SALAH PAHAM

384 15 0
                                    

Percaya pernah membuat ku kecewa,
Percaya pernah membuat ku patah.

Tapi ku percaya kali ini ku melabuhkan nya pada orang yang tepat, yang akan ku percayai perkataannya dengan yakin bahwa ia takkan buat aku kecewa dan patah lagi.

~Tanisha Shara~ ____________________________________

Apa yang harus ku ragukan untuk kau memperlakukan ku sebagai seorang perempuan, sedangkan kamu memperlakukan ibu dan adik perempuan mu selayaknya ratu di istana mu.

~Tanisha Shara~

Pagi hari, Ghevariel kini tengah bersiap siap untuk pergi ke kantor tentunya Tanisha membantu segala keperluanSuaminya yang menjadi tugas istri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari, Ghevariel kini tengah bersiap siap untuk pergi ke kantor tentunya Tanisha membantu segala keperluan
Suaminya yang menjadi tugas istri. Eaa, istri ga tuhh

Setelah sarapan dan siap Tanisha mengantarkan Ghevariel sampai teras depan rumah mereka.

"Kamu tidak apa apa ditinggal sendirian dirumah?" Tanya Ghevariel sedikit khawatir lantaran ia masih khawatir terakhir saat ia tinggal Tanisha bekerja pulang pulang di beri kejutan. Masih ingat yang waktu itu?

"Iya ngga apa apa, kayak apa aja"

"Yakin?" Tanisha mengangguk

"Ya udah kalo ada apa apa telfon!"

"Siap boss" Tanisha memperagakan sikap hormat sedikit tertawa begitu pula dengan Ghevariel yang sedikit tertawa.

"Pinter nya" Ghevariel menepuk nepuk puncuk kepala Tanisha

"Pulang jam berapa?" Tanya Tanisha

"Sore mungkin" Tanisha mangut mangut

"Kenapa?"

"Nggak apa apa, cuma mau bilang temani belanja makanan di kulkas sudah pada habis"

"Ya udah nanti malam kita belanja"

"Kalo gitu say-aku berangkat kamu baik baik di rumah" Ghevariel masih sedikit kaku menggunakan kata 'aku'

"Iya" Tanisha menahan tawanya, terlihat sangat lucu saat Ghev kesulitan dan kaku menggunakan kata 'aku'

Ghevariel hendak pergi namun tiba tiba Tanisha menarik lengan kemeja yang di pakai Ghev, membuat Ghev berbalik dan menaikan satu alisnya seolah bertanya kenapa?.

"Salim" ucap Tanisha mengulurkan tangannya

Ghevariel tersenyum, Ghevariel mengulurkan tangannya kemudian Tanisha mengambil tangan itu dan mencium punggung tangan Ghevariel.

Saat Tanisha ingin kembali berdiri tegak, Ghevariel menarik tengkuk leher wanita dihadapan nya yang terlapis jilbab lalu mencium kening Tanisha.

"Salim nya tempel dong" ucap Tanisha hanya bercanda, Ghevariel masih tak maksud

Terpaksa Menerimanya (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang