, Talea yang kesal akhirnya ia memutuskan untuk pergi dari situ saat berbalik dan ingin pergi.

"Nisha tau Talea sahabat Nisha kita selalu berbagi tapi apakah yang satu ini harus kita berbagi?" ujar Tanisha tiba tiba,

Ghevariel yang mengerti maksud Tanisha menoleh kearah Tanisha. Jadi istrinya mendengar semuanya? Langkah Talea terhenti ia mengepalkan tangannya dan ia pun berbalik.

"Kau mendengar semuanya Sha?"

"Apakah Lea masih tetap mengiginkan suami Nisha disaat dia sudah menolaknya?" Tanya Tanisha

"Kamu yang menjadi orang ketiga disini Sha datang secara tiba-tiba menjadi istri Ghev" sahut Talea, disaat Ghevariel ingin berbicara ditahan oleh Tanisha. Tanisha menahan air matanya agar tak keluar.

"Talea, ini sudah menjadi takdir, ini sudah menjadi kehendak Allah. jika dari awal Nisha tau kalo Talea suka sama kak Ghev dan dari awal tau kalo kak Ghev juga pernah menyukai Talea. Tanisha tidak akan menerima perjodohan ini"

"Tapi ini takdir" lanjut nya dan disaat Talea ingin berbicara Ghevariel sudah terlebih dahulu memotongnya.

"Cukup. Talea, maaf saya tak bisa membalas rasa itu. Tanisha istri saya, penyempurna separuh agama saya, bidadari saya. Tolong jangan ganggu kami lagi, kami permisi. Ayo sayang" ucap Ghevariel dan menarik tangan Tanisha.

Mereka kini berada di dalam mobil berniat ingin kembali ke rumah ayah dan bunda. Tanisha meneteskan air matanya dan saat ingin menjalankan mobilnya Ghevariel melihat Tanisha menangis.
Ia pun mengusap air matanya dan menggenggam tangan Tanisha

Terpaksa Menerimanya (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang